5 Trik Ambil Kerja Sambilan di Tengah Aktivitas Utama

Konten Media Partner
7 Desember 2019 8:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 Trik Ambil Kerja Sambilan di Tengah Aktivitas Utama
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sudah punya aktivitas utama, tetapi tetap 'ngamen'? Kenapa tidak? Apalagi, jika ternyata ada waktu-waktu luang yang dapat kamu berdayakan.
ADVERTISEMENT
Tujuannya barangkali bermacam-macam. Bisa karena jatah penghasilan yang dikurangi. Lumayan, buat nambah-nambah beli skincare atau ditabung buat nikahan, ntar! :p
Saya masih ingat ketika berkuliah. Kala itu, kuliah merupakan aktivitas utama saya. Tetapi repihan waktu luang coba saya isi dengan mengambil pekerjaan part time sebagai pengelola situs masjid. Lumayan banget, duit ada, keberkahan juga dapat.
Tentu, tantangannya berbeda ketika seseorang sudah bekerja. Bekerja bisa menghabiskan jatah terbesar dalam kehidupan kita. Akan berbeda tantangannya mengambil kerja sambilan saat berkuliah dengan mengambilkan ketika bekerja.
Lantas, bagaimana trik-triknya ketika kamu ingin berupaya kerja sambilan di tengah aktivitas utamamu? Saya belajar beberapa hal, antara lain

1. Pikirkan tujuan yang akan ditempuh

Sebelum mengambil pekerjaan sambilan, coba pikirkan: sebenarnya apa sih yang ingin kamu capai? Apakah karena iseng, melihat beberapa kerjaan sambilan tersebut tampak 'keren'? Atau memang kamu ingin meningkatkan kapasitas dirimu di bidang industri pekerjaan sambilan tersebut? Atau memang sesederhana kamu memang sedang membutuhkan uang tambahan?
ADVERTISEMENT
Apapun alasannya, tujuanmu adalah energi awalmu. Tujuanmu menjadi penjagamu untuk tetap konsisten menggarap kerjaan sambilanmu.

2. Pikirkan konsekuensi waktu yang akan terpakai

Dengan mengerjakan pekerjaan sambilan, tentu slot waktumu untuk mengerjakan beberapa hal menjadi berkurang. Kalau slot waktu yang digunakan adalah waktu yang biasa kamu lakukan untuk 'buang-buang waktu' seperti scrolling-in media sosial kecengan atau mantan (ahem) - maka kerja sambilan akan membuatmu produktif.
Tetapi, kalau slot waktu bertemu dengan teman-teman dan keluarga yang memberimu energi menjadi terpakai, atau slot waktu untuk belajar untuk kuliahmu, maka kamu perlu pikirkan lagi. Apakah benar kamu akan ambil kerja sambilan tersebut? Pikirkan baik-baik konsekuensi waktu yang akan terpakai.

3. Telusuri minat, bakat, dan kompetensimu

Dikutip dari The Balance Small Business, pengusaha dan investor Mark Cuban pernah mengatakan, bisnis seseorang akan sukses jika bidang bisnisnya adalah sesuatu yang ia suka dan ia punya kapasitas terhadapnya. Hal ini juga ditunjang dengan penelitian Clifton Strenghts yang menunjukkan bahwa produktivitas seseorang akan meningkat tiga kali lipat jika bekerja sesuai dengan bakatnya.
ADVERTISEMENT
Jadi, coba renungi secara jujur, tanya pada kawan-kawan kepercayaanmu - di bidang apa saja kamu memiliki kapasitas? Jika masih belum yakin, kamu dapat mengikuti asesmen minat bakat yang tersedia. Setelah yakin dengan minat, bakat, dan kompetensimu - pilihlah kerja sambilan yang sesuai dengan ketiganya.

4. Evaluasi secara berkala pekerjaan sambilanmu

Setelah sekian lama menggarap kerja sambilanmu, coba evaluasi secara berkala - apakah kerja sambilanmu memberikan keuntungan tambahan dalam kehidupanmu? Atau malah jadi tidak memberikan apa-apa? Keuntungan di sini, tentu termasuk pendapatan yang kamu hasilkan. Tetapi juga ingat, keuntungan juga termasuk bagaimana kerja sambilanmu menambah kapasitasmu serta tidak membuat kehidupan sosialmu memburuk.
Hal yang dapat di evaluasi lainnya adalah apakah pekerjaan sambilanmu justru lebih prospektif dibanding aktivitas utamamu? Jika iya, bukan berarti kamu harus segera meninggalkan aktivitas utamamu. Alih-alih demikian, susunlah langkah demi langkah sampai kerjaan sambilanmu sudah cukup stabil memenuhi kebutuhan keseharianmu. Jika masih bekerja berdasarkan kontrak atau berkuliah, selesaikan dahulu kedua hal tersebut merupakan opsi yang aman.
ADVERTISEMENT

5. Bergabunglah dengan komunitas kerja sambilan (freelancer) untuk berbagi info dan saling menyemangati

Menjadi freelancer, besar kemungkinan bekerja sendiri. Untuk meng-upgrade skill tentu perlu mencari sendiri modul atau workshop yang menunjang. Info-info pekerjaan sambilan lain pun bisa jadi berharga jika kamu tidak cocok dengan kerjaan sambilan yang sekarang.
Oleh karena itu, bergabung dengan komunitas sesama pekerja sambilan adalah solusi yang tepat. Salah satu komunitas pekerja sambilan yang saya ketahui adalah Indonesian Freelancer. Komunitas ini biasa membuka sesi diskusi dan kelas online untuk menguatkan kapasitasmu sebagai pekerja sambilan.
Kamu bisa cek instagramnya di @indonesian.freelancer, dan medium-nya di Indonesian Freelancer.
-
Pembuatan artikel ini bekerjasama dengan komunitas Indonesian Freelancer.