news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pasutri Ini Raih Penghargaan Nobel Ekonomi Bersama

Konten Media Partner
15 Oktober 2019 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Instagram
ADVERTISEMENT
Royal Swedish Academy yang bertanggung jawab dalam pemberian Nobel Ekonomi, mengumumkan hasil pemenang Nobel Ekonomi 2019. Tepat pada Hari Senin (14/10), pasangan suami istri Abhijit Banerjee dan Esther Duflo dari Massachussetts Institute of Technology (MIT) bersama Michael Kremer dari Harvard University berhasil menyabet penghargaan Nobel Ekonomi 2019.
ADVERTISEMENT
Penelitiannya sangat berpengaruh dalam mengurangi kemiskinan global dengan metode pendekatan baru di bidang pendidikan. Penelitian ini juga berbuah manis dan berhasil menolong jutaan anak di seluruh dunia.
Penghargaan ini, diberikan kepada ketiganya sebagai apresiasi atas dedikasi yang diberikan untuk memenrangi kemiskinan. Dikutip dari Instagram @nobelprize.org, kemiskinan global merupakan satu dari masalah kemanusiaan yang mendesak dan harus segera diselesaikan.
“Lebih dari 700 juta jiwa masih memperoleh pendapatan yang sangat rendah. Setiap tahunnya sekitar 5 juta jiwa anak-anak di bawah umur 5 tahun meninggal terserang penyakit yang bisa dicegah dan disembuhkan dengan pengobatan yang tidak mahal. Setengah dari anak-anak di dunia pun meninggalkan sekolah tanpa kemampuan baca dan menghitung,” kata Akademi Sains tertulis dalam akun instagram @nobelprize.org.
ADVERTISEMENT
Ketiganya berhasil menyederhanakan masalah ke dalam pertanyaan-pertanyaan kecil yang bisa dijawab melalui eksperimen lapangan yang masif dan spesifik yang telah dirancang dengan baik. Dirilis The Guardian, kedepannya, akademi membutuhkan adanya pendekatan-pendekatan baru yang diharapkan bisa mengurangi masalah kemiskinan global, dari pada meneruskan yang lama.
Hal yang menarik dari penganugrahan nobel ekonomi kali ini adalah Esther Duflo yang berkewaganegaraan Perancis berhasil menjadi perempuan kedua peraih nobel ekonomi sepanjang perjalanan 50 tahun terakhir. Di usianya yang menginjak 46 tahun ia juga menjadi orang termuda peraih penghargaaan tersebut.
“Penghargaan ini datang di saat waktu yang penting. Aku sangat senang menjadi perempuan kedua peraih penghargaan dan semoga bisa mewakili seluruh perempuan dalam bidang ekonomi. Memperlihatkan bahwa perempuan bisa sukses dan pantas untuk sukses. Aku harap bisa menginspirasi seluruh perempuan untuk selalu berjuang dan berharap laki-laki dapat menghargai apa yang pantas kami dapatkan,” ucapnya, dikutip dalam @nobelprize.org.
Foto: Indian Express
FYI juga, Abhijit Banerjee merupakan peneliti ekonomi dari MIT yang sering melakukan penelitian di Indonesia. Ia menjadi orang India pertama peraih nobel Ekonomi.
ADVERTISEMENT
Esther Duflo dan Banerjee merupakan teman sesama peneliti. lalu, berpacaran dan memutuskan untuk menikah. Keduanya terus bekerja sama untuk menjalankan penelitian hingga mendapat nobel.
Lalu, tahukah kamu bahwa salah satu penilitian yang membuat Duflo lolos mendapatkan nobel adalah penelitian di Indonesia? Yups, dikutip dari thread Twitter @Strategi_Bisnis, melalui riset ini Duflo melejit sebagai pioner ekonom berbasis eksperimen lapangan.
Penelitiannya berfokus pada pengaruh SD Inpres di Indonesia terhadap pengurangan kemiskinan dan ternyata setelah diteliti menggunakan eksperimen lapangan Duflo, SD Inpres memiliki pengaruh yang sanagt besar terhadap peningkatan pendapatan rakyat Indonesia.
Tuh ternyata, penelitian di Indonesia juga bisa menjadi salah satu alasan seorang peneliti mendapatkan nobel. Semoga dapat menginspirasi para akademisi di Indonesia untuk bisa membuahkan hasil penelitian yang tentu saja memungkinkan untuk membawa penghargaan yang prestisius.
ADVERTISEMENT
[Penulis: Lupi Y]