Agar Pengusaha Teknologi Tetap Humanis

Konten Media Partner
18 September 2019 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto : unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto : unsplash.com
ADVERTISEMENT
Perkembangan zaman membuahkan perubahan arus informasi yang begitu cepat seperti saat ini. Banyak gaya hidup dan cara kita berkomunikasi yang berubah dan sangat dipengaruhi oleh teknologi. Tak terkecuali cara dalam berbisnis dan juga pemasaran yang kini sangat berkaitan dengan teknologi dan internet.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia bisnis di era teknologi seperti saat ini, ada satu hal yang rentan hilang karena mengejar keuntungan semata, yaitu sisi humanis.
Karena bisnis yang baik adalah bisnis yang bertujuan untuk membantu orang lain mencapai taraf kehidupan yang cukup dan sejahtera. Bukan hanya memupuk keuntungan pribadi, seperti yang dikatakan oleh Founder SyarQ, startup di bidang cicilan syariah, Salman Al-Farisi.
Konsep bisnis yang humanis di era teknologi seperti saat ini, juga pernah dicontohkan oleh Andi Taufan Garuda Putra. Pria asal bogor yang juga alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Harvard University ini, mendirikan sebuah sebuah lembaga keuangan yang menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah. Perusahaan tersebut ia beri nama Amartha Microfinance.
ADVERTISEMENT
Foto: Andi Taufan Garuda Putra/ twitter.com/GarudaPutra/media
Melalui Amartha Microfinance, Andi berharap dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan pinjaman dengan bunga serendah mungkin. Proses pembayarannya pun tergolong mudah, karena dapat dibayarkan setiap minggu dalam jumlah yang rendah selama setahun.
Plafon pembiayaannya pun berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Penerima Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2011 ini punya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat ekonomi bawah dengan berbagai produk pinjaman Amartha I
Hal menarik lain dari perusahaan yang didirikan Andi adalah pendekatan humanistik pada setiap anggotanya. Sasarannya bukan sekedar Financial Capital, namun juga Social Capital sehingga misi sosial pemberdayaan masyarakat pun dapat tercapai.
Andi juga mengedukasi anggotanya untuk membedakan keinginan dan kebutuhan supaya mereka dapat mengajukan pinjaman dengan tujuan yang tepat. Atas usahanya, sejumlah penghargaan pun ia peroleh.
ADVERTISEMENT
Namun yang terpenting adalah semakin banyaknya kaum ekonomi menengah ke bawah yang terbantu secara finansial oleh keberadaan bisnis humanis gagasan Andi.
Tentunya, cara berbisnis seperti ini bisa kita mulai dan lakukan dari diri sendiri. Misalnya, apabila kita memiliki kemampuan dalam online marketing, lalu kita membantu pemasaran produk-produk asli dari masyarakat yang belum terlalu melek dengan teknologi.
Cara ini bermanfaat untuk menghidupkan roda ekonomi berbasis dari, oleh dan untuk masyarakat Indonesia.
[Penulis: Izzudin | Editor: Nurul]