6 Trik Mindful Eating di Momen Lebaran

Konten Media Partner
6 Juni 2019 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
6 Trik Mindful Eating di Momen Lebaran
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
"Opor ayam, ketupat, rendang.."
Nyamm. Makanan-makanan tersebut kerapkali berseliweran di momen lebaran, bikin kita rasanya ingin melahap dan mencicipi semuanya. Tapi tahukah kamu, momen lebaran bisa jadi pemicu meningkatnya kolestrol jahat dalam tubuh kita? Momen lebaran yang sepatutnya menjadi titik mula kebangkitan, malah bikin lemas karena terlalu banyak makanan yang dicerna tubuh kita.
ADVERTISEMENT
Nah, gimana sih, caranya supaya bisa makan secara mindful?

Makan dengan perlahan

Melihat sajian makanan lezat di atas meja makan saat momen idul fitri biasanya membuat kita ingin cepat-cepat menyantapnya. Tak hanya itu saja, saat kita sudah berhasil memindahkannya ke piring pun rasanya ingin cepat-cepat menghabiskan supaya bisa menambah. Hal tersebut menyebabkan kita makan dengan cepat dan tak sadar ternyata kita makan dengan berlebihan.
Menurut teori ilmiah pun ternyata tubuh atau lambung kita mengirim sinyal kekenyangan lebih lambat 20 menit ke otak, sehingga wajar apabila kita biasanya baru sadar ketika baru benar-benar kekenyangan. Supaya hal ini tidak terjadi, Nabi Muhammad SAW mencontohkan yaitu makan dengan mengunyah sebanyak 30 kali dan makan sebelum lapar serta berhenti sebelum kenyang.
ADVERTISEMENT

Jangan laper mata

Selanjutnya, yang biasanya terjadi adalah kita makan hanya karena nafsu belaka saat momen idul fitri, dimana ada banyak sekali makanan lezat yang tersedia serta kita baru saja menyelesaikan puasa selama 30 hari lamanya.
Tentu hal ini berpengaruh kepada emosional: kita menjadi ingin makan sebanyak-banyaknya. Hal ini lah yang harus diwaspadai, jadi, cukup makan apabila memang betul-betul dirasa perlu. Jangan karena aji mumpung saja, dan jangan lupa poin yang pertama apabila saat makan.

Makan sesuai pada tempatnya

Godaan kue-kue lebaran yang disajikan serta dengan banyak macamnya, tentu membuat kita tak rela melewatkannya. Sehingga seringkali apabila tak cukup mencicipinya saat berkunjung atau bersilaturrahim, kita tak malu membungkusnya apabila tuang rumah menawarkannya.
ADVERTISEMENT
Hal ini jangan sampai terjadi, karena akan membiasakan diri kita makan tidak pada tempatnya yang bisa menimbulkan kebiasaan makan yang tidak sehat dan berlebihan. Cukup makan di rumah atau di meja makan dan jangan bawa makanan tersebut keluar atau kedalam mobil.

Paham kandungan makanan yang kamu makan

Tentu kita semua sudah tahu bahwa semua makanan yang lezat belum tentu menyehatkan. Hal ini bisa kamu jadikan pertimbangan saat momen santap bersama di hari raya idul fitri. Kamu harus bisa mengontrol makanan yang masuk kedalam tubuhmu supaya tetap sehat.

Jangan hanya asal makan

Mungkin karena terlalu banyaknya makanan yang tersaji di rumah kita ataupun rumah-rumah yang kita kunjungi untuk bersilaturrahim, sehingga menyebabkan kita tidak menghargai makanan. Seringkali kita lihat banyak makanan yang tersisa, tentu hal ini bukan sebuah kebiasaan yang baik.
ADVERTISEMENT
Supaya kita bisa lebih menghargai makanan, belajarlah untuk merenungi perjuangan orang lain hingga makanan tersbeut sampai ke piring kita. Dan boleh jadi, ada banyak orang diluar sana yang masih kelaparan dan berharap bisa makan enak seperti kita.

Makan dulu, baru ngobrol

Terakhir, yang membuat kita terkadang tak mampu mengontrol perilaku makan kita ketika momen hari raya adalah karena kita makan sambil beraktifitas lain seperti mengobrol. Hal ini berpengaruh pada semakin lambatnya sinyal kenyang yang dikirimkan lambung pada otak, dan membuat kita lambat menangkap sinyal tersebut sebelum betul-betul merasa kekenyangan yang hebat.
[Penulis: Izzudin | Editor: Tristi]