PNS Kerja Di Rumah, Bagaimana Pendapatmu?

Konten Media Partner
11 Agustus 2019 21:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PNS Kerja Di Rumah, Bagaimana Pendapatmu?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kabar mengejutkan datang dari PNS (Pegawai Negeri Sipil), ternyata selain menerima kenaikan gaji, PNS juga dikabarkan akan mendapatkan sistem kerja yang lebih fleksibel, yaitu bisa bekerja di rumah. Hal tersebut, menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat. Berikut jawaban khalayak yang dirangkum Temali.

Setuju. Tapi, PNS tidak bisa setiap hari kerja di rumah.

ADVERTISEMENT
Menurut Indra Kurniawan, seorang editor di radio swasta, hal ini masihlah rencana. Walaupun masih rencana, ia setuju dengan sistem kerja fleksibel tersebut. Akan tetapi, ia berharap kebijakan ini tidak diterapkan setiap hari oleh PNS, karena untuk koordinasi, pengarahan pimpinan, evaluasi tetap wajib datang ke kantor.
Indra juga menganggap, bahwa tidak semua PNS bisa melakukan kerja fleksibel tersebut. Baginya, untuk PNS yang bekerja di bidang administratif, misalnya pelayanan publik langsung harus tetap stay di kantor.
"Karena pemerintahan kita belum 100 persen bisa menerapkan sistem pelayanan publik dengan cara online. Kalau dia kerja di bagian desain atau IT (Information Technology.red), bisa kerja remote di rumah," ungkap Indra.

PNS masih belum siap diterapkan sistem remote working

Disisi lain, Adisty Putri, Humas Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi (YPBB), dengan tegas mengatakan ketidaksetujuannya. Ia mengatakan PNS masihlah belum siap dengan sistem ini. Ia menganalogikan work from home, yaitu jam kerja diberikan karena setiap orang memiliki mindset yang sama sebagai owner. Sehingga, tidak ada batas ruang dan waktu bagi mereka untuk bekerja.
ADVERTISEMENT
“Mereka akan push the limit untuk deliver value, setiap orang memiliki sense of ownership. Sehingga bekerja bisa lebih dari 12 jam, sementara pns kerja di kantor saja masih belum benar “ ujar Adisty.

Asal ada target yang akan dicapai

Sementara itu, Samuel Yustinus Sibarani, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), menyetujui usul tersebut. Menurutnya, jika pekerjaan tersebut tidak harus dikerjakan di kantor, serta tidak adanya pertemuan, hal tersebut bukanlah masalah. “Asal kerjanya yang bener, dan ada schedule ke kantor, serta target yang mau dicapai serta deadline tugasnya," tambah Samuel.

Masih prematur, perlu dikaji

Lain halnya dengan Abby Firdaus, Staff IT & Web Developer UPT Asrama ITB, mengatakan ketidak setujuannya, dengan sistem kerja tersebut. Abby mengangap hal ini masih prematur, serta harus dikaji.
ADVERTISEMENT
“Mungkin, untuk IT (Information Technology.red) ini bisa saja. Karena di dunia IT me-remote pekerjaan dari rumah sudah tidak asing. Tetapi, ini akan menjadi aneh jika pekerjaan tersebut bersifat pelayanan," ujar Abby.
Sementara Muhammad Adlan Ednawan Sujono, Desain Grafis, tidak sepenuhnya setuju. Ia beranggapan bahwa sistem tersebut perlu dikaji lebih dalam, agar pelaksanaannya efektif. “Ada perubahan itu boleh, cuma menutupi kekurangan dari sebuah perubahan itu menjadi PR," ungkap Adlan.
[Penulis : Alarasati | Editor: Tristia]