Konten dari Pengguna

Pengantar Filsafat: Usaha Mengenal Filsafat

Dwi Tegar Prakoso
Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
15 Juli 2024 9:40 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Tegar Prakoso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: https://pixabay.com/id/illustrations/socrates-filsafat-filsuf-8635749/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: https://pixabay.com/id/illustrations/socrates-filsafat-filsuf-8635749/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendahuluan
Filsafat merupakan induk segala ilmu yang melahirkan berbagai macam ilmu pengetahuan. Filsafat menawarkan metode-metode dalam memahami pengetahuan, mencari pengetahuan, mengetahui kebenaran pengetahuan, dan mengembangkan pengetahuan. Oleh karena itu filsafat sering kali dicap sebagai ibu ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Ilmu dan pengetahuan adalah dua kata yang berbeda tetapi sering kali dianggap sama. Ilmu sepadan makna dengan kata science. Science dalam penelitiannya diperlukan metode-metode bahkan setiap science memiliki metode tersendiri dalam penelitiannya. Pengetahuan sepadan dengan kata knowledge. Knowledge tidak memerlukan metode dalam mencarinya cukup ketika seseorang mengetahui maka itu disebut knowledge. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara ilmu dengan pengetahuan yaitu ilmu memerlukan metode dalam meneliti kebenarannya sedangkan pengetahuan tidak memerlukan metode.
Perbedaannya dapat digambarkan sebagai berikut. Seorang ibu sedang merebus air kemudian dia melarang anaknya untuk menyentuh air dikarenakan panas. Anak mengetahui bahwa air tersebut panas inilah disebut pengetahuan. Kemudian sang anak melakukan penelitian mengenai air menjadi panas. Akhirnya dia mengetahui bahwa air bisa menjadi panas dikarenakan kalor di dalam air bertambah inilah yang disebut ilmu.
ADVERTISEMENT
Filsafat pula menawarkan metode untuk menguji tentang kebenaran sebuah ilmu dan pengetahuan. Apakah air tersebut menjadi panas? Apakah benar jika kalor air bertambah? Bagaimana cara membuktikannya? Selain itu filsafat juga menawarkan metode untuk mengembangkannya. Apakah air panas bisa dinikmati dengan baik? Bagaimana cara menikmati air panas dengan baik? Apakah mungkin air panas bisa digunakan untuk mengobati? Bagaimana caranya?
Walaupun begitu filsafat masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat. Mereka masih menganggap bahwa filsafat menyebabkan seseorang jauh dari Tuhan. Padahal filsafat tidak menjadikan seseorang tersesat kecuali ada kesalahan dalam metode berpikirnya. Banyak orang berpikir filsafat adalah ilmu yang tidak berguna. Hal ini yang menyebabkan seseorang tidak tertarik dengan filsafat.
Pembahasan
Pengertian Filsafat
ADVERTISEMENT
Filsafat secara bahasa berasal dari bahasa Yunani yaitu philo dan sophia yang berarti cinta kebijaksanaan atau cinta pengetahuan. Filsafat adalah usaha untuk mencintai pengetahuan dan kebijaksanaan. Orang yang sudah mencintai pasti akan selalu berusaha untuk mempertahankan apa yang dicintainya. Orang yang sudah berfilsafat akan berusaha mempertahankan kebijaksanaan dan di dalam kebijaksanaan pasti ada kebenaran. Maka tujuan dari orang yang berfilsafat adalah berusaha untuk menjaga kebijaksanaan. Salah satu usahanya yaitu dengan menjaga kebenaran-kebenaran.
Menurut Louis O Kattsoff, “Filsafat adalah merenung tetapi bukan melamun yang mana sistem berpikirnya hanya kebetulan dan untung-untungan.” Perenungan filsafat adalah kegiatan percobaan untuk menyusun sebuah sistem pengetahuan yang rasional yang dapat digunakan untuk mengetahui dunia yang kita tempati maupun untuk memahami diri sendiri. Perenungan filsafat berupa percakapan dengan diri sendiri maupun orang lain. Biasanya para filsuf selalu tampak berhubungan dengan berbagai polemik. Melalui percakapan tersebut dapat terjadi pembangunan pemahaman atau kerusakan pemahaman. Filsafat biasanya bersifat membangun dan merusak. Namun seorang filsuf jika sudah merusak sebuah pemahaman mereka akan memberikan sebuah pemahaman baru.
