Pilihan Karir Zaman Now: Menjadi Praktisi Talents Mapping

Konten Media Partner
6 April 2019 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Nisrina Rizkia, Praktisi Talents Mapping muda yang menemukan siapa dirinya justru ketika membantu klien mengenal diri mereka lebih dalam. (Foto: Dokumen Pribadi)
Anak muda zaman sekarang pasti sudah akrab dengan Talents Mapping. Yakni sebuah tes assessment untuk mengetahui bakat terkuat seseorang. Tujuannya, untuk mendorong bakat yang kuat tersebut, alih-alih menyingkirkan bakat yang lemah.
ADVERTISEMENT
Hasil Talents Mapping biasanya banyak dibutuhkan dalam dunia kerja, karena bisa mengidentifikasi dari mana dan seperti apa profil bakat calon karyawan yang dibutuhkan. Di Indonesia sendiri, sudah cukup banyak orang-orang yang menggeluti bidang Talents Mapping. Khususnya, sebagai seorang praktisi.
Sebagai sosok yang membantu klien "menemukan" dirinya, tentu banyak hal menarik dalam perjalanan karir seorang praktisi Talents Mapping. Misalnya, yang dialami oleh praktisi Talents Mapping muda, Nisrina Rizkia. Mari simak perbincangan Temali dengan Nisrina, Rabu (3/4) lalu!

Q: Bagaimana cara jadi praktisi Talents Mapping?

A: Teknis bagaimana jadi praktisi Talents Mapping, bisa melalui training yang diadakan secara resmi oleh Leadpro Consulting, konsultan yang fokus bergerak di Talents Mapping. Jenjang pertama yaitu Talents Mapping Basic Training. Kemudian Talents Mapping Dynamics Training, dan ada tugas-tugas yang langsung menangani beberapa kasus.
ADVERTISEMENT
Menjadi praktisi talents mapping sebenarnya banyak bagian-bagiannya. Misalnya, kalau kita kuat di interpersonal maka (kita bisa) jadi praktisi di bagian yang memang menjelaskan hasil langsung kepada klien langsung. Jika lebih suka bagian penelitian, maka bisa masuk ke konstruksi alatnya. Kalau bagus dalam hal desain, bisa jadi praktisi yang memang mengerti TM (Talents Mapping), namun transfer ilmunya lewat desain grafis.
Untuk praktisi yang benar-benar ke lapangan, tergantung (pada) kepribadiannya. Apakah (dia) merasa cocok menangani anak sekolah yang akan memilih jurusan kuliah, orang-orang yang sedang memilih karir, perusahaan, soal parenting, atau persiapan pensiun.

Q: Kenapa ingin dan memilih jadi praktisi talents mapping?

A: Karena saya merasa terpanggil untuk membersamai langkah masing-masing orang. Mengenali keunikan mereka, berusaha membantu dan mengambil peran untuk perkembangan masing-masing individu.
ADVERTISEMENT
Mengapa sampai yakin? Karena aku orangnya perasa dan suka ikut campur urusan orang, hehehe.
Sempat frustasi, karena dulu bidangnya latar belakang pendidikannya bukan itu dan juga malah mikir, "Kok jadi orang perasa banget, ya." Ternyata itu adalah suatu kelebihan, mampu memahami orang satu persatu. Dengan menjadi praktisi TM ini, dorongan kuat untuk mengamati perbedaan orang jadi tersalurkan.

Q: Kapan pertama kali menjadi menjadi praktisi, dan siapa klien pertamanya?

A: Pertama kali jadi praktisi TM itu, awal Oktober 2017. Klien pertamaku teman kuliah di ITB. Ada 5 orang yang mau jadi klienku, alhamdulillah banget langsung ada yang percaya. Padahal mereka kenal aku sebagai anak yang study oriented selama kuliah di kimia.
ADVERTISEMENT
Aku bantu mereka untuk semakin mengenal diri dan karakter mereka masing-masing. Ada yang butuh untuk perkembangan usahanya, ada juga yang ingin menentukan langkah karirnya ke depan.

Q: Apa pengalaman menarik selama menangani klien?

A: Pengalaman menarik selama menangani klien adalah, (pengalaman itu) semakin membukakan mata akan kebesaran Tuhan. Begitu dahsyatnya manusia diciptakan, berbeda-beda tidak ada yang sama satu pun. Namun, sayang masih ada saja perbuatan membanding-bandingkan satu orang dengan yang lain. Nah, yang menarik, banyak orang yang bingung mendefinisikan dan menjelaskan dirinya ke sekitar. Mereka bingung menceritakan bentuk dukungan apa yang sebenarnya mereka butuhkan.
Biasanya kalau sudah membahas kepribadian, seseorang tidak hanya berbicara tentang karir yang cocok. Pasti cerita berlanjut ke masalah-masalah personal, seperti keluarga, pasangan, dan pertemanan. Menariknya adalah aku dipertemukan dengan orang-orang di masa laluku (ketika aku SMP, SMA, Kuliah) dan percaya (padaku) sebagai klien yang akan aku tangani.
ADVERTISEMENT

Q: Menurutmu, kenapa kita harus mengikuti Talents Mapping setidaknya satu kali seumur hidup?

A: Talents Mapping merupakan media bercermin diri. Sebuah self report, tes kepribadian yang mengukur "dorongan" dari pola yang ada dalam diri kita. Baik pola pikir, merasa dan berperilaku, yang terjadi berulang-ulang dan bisa menghasilkan produktivitas.
Talents Mapping ini dapat menjelaskan dengan detil siapa diri kita sesungguhnya. Informasi tersebut kelak bisa digunakan untuk berbagai hal. Bisa dalam bidang pendidikan, karir, pengasuhan anak, sampai komunikasi yang efektif dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Nah, seperti itu sahabat Temali. Gimana? Tertarik mengenal dirimu secara mendalam? Jangan ragu-ragu lagi ya ☺
[Penulis : Izzudin|Editor : Nadhira]
---
Konten ini bermitra dengan Eduplex Indonesia, co-working space.
Untuk info co-working, virtual office, dan sewa space kantor dengan suasana cozy di pusat kota Bandung, hubungi Mia (085721285233) atau email ke [email protected].