Big Picture Keluarga Sesuai Kombinasi Bakat Diri dan Pasangan

Penulis: Elma Fitria

Co-Founder Sekolah Alam Yogyakarta (SAYOGYA), Praktisi Pendidikan berbasis Fitrah

Foto: Unsplash.com

Masing-masing orang punya bakat uniknya sendiri. Begitu pun diri kita dan pasangan kita. Setiap bakat itu Allah install sebagai modal berkarya sesuai jalan tugas yang akan Allah mandatkan.

Di sisi lain, suami dan istri perlu melihat bahwa keunikan pribadi, kesamaan minat, perbedaan bakat adalah petunjuk lebih besar lagi tentang apa tugas yang akan Allah mandatkan kepada keluarga kita.

Keluarga adalah kumpulan terkecil orang-orang dengan kepribadian berbeda. Dalam ikatan keluarga, orang-orang ini hidup berdampingan selama 24 jam sehari, seumur hidup.

Tidak hanya itu, keluarga juga adalah titik mula hidup anak manusia. Anak anak manusia tumbuh bermula dari lahir di keluarga dan berjalan menemukan dirinya dalam perjalanannya menuju manusia dewasa.

Keluarga adalah orang-orang yang Allah Kumpulkan dengan kehendakNya untuk hidup bersama dan tumbuh bersama. Di dalamnya ada suami istri yang diamanahi tanggungjawab memegang janji bernilai setengah agama dengan Allah. Ada anak yang menjadi amanah besar karena menjadi penyebab orangtuanya bisa masuk surga.

Pentingnya Mengenal Diri dan Anggota Keluarga

Dengan begitu pentingnya posisi setiap orang dalam keluarga, maka menjadi jelas bahwa mengenal diri sendiri, dan satu sama lain, sangatlah penting. Dengan mengenal diri dan mengenal satu sama lain, kita paham cara berpikir masing-masing, cara merasa, dan cara berperilaku.

Dengan memahami ini, kita jadi tahu bagaimana cara paling baik untuk bekerjasama, bersinergi, dan mencapai tujuan bersama.

Bagaimana mungkin kita bisa hidup bersama dengan selaras dalam keluarga, jika sejak awal kita tidak mengenal baik masing-masing orang, tidak paham kebutuhan masing-masing, dan bahkan menyamaratakan perlakuan pada semua orang?

Setiap manusia Allah jadikan unik, dan tidak ada yang sama. Keunikan ini adalah bagian dari rencana besar Allah. Allah ciptakan keunikan ini sebagai bagian dari ruh kita, dalam Alquran disebut sebagai syaakilaah, silakan disimak di Al-Israa ayat 84.

Kombinasi Keunikan Menentukan Identitas Keluarga dan Misi Keluarga

Kombinasi orang-orang di keluarga ini menjadi unik, karena masing-masing orang punya bakat uniknya sendiri. Begitu pun diri kita dan pasangan kita. Setiap bakat itu Allah install sebagai modal berkarya sesuai jalan tugas yang akan Allah mandatkan.

Suami dan istri perlu melihat bahwa keunikan pribadi, kesamaan atau perbedaan minat, perbedaan bakat adalah petunjuk lebih besar lagi tentang apa tugas yang akan Allah mandatkan kepada keluarga kita.

Keunikan diri ini adalah modal untuk sebuah misi spesifik di kehidupan kita. Masing-masing orang diberikan jalan suksesnya sendiri-sendiri, tidak ada jalan sukses yang sama persis. Oleh karena itu, penting untuk mengenali karakter dan keunikan diri satu sama lain, sehingga paham bagaimana cara memfasilitasi perkembangan setiap anggota keluarga di rumah.

Saya dan suami sejak awal menikah menekankan pentingnya saling mengenal satu sama lain, dan menerima kehadiran anak sebagai manusia baru yang membawa jati dirinya sendiri, sehingga kami menunggu keunikannya dengan antusias.

Salah satu tools yang membantu kami mengenali satu sama lain dengan baik adalah Talents Mapping.

Dengan upaya selama bertahun-tahun mengamati perjalanan kehidupan keluarga kami, baik sebagai suami istri juga melihat bagaimana karakter anak anak kami, ditunjang pemahaman tentang bakat kami melalui tools Talents Mapping, inilah misi yang kami temukan sebagai tugas yang Allah tampakkan kepada kami:

Mari bersama kita menengok kembali hidup kita ke belakang, sejarah panjang yang telah membentuk diri kita masing-masing, dan kehidupan bersama yang telah kita lalui bersama sebagai keluarga.

Baca berbagai petunjuk dan pertanda dari Allah SWT dan temukan apa pesan besar yang Allah titipkan padamu sebagai sebuah misi yang perlu kita tunaikan dalam hidup kita.

“Untuk mengetahui kemana masa depanmu, tengoklah dan amati masa lalumu.”

Tulisan Elma Fitria yang lain dapat dilihat di elmafitria.wordpress.com