ADVERTISEMENT
Orang yang hanya merusak pemahaman orang lain tanpa memberikan pemahaman baru atau perenungannya hanya untuk berusaha untuk mengalahkan pemahaman lain mereka adalah kaum Sofis. Kaum Sofis adalah kaum soyang ditentang oleh para kaum Filosofis. Kaum Filosofis diprakarsai oleh Socrates.
Ciri-ciri Filsafat
Ciri-ciri berfilsafat: berpikir radikal, mencari asas, memburu kebenaran, mencari kejelasan, dan berpikir rasional.
Radikal berasal dari bahasa inggris yaitu radic yang berarti akar. Maksud dari berpikir radikal adalah melakukan proses berpikir hingga ke akar permasalahan. Banyak dari masyarakat yang salah mengamalkan tentang radikal. Mereka malah menyelesaikan masalah sampai ke akar permasalahan tetapi dengan kekerasan. Seperti kejadian penggerebekan tempat hiburan malam yang dilakukan oleh salah satu organisasi masyarakat (Ormas). Memang benar radikal berarti sampai ke akarnya tetapi dalam aplikasinya bukan dengan kekerasan.
ADVERTISEMENT
Setelah berpikir hingga ke akar permasalahan seseorang mulai mencari asas dari penyelesaian masalah. Di Indonesia masih banyak orang yang pengangguran. Kemudian dicari akar permasalahannya yaitu populasi orang Indonesia yang meningkat tetapi ladang pekerjaan menyempit. Maka seseorang mulai mencari asas dari penyelesaian yaitu peningkatan populasi dan penyempitan ladang pekerjaan.
Setelah asas permasalahan ditemukan seseorang perlu mencari kebenaran dari akar dan asas permasalahan yang sedang dipikirkannya. Kebenaran bisa ditemukan dengan empat sumber yaitu rasio, empiris, intuisi, dan wahyu. Jika kebenaran dari akar dan asas permasalahan dapat ditemukan dengan salah satu dari empat ini dapat dikatakan bahwa akar dan asas tersebut benar.
Ketika menemukan kebenaran bukan berarti sebuah permasalahan selesai. Perlu dicari kejelasannya agar tidak terjadi kekeliruan dan kerancuan pemahaman. Dalam mencari kejelasan empiris sangat berperan penting.
ADVERTISEMENT
Dalam melakukan proses berpikir filsafat rasio harus didahulukan. Karena rasio berperan penting dalam mencari akar dan asas dari sesuatu. Intuisi dan wahyu digunakan ketika empiris dan rasio tidak sesuai. Karena sifat dari intuisi dan wahyu itu datang tiba-tiba dan kebenarannya sulit untuk disanggah.
Hakikat Bahasa Dalam Uraian Filsafat
Bahasa itu terdiri dari susunan huruf-huruf yang kemudian membentuk menjadi sebuah kata kemudian menjadi kalimat. Kata-kata tersebut dapat kita temukan maknanya di dalam kamus-kamus bahasa. Tetapi perlu diketahui bahwa kata-kata dalam filsafat merupakan kata-kata yang telah memperoleh makna khusus. Maka seseorang hendaknya jangan langsung merasa puas dengan makna yang dikandung dari sebuah istilah. Sebaliknya kita justru menganggap bahwa kita belum memahami makna dari istilah tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terjadi karena menurut filsafat bahasa merupakan salah satu simbol-simbol. Simbol itu dipandang dari tiga segi: tanda itu sendiri, sesuatu yang ditunjuknya, dan subjek yang memakai simbol tersebut. Saya ambil contoh dari kata lembu. Jika merujuk pada segi yang pertama maka lembu dapat diartikan sebagaimana hewan lembu pada umumnya. Jika merujuk pada segi yang kedua maka lembu dapat diartikan sebagaimana kata lembu ditunjukkan. Jika ditunjuk untuk orang yang gemuk maka lembu bermakna orang gemuk. Jika merujuk pada segi yang ketiga makna lembu berarti dilihat dari yang mengucapkannya. Jika pengucap merujuk kepada orang yang pemalas maka kata lembu memiliki makna orang malas.
Bahasa memiliki fungsi untuk menyampaikan pernyataan. Pernyataan yang disampaikan harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Hal terpenting dalam bahasa yaitu pemaknaan kata dan penggunaan pernyataan.
