news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jangan Panik, Lakukan Hal Ini Saat Gunung Mengalami Erupsi

Konten Media Partner
14 Februari 2020 7:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi kembali memuntahkan abu dari puncak kawahnya, Kamis (13/2) pagi. Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), erupsi itu terjadi sekitar pukul 05.16 WIB.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida, erupsi kali ini disebabkan akumulasi gas dan tidak ada awan panas. Sehingga, ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir.
"Tadi pagi terjadi erupsi di Gunung Merapi pukul 05.16. Tinggi kolom 2.000 meter itu adalah erupsi gas selama 150 detik. Jadi saya tekankan di sini adalah ini karakternya Merapi saat ini adalah erupsi gas yang kecil jadi tidak perlu dikhawatirkan," jelas Hanik sebelumnya.
Erupsi adalah fenomena biasa yang terjadi pada gunung berapi aktif lantaran Indonesia termasuk dalam deret Sirkum Pasifik yang dikenal dengan sebutan Ring of Fire (Cincin Api). Terdapat gunung api aktif dengan beragam status di dalam data grafik.
Foto: esdm.go.id
Indonesia berada di zona pertemuan lempeng atau patahan aktif sehingga aktivitas tektonik begitu tinggi. Misalnya di bagian barat Bukit Barisan (Sumatra) dan pesisir selatan Jawa. Alhasil muncul busur vulkanik (volcanic arc).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Indonesia juga memiliki busur gunung api terpanjang di dunia (lihat peta di sini). Dari 68 gunung api aktif tersebut, 60 persen di antaranya menyimpan potensi bahaya sangat besar bagi penduduk di sekitarnya.
Adanya gunung api aktif tentunya membuat masyarakat yang berada di sekitarnya harus selalu waspada terhadap aktivitas gunung api tersebut. Pemerintah, baik pusat dan daerah, juga harus mempersiapkan mitigasi dan mengantisipasi langkah yang perlu dilakukan jika terjadi bencana.
Ada beberapa hal yang harus kamu lakukan ketika gunung mengalami erupsi di sekitar tempat tinggalmu.
1. Jangan Panik, Usahakan Tetap Tenang
Cobalah bersikap tenang dan tidak panik. Jangan terpancing kabar soal situasi yang belum tentu benar. Selain itu, sikap panik hanya akan memperkeruh suasana dan memengaruhi orang-orang di sekitar untuk bertindak hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Jika kamu tinggal di wilayah yang dekat dengan gunung berapi, wilayah kamu mungkin telah memiliki rencana untuk memberikan peringatan jika suatu saat aktivitas gunung berapi meningkat. Biasanya tanda yang digunakan adalah sirine. Selain itu, pemberitaan melalui radio dan juga televisi juga biasanya akan dilakukan untuk memberikan peringatan. Namun, biasanya setiap wilayah memiliki tanda peringatannya masing-masing. Oleh karena itu, ketahuilah tanda peringatan di wilayah kamu dengan baik.
2. Sebaiknya Tetap Berada di Dalam Ruangan
Erupsi gunung berapi juga dapat diikuti dengan keluarnya gas-gas yang sangan berbahaya. Untuk menanggulanginya Anda dapat bernapas dengan menggunakan alat bantu pernapasan, masker, atau kain lembab. Hal ini harus dilakukan agar gas atau abu vulkanik tidak masuk ke paru-paru Anda.
ADVERTISEMENT
Jika berada dalam zona kawasan yang terdampak hujan abu, jangan gegabah dan langsung buru-buru mengungsi. Di manapun kamu berada, tetap tinggal dalam ruangan untuk menghindari terhirupnya abu hingga suasana mulai kondusif.
Jangan berada lebih rendah daripada tanah karena biasanya gas-gas berbahaya akan lebih menumpuk dibawah tanah. Lindungi juga mata Anda dengan baik. Gunakan kacamata pelindung jika masker yang Anda gunakan tidak melindungi mata Anda. Lindungi juga kulit Anda dengan cara mengenakan baju dan celana panjang.
3. Jika Sedang Dalam Perjalanan, Menepi, dan Berlindunglah
Hal serupa baiknya dilakukan saat berpergian atau berada di luar ruangan. Segera menepi dan berlindunglah di ruangan tertutup. Abu bisa menghalangi penglihatan selama berkendara dan menimbulkan potensi kecelakaan. Selain itu, jika kendaraan bermotor terpapar abu dalam jumlah banyak, maka bisa menimbulkan masalah hingga kerusakan.
ADVERTISEMENT
4. Selalu Menggunakan Masker
Abu yang bertebaran dan menyatu dengan udara akan menyebabkan masalah pernapasan, mulai dari batuk hingga sesak napas. Untuk itu, sangat penting memakai masker atau sarung tangan yang melindungi bagian hidung serta mulut.
5. Ikuti Perkembangan Informasi
Ikuti selalu perkembangan terbaru dari kejadian erupsi Gunung Agung. Cari tahu bagaimana status gunung saat ini, bagaimana potensi bencana susulan, daerah mana saja yang terdampak, hingga adanya imbauan evakuasi.
Tunggu kabar resmi dari badan penanggulangan bencana setempat untuk instruksi lebih lanjut. Jangan mudah terpicu informasi yang menyebar dari mulut ke mulut atau pesan berantai, jika belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang.
Jangan mengabaikan instruksi darurat. Pastikan kamu mengikuti instruksi yang diberitahukan lembaga atau pemerintah terkait. Sangat penting untuk mengikuti dengan baik instruksi ini demi keselamatan kamu dan keluarga kamu.
ADVERTISEMENT
Letusan gunung berapi banyak memakan korban karena mereka tindak mengindahkan instruksi yang telah diberitahukan sebelumnya. Oleh karena itu lebih baik kamu mengikuti instruksi tersebut demi keamanan kamu dan keluarga.***
[Penulis: Risky Aprilia]