Pesan Tersirat dari 9 Film Nominasi Piala Oscar 2020

Konten Media Partner
14 Januari 2020 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Flickr.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Flickr.com
ADVERTISEMENT
Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) selaku penyelenggara Academy Award resmi mengumumkan daftar nominasi yang akan bersaing meraih Piala Oscar 2020 pada Senin (13/1). Academy Award ke-92 ini akan digelar di Dolby Theatre, Hollywood, LA pada 9 Februari 2020 nanti. Penghargaan tahun ini akan berlangsung tanpa pembawa acara.
ADVERTISEMENT
Ada 24 kategori yang akan bersaing meraih Piala Oscar 2020. Kategori tersebut mulai dari Best Picture, Directing, Leading Actress, Leading Actor, Original Screenplay, Adapted Screenplay, Original Song, Animated Feature Film, Makeup and Hairstyling, Visual Effect, Cinematography, Film Editing, Producting Design, International Feature Film, Documentary Short Subject, Documentary Feature, Supporting Actor, Live Action Short Film, Animated Short Film, Original Score, Sound Editing, Sound Mixing, Costume Design, dan Supporting Actress.
Dari beberapa film yang masuk nominasi, Film The Irishman, Joker, Once Upon a Time in Hollywood mendominasi daftar nominasi Academy Award tahun ini. Nah, kali ini Temali akan mengulas beberapa film yang mungkin bisa beri pembelajaran dalam hidup kamu. Apa aja sih film-filmnya?
ADVERTISEMENT
1. Ford V Ferrari (Disney/Fox)
Film yang disutradari oleh James Mangold menunjukkan sisi lain dari olahraga balap, yaitu konflik antara operasional tim dan kepentingan sebuah bisnis. James Mangold mencoba menunjukkan bahwa sebuah tim balap butuh lebih dari sekadar cepat untuk bisa menjadi juara. Untuk bisa menjadi juara, tim balap juga harus bisa melawan kepentingan bisnis.
Melalui film ini, kamu mungkin bisa mencontoh bakat dominan yang dimiliki oleh pemeran masing-masing. Pertama, Carroll Shelby digambarkan sebagai orang yang pandai bernegosiasi, piawai dalam memimpin dan bertanggung jawab. Kedua, Ken Miles yang digambarkan sebagai sosok yang urakan dan sulit diatur, tapi juga sangat menyayangi keluarga dan ambisius.
2. The Irishman (Netflix)
ADVERTISEMENT
The Irishman merupakan film yang diadaptasi dari buku “I Heard You Paint Houses” karya Charles Brandt. The Irishman mendobrak stereotype bahwa film gangster selalu menonjolkan kejahatan, kekerasan, dan umpatan. Alih-alih memenuhi ketiga unsur tersebut, kisah The Irishman justru berdiri dengan fondasi kisah sebuah persahabatan.
Secara sekilas, frame memang dipenuhi dengan pria-pria berjas dengan stereotip yang sama. Namun, jika kita sudah mengenal masing-masing peran dari para aktor, kita bisa melihat perbedaan kepribadian dari masing-masing tokoh yang sangat kontras satu sama lain.
film ini juga menunjukkan sisi hangat dari kehidupan seorang mafia. Mulai dari menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka, hubungan persaudaraan antar anggota mafia yang saling membantu satu sama lain, dan ketaatan mereka pada gereja untuk membaptis anak mereka.
ADVERTISEMENT
3. Jojo Rabbit (Fox Searchlight)
Skenario dari film Jojo Rabbit ditulis sendiri oleh Taika Waititi yang mengadaptasi dari novel "Caging Skies" karya Christine Leunens. Taika juga turut tampil dalam film membawakan sosok Adolf Hitler versi kekanak-kanakan yang menjadi teman khayalan dari Jojo.
Pada penayangan perdananya di Festival Film Toronto pada September 2019, Jojo Rabbit menuai beragam komentar dari kritikus. Ada yang memuji kualitas film yang luar biasa dan keberanian Taika Waititi dalam memproduksi sebuah film bertema Nazi, namun ada pula yang meragukan apakah film ini akan dapat diterima oleh khalayak publik, mengingat cerita yang diangkat cukup sensitif dan menyangkut nama Adolf Hitler.
4. Joker (Warner Bros)
“Bagian terburuk dari memiliki gangguan mental adalah bahwa orang-orang berharap kamu untuk berperilaku seperti kamu tidak memiliki gangguan mental,” Kata Arthur Fleck (Joker).
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, kita punya kecenderungan untuk menasihati tapi tidak pernah benar-benar menyimak apa yang disampaikan oleh mereka ketika bercerita. Padahal yang mereka butuhkan itu didengar, diperhatikan. Kita bisa tanya sebenarnya problem kamu apa sih. Tidak semua orang butuh nasihat, tapi mereka cukup butuh didengarkan.
