KDRT Berdampak pada Psikologis Korban, Segera Tangani!

Konten Media Partner
23 April 2019 21:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bisa terjadi pada siapa saja. suami, istri, ayah, ibu dan anak berpeluang untuk menjadi korbannya. Apabila sudah terjadi, tentunya akan berdampak pada fisik atau psikis korban, dan hal ini harus segera ditangani supaya tidak menimbulkan efek atau dampak yang lebih buruk lagi.
ADVERTISEMENT
Kamis (18/4) lalu, Temali berbincang dengan Sri Maslihah, Psikolog Klinis sekaligus Dosen di Universitas Pendidikan Indonesia, mengenai efek dan dampak psikologis KDRT terhadap korban dan cara menyembuhkannya.
Menurut Sri, dampak psikologis yang muncul bisa berupa trauma, insomnia, depresi, hingga psikosomatis pada korban. Dampak itu pun tak berhenti pada korban, namun bisa berdampak juga pada psikis sang anak. Tidak menutup kemungkinan pula, anak juga menjadi korban KDRT. Jika itu benar terjadi, maka pelaku akan terkena pasal berlapis.
"Mungkin juga bisa terjadi trauma fisik bahkan bisa menimbulkan kecacatan, karena biasanya untuk pembuktian pun harus ada bekasnya pada fisik. Di samping, ada juga kekerasan secara emosional," jelasnya.
Pemulihan psikis korban KDRT pun tidak mudah, dan membutuhkan waktu tertentu. Pasalnya, aksi KDRT biasa terjadi dalam suatu siklus yang berulang. Sri mengatakan, jika aksi itu tak dilaporkan sejak awal, dengan kata lain telah terjadi berulang-ulang dalam waktu yang lama, dampak yang timbul akan semakin besar.
ADVERTISEMENT
"Biasanya terapi secara psikologis itu sangat dibutuhkan, tentunya tidak bisa dalam waktu cepat. Diperlukan terapi yang kontinyu," tutup Sri.
Bagaimanapun, tak ada yang menginginkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangganya. Hal yang bisa dilakukan, adalah peka akan faktor penyebab, serta siaga melapor jika mulai mengalami atau menyaksikan aksi KDRT.
[Penulis : Izzudin|Editor : Nadhira]