Rama dan Fitri; Session Mengenang Tragedi Trisakti

Taufiq Sudjana
Anggota KPPJB
Konten dari Pengguna
13 Mei 2021 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Taufiq Sudjana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kala mahasiswa tertahan di UKI. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan dan Firman Hidayatullah
zoom-in-whitePerbesar
Kala mahasiswa tertahan di UKI. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan dan Firman Hidayatullah
ADVERTISEMENT
“Reformasi ‘98 kok enggak ada gaungnya lagi ya, Fit,” Rama membuka cerita.
ADVERTISEMENT
“Aku malah lupa, Ram. Media massa juga hanya sedikit yang mengulasnya, ataukah ada upaya melupakan sejarah itu?”
“Mei 1998 jadi tonggak bersejarah era reformasi. Sejak tragedi Trisakti, bahkan bukan hanya itu. Peristiwa hilangnya para aktivis pun menandai sejarah kita, hingga lengsernya Soeharto. Tidak mungkin bangsa Indonesia melupakan begitu saja sejarah yang terjadi.”
“Aku lupa sekarang sudah lewat satu hari sejak tanggal peristiwa penembakan itu. Kejadian tanggal 12 Mei 1998, kan?”
“Dari krisis moneter melanda, kemudian gelombang demonstrasi massa yang besar. Kamu benar, tanggal 12 Mei 1998 terjadi tragedi Trisakti. Aksi massa semakin membesar akhirnya menuntut Pak Harto mundur,” Rama bertutur.
“Aku ingat betul suasana waktu itu begitu mencekam,” kenang Fitri.
ADVERTISEMENT
“Niat kita sama, pergerakan kita sama. Waktu itu mahasiswa bersama-sama rakyat Indonesia bersatu. Satu visi gerakan, satu tuntutan, tidak ada muatan kepentingan lain. Ya, walaupun sebagian kalangan ada yang menuding gerakan mereka ditunggangi pihak tertentu,” papar Rama.
“Fenomena gerakan mahasiswa sekarang seperti menurun ya, Ram.”
“Indonesia tidak akan kehilangan generasi-generasi kritis seperti mereka, Fit. Akan selalu lahir di setiap zamannya. Hanya mungkin kadarnya berbeda, adanya pasang surut itu wajar.”
“Tapi justru aku prihatin, Ram. Aktivis yang dulu begitu vokal menyuarakan aspirasi rakyat banyak yang terjebak kepentingan politis. Sekarang keprihatinanku bertambah lagi ketika para pejuang anti korupsi disingkirkan dari KPK. Bukankah semangat reformasi ’98 dulu itu salah satunya karena dipicu oleh KKN yang merajalela?” Sanggah Fitri.
ADVERTISEMENT
“Ruang dan waktu yang berbeda membentuk mereka. Pergeseran pola pemikiran juga bisa terjadi. Bahkan tidak mustahil arah perjuangan mereka ada yang melenceng. Karena kepentingan-kepentingan. Namun, aku yakin dari sekian generasi tetap akan lahir kelompok-kelompok yang membawa perubahan,” ujar Rama lagi.
“Iya, semoga begitu,” Fitri mengamini ucapan Rama.
Bogor, 13 Mei 2021
#Cerpendiakrostik