Belajar Keindahan Memberi dan Menerima dari Dua Bocah Kecil

Konten Media Partner
17 Oktober 2019 22:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
“Lebih baik tangan di atas dari pada tangan di bawah”
ADVERTISEMENT
Mungkin kamu sering banget denger pepatah itu, hampir di semua seminar tentang kehebatan memberi atau seminar zakat mungkin pepatah itu disebutkan. Bahkan, sebagai percontohan untuk anak kecil pun pepatah tersebut digunakan. Agar mereka mudah memahami kebaikan dari memberi.
Membahas tentang memberi, penulis begitu tertarik dengan salah satu thread tweet yang dibagikan oleh akun @singgihsahara. Dalam akun tersebut diceritakan percakapan dua anak yang begitu mengharukan.
Biarkan penulis menceritakannya secara keseluruhan. Jadi di sebuah toko mainan, ada anak kecil berpakaian lusuh sedang melihat-lihat mainan Hotwheels (mainan mobil-mobilan). Lalu, di sebelahnya ada anak kecil lain yang hendak membeli Hotwheels tersebut. Mereka berdua bercakap-cakap. Anggaplah anak yang berpakaian lusuh sebagai A dan anak yang satu lagi sebagai B.
ADVERTISEMENT
A: “Kamu mau beli, suka mobil apa?
B:”Gak, Cuma liat-liat aja, mahal”
A: “Cuma 30 ribu kok”
B:”Iya, segitu mahal. Aku biasa beli di depan SD”
Lalu, si B membuka tas dan memberikan 2 Hotwheels miliknya. Si A sempat menolak, tapi B memaksa untuk menerimanya. @singgihsahara merupakan pegawai di sana, ia memerhatikan anak-anak itu kemudian menjadi teman akrab dan saling mengobrol akrab.
Lalu, tidak berapa lama, si A berpamitan, katanya mau sholat dan ngaji. Terus bertanya pada si B “Kamu gak sholat?”. Dia pun menjawab, “Enggak aku ibadahnya di gereja”. Si B kemudian meminta nomor hp, katanya biar bisa menghubungi untuk memotokan koleksi mobilnya. Tapi sayangnya si A tidak punya hp.
ADVERTISEMENT
Dari situ, Ayah dari B datang, memberikan roti pada anaknya dan bertanya apa itu temannya?. @singgihsahara mengira sang ayah akan marah karena anaknya memberikan mainan sembarangan pada orang lain. Tapi ternyata tidak, ia malah membelikan mainan lain dan si B juga membagikan rotinya sebelum ia pulang.
Sengguh takjub dibuatnya, betapa indah melihat dua orang anak kecil yang saling berbagi. Apalagi ditemukan fakta bahwa keduanya memiliki keyakinan yang berbeda. Penulis merasa kagum pada anak B karena memiliki sikap toleransi yang baik dan itu sudah dilakukannya sejak dini.
Cuitan tersebut mendapatkan banyak perhatian dari netizen, sampai sekarang cuitan tersebut telah di retweet kurang lebih 13 ribu kali dan mendapatkan 15 ribu like. Berbagai komentar positif juga disampaikan mengenai rasa kagum mereka terhadap interaksi kedua anak tersebut dan menyebutkan betapa indahnya berbagi.
Foto: Unsplash.com
Mengenai keindahan dalam berbagi, Jen Sincero dalam bukunya yang berjudul “You are A Baddas”, menyebutkan bahwa memberi itu adalah salah satu kebahagiaan terbesar seorang manusia.
ADVERTISEMENT
“Kita hidup di semesta yang memberi dan menerima, menarik dan mengembuskan nafas, hidup dan mati, payah dan mengagumkan. Tiap-tipa sisi bergantung pada sisi yang lain dan masing-masing relatif terhadap yang lain. Setiap tindakan memiliki reaksi yang sama dan berlawanan, jadi semakin banyak yang kau beri, semakin banyak pula yang akan kau terima. Begitu pula sebaliknya,”
Ia juga memberikan beberapa cara agar kita bisa terbiasa masuk ke dalam arus memberi dan menerima:
1. Jika kau belum pernah melakukannya,lakukan dari mulai yang memiliki arti penting bagimu, seperti uang dan waktu. Berikanlah keduanya semampumu dan lakuakan secara konsisten sehingga itu menjadi sebuah kebiasaan dalam hidupmu.
2. Coba berikan salah satu hal favoritmu, pastikan untuk memberikannya pada orang juga akan menyukainya. Jika bisa, jangan beritahu dari mana barang itu berasal.
ADVERTISEMENT
3. Jika biasanya kamu memberi uang pada pengemis seribu rupiah, tambahkanlah seribu lebih banyak dari biasanya atau lebih banyak lebih baik.
4. Jika seseorng bersikap menyebalkan dan kasar padamu, jangan membalasnya dengan tindakan yang sama. Angkat diri mereka dan berikanlah cinta.
5. Buatlah orang tertawa sebanyak mungkin
6. Terimalah undangan dari mereka yang biasanya kau tolak, beri kesempatan untuk mereka yang ingin memberi kepadamu.
7. Saat memberi atau menerima sesuatu rasakanlah sensainya dan berharaplah lebih banyak hal baik akan datang kepadamu
8. Terakhir, seperti biasanya cintailah dirimu sendiri
[Penulis: Lupi Y]