news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kementan Temukan 5 Jenis Bibit Padi Unggul Baru

Techno - Geek
Yuk ikuti channel kita agar tidak ketinggalan jaman dengan teknologi dan gadget terkini!
Konten dari Pengguna
25 Juli 2019 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Techno - Geek tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Photo Credit: Pixabay
Kementerian Pertanian (Kementan) Indonesia tak henti-hentinya melakukan berbagai inovasi dan terobosan demi kemajuan pertanian tanah air. Pada awal tahun 2019 lalu, tepatnya bulan Januari, Kementan telah menyiapkan sejumlah jenis bibit padi unggul baru. Rencananya, bibit-bibit padi tersebut akan dirilis tahun ini. Apa saja jenis-jenis dari bibit padi unggul baru ini? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
ADVERTISEMENT
Bibit padi unggul baru dengan potensi hasil yang besar
Ada lima jenis bibit padi unggul baru yang ditemukan oleh Kementan, yaitu padi beras merah (pamelen), padi beras merah aromatik (pamerah), padi basmati (baroma), padi ketan putih (paketih), dan padi beras hitam (jeliteng). Tidak hanya memiliki kualitas yang baik, kelima jenis bibit padi unggul baru ini juga mempunyai potensi hasil yang besar dalam sekali panen.
Padi beras merah, misalnya, berpotensi memberikan hasil sebanyak 11,91 ton per hektare. Sedangkan padi beras merah aromatik memiliki potensi hasil sekitar 11,33 ton per hektar. Berbeda halnya dengan padi basmati yang dalam sekali panen bisa berpotensi menghasilkan 9,18 ton per hektare.
Sementara itu, padi ketan putih berpotensi hasil sekitar 9,46 ton per hektare dan padi beras hitam sebanyak 9,87 ton per hektare. Dengan kata lain, potensi hasil paling banyak dipegang oleh padi beras merah.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya sudah dikembangkan sejak cukup lama
Walaupun mungkin baru diumumkans secara resmi pada awal 2019 lalu, sebetulnya proses penciptaan jenis bibit padi unggul baru ini sudah dimulai cukup lama. Padi basmati, misalnya, sudah dikembangkan oleh Kementan sejak tahun 2007 lalu. Sayangnya, saat itu memang Kementan sempat menemui hambatan dalam proses pengembangan bibit asli padi basmati asal India. Namun, untungnya padi basmati dapat diproduksi sendiri melalui kawin silang dengan padi lokal.
Ke depannya nanti padi basmati buatan Indonesia ini akan diekspor oleh Kementan ke kawasan Timur Tengah. Rencana ekspor ini tidak hanya untuk padi basmati. Padi beras hitam dan padi beras merah aromatik pun rencananya juga akan diekspor ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk Malaysia, mengingat masyarakat di sana memang menyukai beras dari kedua padi jenis ini.
ADVERTISEMENT
Rencana ekspor padi bibit unggul baru ini bukannya tanpa alasan. Berbagai jenis padi bibit unggul baru yang dikembangkan Kementan memang terbukti memiliki kualitas yang baik. Seluruh bpadi tersebut telah dinyatakan lulus oleh Tim Penilai Pelepasan Varietas Tanaman Pangan dan sudah memenuhi syarat untuk diluncurkan.
Ada pula dua varietas padi unggul baru tadah hujan
Bibit padi unggul baru bukan satu-satunya hal yang berhasil ditemukan oleh Kementan. Dalam kesempatan yang sama, Kementan juga menetapkan dua calon varietas padi unggul baru tadah hujan. Keduanya diberi nama Inspari GSR Rainfed dan Kaligung. Selanjutnya, Kementan pun berencana untuk mengusulkan pengembangan padi hibrida dan padi fungsional.
Kehadiran berbagai varietas baru untuk padi bibit unggul ini diharapkan bisa mempermudah petani dalam melakukan pergiliran varietas. Pasalnya, semakin banyak varietas yang memiliki daya hasil tinggi, maka semakin mudah pula bagi petani untuk melakukan diseminasi varietas. Hal ini tentu berdampak positif terhadap program pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan petani dan swasembada pangan.
ADVERTISEMENT
Bukan tidak mungkin di masa depan nanti akan hadir berbagai varietas tambahan untuk bibit padi unggul yang baru. Semoga hal ini bisa segera terwujud, sehingga industri pertanian Indonesia pun semakin maju!