Menggapai Mimpi Lewat Event "Gapai Asa, Terjang Batas"

Konten Media Partner
16 Mei 2019 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Para pembicara 'Gapai Asa, Terjang Batas', M. Yorga Permana, Sri Izzati, Dian Syarief, dan Eko Pratomo. (Foto: Dokumentasi Panitia)
ADVERTISEMENT
Di era media sosial ini, rasanya mudah sekali berkecil hati melihat pencapaian orang lain. Lantas kita membanding-bandingkan diri sendiri dengan mereka; ah, betapa kecilnya diri ini. Padahal, sama juga dengan manusia-manusia lain, kita pun pasti memiliki mimpi. Hanya saja, tak semua dari kita mampu melecut semangat diri untuk menggapai asa tersebut.
Salah satu mimpi yang kerap "dilangitkan" oleh doa anak-anak muda adalah melanjutkan studi S2 dan S3. Maka, dalam rangka menyemangati mereka yang ingin melanjutkan studinya, Temali Media mengadakan Talkshow dan Coaching Clinic Lanjut Studi Pasca S1, "Gapai Asa, Terjang Batas".
Dilangsungkan di Eduplex, Dago, Sabtu (11/5) lalu, acara ini mengundang pembicara-pembicara inspiratif di bidangnya. Yakni Penulis Novel Termuda MURI sekaligus Awardee LPDP 2018 Sri Izzati, Dosen SBM ITB yang juga meraih beasiswa S2 Innovation Sciences TU/e Eindhoven M. Yorga Permana, serta Pasangan Suami Istri pendiri Syamsi Dhuha Foundation, Dian Syarief dan Eko Pratomo.Fo
M. Yorga Permana (Foto: Mata Garuda LPDP)
ADVERTISEMENT
Setiap pembicara mengangkat kisah uniknya masing-masing. Misalnya, Yorga yang bercerita bahwa ia sempat bekerja di Inkubator Inovasi ITB, bahkan menikah dulu sebelum melanjutkan studi S2 ke Belanda. Ada pula Izzati, yang pernah magang di beberapa tempat sebelum memperoleh beasiswa dari LPDP.
"Saya sempet magang di rumah rehabilitasi pecandu narkoba, terus di coffee shop, dan di kepenulisan. Tujuannya untuk menambah pengalaman dan ilmu. Aku juga ingin tahu dengan benar apa tujuan aku lanjut studi, dan apa kontribusi aku untuk orang lain," tutur dara berusia 24 tahun itu.
Foto: Dokumentasi Pribadi Sri Izati
Kisah inspiratif datang pula dari pasangan Dian Syarief dan Eko Pratomo. Pendirian Syamsi Dhuha Foundation, LSM Peduli Penyandang Lupus dan Low Vision itu ternyata bermula dari kondisi Dian yang mengidap penyakit Lupus.
ADVERTISEMENT
Program kerja Syamsi Dhuha memang berfokus pada pemberian pendampingan dan kebermanfaatan pada mereka yang kehilangan kesehatan hingga mengalami kecacatan fisik akibat lupus. "Ini supaya mereka tidak putus asa dan tetap mensyukuri segala keterbatasan. Karena apabila seseorang sakit, maka yang sakit cukuplah raganya, tapi tidak dengan jiwanya," lanjut Dian, yang membuat banyak peserta talkshow terharu.
Semua Sudah Ada Jalannya
Event "Gapai Asa, Terjang Batas" ini memang kebanyakan dihadiri mereka yang memiliki harapan untuk melanjutkan studi mereka. Maka muncullah pertanyaan-pertanyaan dari peserta, seperti apakah bisa mendapat beasiswa meski belum pernah mendapatkan penghargaan apapun. Pertanyaan tersebut pun dijawab oleh Yorga Permana, yang mengatakan bahwa penghargaan-penghargaan yang belum didapat itu, bisa dikonversi menjadi "prestasi" lain.
ADVERTISEMENT
"Misalnya memanfaatkan keikutsertaan kita dalam komunitas atau kontribusi kita ke masyarakat. Yang penting, why-nya jelas, baik untuk lanjut studi di dalam maupun luar negeri," katanya.
Izzati menambahkan, kontribusi yang dimaksud pun harus dipaparkan secara jelas. "Pahami diri sendiri, untuk apa kita melakukan kontribusi tersebut, dan tampilkan kontribusi yang jelas untuk negeri," timpalnya.
Pada akhirnya, kita harus memahami bahwa semua orang sudah memiliki jalannya masing-masing. Apakah dia harus lanjut studi, atau harus bekerja dulu, dan sebagainya. Eko Pratomo menjelaskan, semua ada karena kesempatan yang diberikan oleh Allah. "Segala sesuatu harus dimulai dari big why. Hal ini untuk memudahkan langkah kita selanjutnya," ujarnya.
Sesi kedua dari "Gapai Asa, Terjang Batas" sendiri dilanjutkan di Coffee Toffee, Dago, dengan agenda coaching clinic dan talents mapping. Event yang berlansung selama 6 jam dengan 2 sesi tersebut berjalan lancar dan penuh akan antusiasme peserta.
ADVERTISEMENT
[Penulis : Izzudin\Editor : Nadhira]