Apakah Kepribadian Bisa Berubah Secara Drastis?

Konten Media Partner
14 Januari 2020 22:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sumber: pixabay.com
Apakah kamu pernah mengenal seseorang yang berubah secara drastis?
ADVERTISEMENT
Setiap manusia adalah pribadi yang unik. Setiap kita dilahirkan dengan kepribadian yang berbeda-beda dan berpengaruh terhadap cara berpikir serta perilaku kita. Tapi, apakah mungkin seseorang berubah kepribadiannya seiring waktu berjalan?
Kepribadian menurut Allport diartikan sebagai organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik dalam individu yang menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kepribadian adalah pola pemikiran, perasaan, dan perilaku yang relatif stabil, yang membedakan individu satu dengan lainnya.
Walaupun kepribadian diartikan sebagai suatu pola yang stabil atau konsisten pada setiap individu, namun kenyataannya kepribadian dapat berubah.
Dalam Science daily, seorang ilmuwan psikologi dari University of California bernama Bleidorn ternyata menemukan fakta bahwa kepribadian seseorang dapat mengalami perubahan karena adanya peristiwa kehidupan. Peristiwa-peristiwa kehidupan ini dapat terjadi di fase-fase perkembangan pada rentang kehidupan seseorang. Tetapi hanya peristiwa-peristiwa yang berarti atau intens yang akan berdampak pada kepribadian seseorang.
ADVERTISEMENT
Peristiwa-peristiwa yang berarti dan intens tersebut bisa jadi adalah pengalaman pertama bekerja, kehidupan setelah pernikahan, ditinggal oleh orang yang disayangi, ataupun tuntungan lingkungan lainnya yang membuat kita beradaptasi.
sumber: pixabay.com
Dalam sebuah studi kasus yang memakai salah satu tes kepribadian populer yaitu The Big Five, membuktikan bahwa adanya keterkaitan perubahan kepribadian dengan peristiwa kehidupan, saat sebelum mengalami beberapa kejadian dengan setelah peristiwa terjadi.
Contohnya adalah, saat seorang yang memiliki sifat atau kepribadian Neuroticism yang tinggi, yang cenderung mudah depresi, frustrasi, memiliki rasa bersalah, dan rendah diri, berubah saat mendapatkan pekerjaan pertama mereka saat masa sekolah telah usai.
Pekerjaan pertama biasanya akan menuntut orang untuk tepat waktu, memenuhi tenggat waktu, dan bekerja dengan baik. Mereka juga biasanya dituntut untuk bertindak secara sadar atau hati-hati dalam melakukan sesuatu. Adanya tuntutan-tuntutan ini pada akhirnya ini dapat mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Transisi dari sekolah ke universitas atau bekerja terkait dengan pematangan kepribadian sehingga terjadi peningkatan pada Openness, Agreeableness, and Conscientiousness, dan penurunan pada Neuroticism.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini juga dijelaskan juga dari sudut pandang Talents Mapping oleh Nisrina, seorang praktisi Talents Mapping.
“Dalam kasus pribadi saya, di tahun 2010, bakat positivity (kemampuan berpikir optimis) saya di tingkat yang lemah. Namun ketika tes lagi di tahun 2017 menjadi kuat. Bukan saya yang berubah, melainkan lingkungan sekitar saya yang mendukung supaya talents positivity saya keluar dan menjadi kuat.” Cerita Nisrina.
So, apakah kamu setuju bahwa kepribadian seseorang dapat berubah?