ADVERTISEMENT
Aturan-aturan pokok dalam bahasa: aturan pembentukan artinya pernyataan terbentuk dari kata benda, kata kerja adalah dan kata sifat maka itu disebut pernyataan, aturan melukiskan maksudnya kata-kata benda dapat menunjukkan orang, tempat atau barang, dan bisa menunjukkan ciri-ciri, dan yang terakhir aturan kebenaran pernyataan dia memberikan batasan pengertian mengenai hubungan kebenaran. Biasanya dalam aplikasinya penggabungan antara pernyataan dengan bukti empiris.
Tata Cara Perenungan Kefilsafatan
Yang pertama kali dilakukan dalam perenungan filsafat yaitu menemukan permasalahan. Karena tanpa permasalahan perenungan filsafat tidak akan dapat berjalan. Perlu diingat bahwa filsafat selalu berkecimpung dalam permasalahan.
Metode yang pertama dari perenungan kefilsafatan yaitu analisa. Maksud dari analisa yaitu pemeriksaan dan konsepsional atas makna dari istilah yang digunakan dan pernyataan yang digunakan. Biasanya dalam proses analisa istilah-istilah yang digunakan itu dirincikan agar dapat dipahami maknanya.
ADVERTISEMENT
Metode yang kedua yaitu sintesa. Sintesa adalah proses pengumpulan pengetahuan yang dapat digunakan untuk menyusun pandangan dunia (universal). Sintesa merupakan usaha untuk mencari kesatuan di dalam keragaman pengetahuan dalam menyusun sebuah pandangan dunia.
Dalam dua metode tersebut terdapat perangkat-perangkat metodologi untuk menjalankannya yaitu logika, induksi-deduksi, analogi dan komparasi. Logika berisi tentang aturan-aturan dalam berpikir yang benar. Induksi-deduksi digunakan untuk menarik sebuah kesimpulan dari permasalahan melalui kesimpulan lain. Analogi digunakan untuk menyandarkan sebuah permasalahan dengan permasalahan dasar. Komparasi digunakan untuk membandingkan sebuah kesimpulan dengan kesimpulan lainnya.
Cara memulai dan melanjutkan perenungan kefilsafatan: menemukan masalah, meragukan dan menguji rasional anggapan-anggapan, memeriksa penyelesaian-penyelesaian terdahulu, menyarankan hipotesa, menguji konsekuensi-konsekuensi, dan menarik kesimpulan.
ADVERTISEMENT
Lapangan Berpikir Filsafat
Filsafat memiliki dua lingkup dalam proses berpikir yaitu formal dan material. Formal biasanya berfokus pada proses yang dilalui seseorang dalam melakukan berpikir filsafat. Material berfokus kepada kebenaran dari hal-hal yang ada. Seperti kebenaran tentang Tuhan, kebenaran tentang alam, dan kebenaran tentang manusia.
Cabang-cabang Filsafat
1. Logika berisi aturan-aturan untuk berpikir dan menarik kesimpulan dengan benar.
2. Metodologi membahas teknik-teknik penyelidikan.
3. Metafisika membahas tentang hakikat dari segala yang ada.
4. Ontologi membahas tentang kenyataan.
5. Kosmologi membahas keadaan kenyataan sehingga kenyataan dapat teratur.
6. Epistemologi membahas tentang kebenaran dan cara mendapatkan kebenaran.
7. Etika membahas tentang kebaikan dan keburukan.
8. Estetika membahas keindahan.
Pembahasan Kefilsafatan Yang Mendasar
ADVERTISEMENT
1. Yang ada atau bisa disebut barang itu ada. Orang-orang akhirnya menumbuhkan dengan dua istilah lain yaitu eksistensi dan esensi.
2. Realita atau kenyataan yang dapat dipercaya.
3. Eksistensi yaitu keadaan tertentu yang dimiliki oleh sesuatu dan terkait dengan ruang dan waktu. Bisa disebut dengan sifat yang tampak dari sesuatu.
4. Esensi adalah hakikat dari sesuatu.
5. Substansi adalah hal yang mendasari sesuatu. Walaupun sesuatu berubah, substansi tidak akan berubah.
6. Materi yaitu jenis substansi yang khusus atau jenis substansi yang mendasar dari alam fisik. Alam fisik adalah alam yang dapat diindra.
7. Bentuk adalah struktur dari sesuatu. Kursi dengan meja dikatakan berbeda karena strukturnya berbeda walaupun materinya sama yaitu kayu.
ADVERTISEMENT
8. Perubahan adalah proses berpindahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain.
9. Sebab-akibat merupakan keadaan yang berhubungan dari sesuatu dengan sesuatu.