Fenomena Masyarakat Indonesia Ditengah Kepungan Corona.

Konten Media Partner
17 Maret 2020 14:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Orang Indonesia memang selalu tampil berbeda dari yang lain. Masih segar dalam ingatan kita saat di momen tahun baru 2020 kemarin, Jakarta beserta banyak daerah di Indonesia dilanda banjir bandang, namun justru pawa warganya terlihat menikmati alias santai saja. ada yang menunjukkan dengan cara menjadikan banjir layaknya wahana bermain air dan adapula yang membuat video-video lucu di saat banjir melanda. Ya, begitulah kaum kita, hingga pantas rasaya menyandang julukan “bangsa tersantuy”.
ADVERTISEMENT
Kini, ada lagi yang kejadian yang unik. Disaat dunia sedang dilanda wabah yang kini sudah naik kelas menjadi pandemic, yaitu virus COVID-19 atau coronavirus, sebelum terbukti di Indonesia ada yang terjangkit, masyarakat kita banyak yang berlomba-lomba membuat meme tentang corona.
Meme Corona. Sumber: knowyourmeme.com
Hari ini, tak sesuai meme-meme santuy ala masyarakat +62, ternyata corona berhasil masuk negeri kita. Lantas fenomena lain pun muncul yaitu panic buying yang dilakukan banyak orang di Indonesia. Supply dan demand tidak berimbang membuat beberapa barang menjadi melonjak jauh dari harga aslinya. Menurut Steven Taylor, psikolog klinis University of British Columbia,fenomena panic buying merupakan mekanisme psikologis ketika menghadapi ketakutan dan ketidakpastian. Hal tersebut adalah cara untuk mengambil kontrol atas situasi.
ADVERTISEMENT
Seorang warga Singapura berbelanja di salah satu supermarket yang mulai kehabisan stok barang. Foto: REUTERS/Edgar Su
Namun, ini juga tidak berlangsung begitu lama. Kini masyarakat kita sudah kembali ke ‘asli’ nya. Disaat banyak pemerintah daerah yang memberlakukan partial lockdown bagi para warganya demi mengurangi penyebaran virus yang bersifat droplet ini, justru banyak yang malah melakukan sebaliknya.
Alih-alih tinggal di rumah demi mendukung niat baik pemerintah mengontrol penyebaran coronavirus, justru banyak warga yang malah memanfaatkan waktu social distancing selama 14 hari dari pemerintah untuk berlibur bersama keluarga. Seperti yang terpantau hari ini, pantai Carita-Anyer, Bante dibanjiri wisatawan dari Jakarta yang mayoritas adalah orangtua yang mendapat kebijakan work from home dan anak-anak yang diliburkan sekolahnya.
Boleh saja menghadapi suatu bencana atau pandemic dengan santai, namun jangan lupa untuk terus waspada dan bijak. Salah satunya adalah menyikapi virus corona yang penderitanya semakin hari semakin banyak di Indonesia. Meskipun ada peluang sembuh, tapi mencegah selalu lebih baik ketimbang mengobati.
ADVERTISEMENT