Pemilik Gangguan Bipolar Bisa Hidup dengan Normal

Konten Media Partner
12 April 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mood adalah salah satu faktor yang memengaruhi semangat beraktivitas. Biasanya, kalau mood kamu sedang baik, melakukan sesuatu yang sulit pun terasa ringan. Sebaliknya, kalau mood kamu sedang buruk, melakukan hal mudah saja bisa memberatkan.
ADVERTISEMENT
Nah, bagaimana jadinya bila kamu tidak bisa mengontrol mood kamu sendiri? Tentu akan sangat menggaggu aktivitasmu. Dalam psikologi hal tersebut disebut sebagai gangguan bipolar, yaitu gangguan mood yang sangat ekstrem.
Orang dengan gangguan bipolar dapat merasakan naik-turun mood, seperti kegembiraan yang sangat tinggi (maniac), kesedihan yang sangat mendalam (depresi), dan hypomanic, atau tidak terlalu ekstrem perubahan suasana hatinya.
Gathering Komunitas Bipolar Care Indonesia. (Foto: tribunnews.com)
Selasa (9/4), Temali berbincang dengan David Widodo Rehatta, orang dengan bipolar sekaligus aktivis komunitas Bipolar Care Indonesia. Dengan Temali, David bercerita dan berbagi bagaimana berjuang sebagai seorang bipolar.
ADVERTISEMENT
Selain dorongan dari dalam diri, bipolar juga bisa ditangani dengan terapi. Menurut David, terapi untuk setiap orang berbeda-beda. "Buatku sendiri, salah satunya lewat menggambar," kisahnya. "Buatku itu terapi yang tepat untuk menyalurkan emosi, bisa belajar juga untuk mengasah bakat dan memfokuskan diri."
Hal menarik, David mengatakan bahwa orang dengan bipolar masih dapat berkarir pada pekerjaan impiannya. Sama seperti orang tanpa bipolar, memilih pekerjaan untuk pemilik bipolar mesti disesuaikan dengan kemampuan diri.
"Salah satu temanku bekerja sebagai koki dan dia bipolar. Ada juga yang bekerja di pemerintahan, ada yang berwirausaha, sebagai pelukis, dan lain-lain," tutur David.
David juga menyatakan bahwa, jangan karena seseorang memiliki gangguan mental lantas ia dihakimi tak bisa bekerja. Seseorang dengan gangguan mental pun memiliki kemampuan di ranah profesional. Meski, David menambahkan, lebih tepat jika berwirausaha secara mandiri.
ADVERTISEMENT
See? Memiliki gangguan mental bukan berarti akhir dunia. Banyak orang dengan gangguan yang sama -atau lebih parah, yang berhasil menjalani hidup layaknya orang biasa. Jika kamu terindikasi atau sudah didiagnosa memiliki gangguan mental, tetap semangat, ya!
[Penulis : Izzudin|Editor : Nadhira]