Julidlah Pada Perilakunya, Bukan Orangnya

Konten Media Partner
5 Desember 2019 20:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Julidlah Pada Perilakunya, Bukan Orangnya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada suatu masa, seorang teman curhat soal perilaku temennya yang menyebalkan, jutek, dan lain sebagainya.
Saya jawab, coba konversi energi kekeselan kita jadi sebuah doa, supaya hatinya dan hati kita diberi cahaya. Sama-sama dilapangkan untuk diberi petunjuk olehNya.
Dan juga, percaya kalau Yang Maha Kuasa lagi kasih cermin. Ini ada perilaku nyebelin dari salah seorang ciptaanNya, yang bisa aja terselip pada saya dalam bentuk lain. Maka saya pelajari.
Lagian, menyoal ikhlas, pada akhirnya ialah soal diri sendiri yang dipertanggungjawabkan pada Allah kan? Ngeri saja sih, kalau energi saya buat membenahi diri habis buat dimakan kekesalan orang lain.
Ya, termasuk ketika baca-baca berita soal lucunya negeri ini, serta perilaku beberapa tokoh yang silih berganti membuat kita bingung bahkan tak habis pikir. Dimulai dari beberapa tokoh dan ungkapannya tentang pornografi, perceraian ustadz, hingga penangkapan kepala daerah karena korupsi.
ADVERTISEMENT
Kalau dulu ada pepatah bencilah dengan perilakunya bukan orangnya. Sekarang bisa rubah jadi 'julid-in perilakunya, bukan orangnya.'
Tentu, ini tanpa mengurangi jeratan hukum yang perlu diproses jika seseorang tersebut melanggar batas. Tetapi, siapa tau orang yang saya julid-in, energi struggling-nya buat jadi lebih baik ternyata lebih besar dibanding saya.
Terkadang kita lupa, karena terlalu asyik menggunjing, tetapi lupa untuk mengambil pembelajaran untuk perbaikan diri kita sendiri. Semoga hal tersebut dapat kita minimalisir, bahkan dilenyapkan dalam kehidupan kita.***