3 Metode Meningkatkan Produksi Pertanian di Indonesia

Techno - Geek
Yuk ikuti channel kita agar tidak ketinggalan jaman dengan teknologi dan gadget terkini!
Konten dari Pengguna
18 Februari 2019 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Techno - Geek tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meskipun terkenal sebagai negera agraris dan menjadi salah satu lumbung padi di dunia, nyatanya hal tersebut tidak sama dengan realita yang ada. Peningkatan jumlah permintaan pangan tidak diimbangi dengan jumlah lahan pertanian yang sesuai. Banyaknya pembangunan yang dilakukan semakin mempersempit lahan subur untuk pertanian.
ADVERTISEMENT
Namun pemerintah tak tinggal diam saja melihat masalah ini. Ada beberapa metode yang diterapkan untuk meningkatkan produksi pertanian di Indonesia. Simak penjelasannya di bawah ini!
Cetak sawah
Metode cetak sawah diusulkan oleh pemerintah demi memperkuat kedaulatan dan ketahanan pangan nasional. Caranya adalah dengan menggelar gulungan karpet dan membentangkannya pada ribuan hektare sawah di beberapa wilayah yang potensial. Sawah-sawah tersebut selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian bagi petani.
Dalam pengelolaannya, petani harus selalu melakukan pengecekan pada sistem pengairannya. Hal ini lantaran lahan yang baru terbentuk belum ada lapisan kedap air. Bisa juga ada perubahan sifat tanah yang akan mengganggu kesuburan tanaman. Petani juga harus siaga akan keberadaan gulma, tanaman pengganggu lainnya, serangan hama seperti burung dan tikus, serta hama dari ternak warga.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian mengajak jajaran TNI dalam upaya pengoptimalan metode cetak sawah. Kelengkapan yang dimiliki oleh anggota TNI bisa mempercepat laju percetakan sawah untuk mencapai target luasan lahan dan mengurangi biaya ideal cetak sawah. Lahan pertanian dari hasil cetak sawah diberikan kepada petani untuk bebas dikelola selama empat tahun. Baru kemudian diterapkan sistem sewa. Hal ini tidak hanya meningkatkan produksi pertanian, tetapi juga membuka ladang penghasilan bagi petani baru.
Optimalisasi lahan rawa
Langkah lain yang ditempuh oleh pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian di Indonesia adalah dengan melakukan optimalisasi potensi lahan rawa untuk dijadikan sawah produktif. Indonesia sendiri memiliki luas lahan rawa potensial sebanyak 33.4 juta hektare. Dimana 14.2 juta hektare di antaranya sudah dimanfaatkan untuk sawah, 3.1 juta hektare untuk hortikultura, dan 1.9 juta hektare untuk tanaman tahunan.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) bahkan menerapkan program Selamatkan Rawa, Selamatkan Petani (SERASI) yang sudah berhasil meningkatkan indeks pertanaman dari yang mulanya 100, menjadi 200. SERASI juga sudah bisa meningkatkan produktivitas padi dari 2 ton/hektare menjadi 6 ton/hektare.
Cara yang ditempuh adalah dengan melakukan normalisasi tata air pada bagian saluran, pintu, tanggul, dan pompa. Selain itu juga dengan penggunaan varietas unggul, peningkatan pengolahan tanah, pengendalian hama penyakit, pemupukan berimbang, pengelolaan pasca panen, dan pemanfaatan kearifan lokal.
Penggunaan alsintan
Tidak hanya berfokus pada usaha perluasan lahan saja, pemerintah juga memberikan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani untuk meningkatkan produktivitas lahannya. Penggunaan alsintan dimulai sejak pengolahan lahan, panen, hingga pasca panen.
ADVERTISEMENT
Pengadaan alsintan bukan hanya sebagai langkah modernisasi pada pertanian, tetapi sebagai langkah nyata meningkatkan produksi pangan seiring dengan jumlah petani yang sudah tua di Indonesia sehingga mungkin saja tidak maksimal dalam pengolahan lahan.
Mesin tanam pindah bibit (transplanter) padi yang diberikan pemerintah kepada para petani bisa meningkatkan kerja kegiatan tanam padi, menghemat tenaga, mempercepat waktu penyelesaian kerja tanam per satuan, serta menurunkan biaya produksi. Melihat hasil positif yang ada di lapangan, pemerintah juga mencanangkan untuk menambah alat mesin pertanian untuk mendukung peningkatan produktivitas pangan.
Demi mencapai kesuksesan peningkatan produksi pangan di Indonesia, bukan hanya pemerintah saja yang bertindak, tetapi besar juga harapan agar petani terbuka dengan metode yang diusulkan serta ikut menerapkannya.
ADVERTISEMENT