Film ini juga memberi pesan agar mencoba untuk tidak menghakimi seseorang dan merasa masalah sendirilah yang paling berat. Ada baiknya kita saling menghargai orang lain untuk menciptakan lingkungan masyrakat yang damai dan rukun.
5. Little Women (Sony)
Little Women masih merupakan kisah yang menyentuh hati tentang empat saudara perempuan. Mereka adalah Mereka adalah Jo (Ronan), Meg (Emma Watson), Amy (Florence Pugh) and Beth March (Eliza Scanlen) dengan Marmee (Laura Dern) sebagai ibu mereka. Ada pula sosok lain seperti tante March (Meryl Streep) dan tetangga mereka Laurie (Timothee Chalamet).
ADVERTISEMENT
Melalui film ini, kita perlu menghargai tekad dan pandangan berbeda dalam memaknai kehidupan walaupun dengan sesama saudara kandung sendiri. Meskipun melalui masa-masa sulit, kita sebaiknya tetap berpikir optimis dan tetap menjalin ikatan hubungan yang baik.
6. Marriage Story (Netflix)
Film ini bukan sebuah film yang bercerita tentang sebuah gambaran dunia pernikahan yang ideal. Film ini justru memberikan gambaran tentang rasa sakit yang paling memungkinkan terjadi dari sebuah pernikahan yang mungkin bisa terjadi pada kamu atau lingkungan sekitarmu.
Melalui film ini, ada sebuah pesan bahwa kita, sepasang suami istri harus menghargai apa pun keinginan dari pasangan, bukan hanya didengar tapi juga dibicarakan dan diusahakan meskipun sulit untuk dipenuhi. Dengan begitu, pasangan dapat merasakan bahwa dirinya merasa dihargai dan didengar keinginannya meskipun belum bisa terwujud.
ADVERTISEMENT
Menghindari pembicaraan saat satu sama lain juga pesan yang bisa kita ambil dari film ini. Ketika berbicara dalam keadaan emosi, malah akan membutakan hati dan membuat kita untuk berpikir bagaimana cara menyakiti lawan bicara kita. Oleh sebab itu, kita harus menenangkan hati dan pikiran kita agar bisa menyelesaikan masalah bukan malah memperpanjang masalah yang ada.
7. 1917 (Universal)
Film ini akan tayang di Indonesia 22 Januari 2020 tapi hanya akan ada di CGV. Film ini menceritakan tentang dua orang prajurit pada masa puncak Perang Dunia I yang diberi tugas yakni menyampaikan sebuah pesan agar tidak terjadi peperangan lagi. Namun sayang, prosesnya tidak mudah karena mereka harus melewati wilayah musuh untuk menyampaikan pesan tersebut. Jika tidak berhasil, ratusan nyawa akan melayang.
ADVERTISEMENT
Dari sekilas tentang film ini, ada perjuangan keras yang dilakukan oleh tokoh utama. Walaupun misinya tidak mudah, mereka tidak boleh menyerah yang akhirnya berdampak pada banyak orang. Sama halnya di kehidupan, kamu tidak boleh mudah menyerah selagi kamu bisa berjuang untuk menuju tujuan yang kamu inginkan.
Film ini menceritakan tentang peristiwa yang pernah terjadi pada tahun 1960-an yang berfokus pada nostalgia-nostalgia golden age Hollywood. Film yang dibintangi oleh dua aktor legendaris dunia Leonardo DiCaprio dan Brad Pitt ini mengajak Anda kembali mengingat peristiwa pembunuhan artis cantik Sharon Tate yang pernah terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat.
Nilai yang ingin disampaikan dalam film ini yaitu mengingat kembali kejadian kelam yang pernah terjadi pada Sharon Tate tanpa membuat penonton marah dan menantang Anda. Dan yang harus digaris bawahi, film ini memang terinspirasi dari cerita nyata, akan tetapi kisah yang ada dalam film ini merupakan fiksi Quentin Tarantino.
ADVERTISEMENT
9. Parasite (Neon)
Film ini menceritakan tentang kehidupan dua keluarga, namun dengan latar belakang berbeda. Embel-embel tragicomedy inilah yang memang harus diantisipasi buat kamu yang belum menonton ini.
Film ini cukup related dalam kehidupan yang cukup ekstrem. Parasite memberi gambaran tentang sistem yang melanggengkan kesenjangan yang ada. Sistem itulah pada akhirnya membelah masyarakat di berbagai tempat sebagai semacam katarsis sekaligus refleksi atas kesenjangan sosial-ekonomi yang terpampang nyata di sekitar kita. Di mana selalu ada kehidupan sosial antara si kaya dan si miskin. Si miskin yang menderita karena berada dalam tekanan strata sosial yang semakin tinggi. Sedangkan si kaya, merasa powerful dan memiliki ragam kuasa untuk merendah si miskin.
Jadi, film mana yang kamu jagokan, nih? Menurut kamu, film mana yang akan memenangkan Piala Oscar 2020 untuk kategori Best Picture?****
ADVERTISEMENT
[Penulis: Risky Aprilia]