5 Cara Atur Jiwa Biar Otak Tetap Tajam

Konten Media Partner
18 Februari 2019 9:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Foto: Unsplash.com
Bagaimana sih, supaya otak tajam, tanpa harus main catur, atau ngerjain soal matematika. Bahkan, kamu dapat melakukannya dengan mengatur emosi jiwamu. Yuk, simak bagaimana cara untuk mengasah otak kita dari Dr. Tara Swart, seorang pakar neurosains!
ADVERTISEMENT

Pertama, coba list apa-apa yang kamu syukuri tiap harinya

Penelitian menunjukkan bahwa otak manusia dapat berubah secara signifikan ketika kamu secara rutin menuliskan tiga hal yang Anda syukuri. Sebuah penelitian pada orang dewasa muda menemukan bahwa mereka yang menyimpan jurnal rasa syukur menunjukkan peningkatan dalam tekad, perhatian, antusiasme, dan energi.
Sebuah studi terpisah yang diterbitkan pada 2013 menemukan bahwa pasien sakit kronis dengan melapor perasaan rasa syukur, memiliki lebih sedikit depresi dan kecemasan.

Kedua, berdamai dengan emosi dirimu.

Pasti di setiap harinya, ada momen-momen dimana kamu kesal dengan orang lain, dan juga kesal dengan diri sendiri. Coba tiap malam sebelum tidur, lepaskan kebencian-kebencian itu. Maafkanlah orang lain dan dirimu sendiri. Ketahui jika tidak ada manusia sempurna di muka bumi ini. Semua orang punya ujiannya tersendiri.
ADVERTISEMENT

Ketiga, evaluasi kualitas pertemananmu.

Ada beberapa teman yang nyatanya memberikan aura negatif pada diri kamu. Bahkan, mereka nggak support dirimu untuk memaksimalkan potensi terbaikmu. Coba cek-cek lagi pertemananmu. Pilih teman-teman yang akan setia mendukungmu dan bersikap suportif saat kamu sedang dilanda masalah.

Keempat, olahraga!

Olahraga memicu neurogenesis, atau pertumbuhan kembali sel-sel otak. Olahraga tim juga lebih bagus! Paparan interaksi sosial dapat meningkatkan neurogenesis. Olahraga tim mendorong koordinasi tangan-mata. Menurut penelitian, koordinasi ini mengarah pada perubahan struktural di otak yang mungkin berhubungan dengan berbagai manfaat kognitif.
Kombinasi koordinasi dan sosialisasi ini telah terbukti meningkatkan ketebalan otak di bagian-bagian korteks yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial / emosional, yang sangat penting seiring bertambahnya usia.
ADVERTISEMENT
[Penulis & Editor : Tristia]