Generasi Kerja Saat Ini Banyak yang Salah Jurusan, Benarkah?

Konten Media Partner
14 Oktober 2019 22:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Generasi kerja saat ini, mulai banyak diisi oleh Gen Y dan Gen Z yang memiliki kriteria unik, tidak seperti 3 generasi sebelumnya. 2 generasi ini, dikenal dengan kreativitas serta fleksibilitasnya dalam bekerja, namun juga dipandang tidak memiliki mental serta ketahanan kerja yang tinggi, dan cenderung kurang dalam sopan santun.
ADVERTISEMENT
Stigma tersebut, menurut Dandi Birdi, konselor di biro psikologi Dandiah yang juga konsultan karir Millenial, terjadi karena perbedaan cara komunikasi antar generasi. Salah satu perbedaan yang mencolok adalah, generasi baby boomers dan X yang sekarang banyak menjadi petinggi di perusahaan, memandang birokrasi adalah satu hal yang sangat sakral, sehingga apa-apanya harus runut dan sesuai perizinan. Di sisi lain, generasi Y dan Z lebih ingin praktis dan tidak terlalu memandang penting birokrasi.
Tantangan zaman yang dihadapi oleh generasi Y dan Z pun lebih beragam, sehingga berpengaruh pula pada kepribadian mereka. Arus teknologi yang begitu kencang, serta tren kekinian, yang salah-salah justru membuat kelimpungan.
Fakta selanjutnya adalah, generasi Y dan Z yang saat ini banyak berkecimpung di dunia kerja serta perkuliahan, banyak yang mengalami salah jurusan serta tidak bekerja sesuai passion-nya. Menurut data yang dipaparkan oleh Dandi, 87% mahasiswa di Indonesia merasa salah jurusan. Tentunya hal ini pun berpengaruh pada kesuksesan mereka di bangku kuliah dan saat memasuki dunia kerja.
Foto: Unsplash.com
Berbicara tentang kesuksesan, menurut Dandi hal tersebut adalah layaknya sebuah gunung es. Tentu pandangan setiap orang akan kesuksesan berbeda-beda. Menurut Dandi, kunci kesuksesan yang terpenting adalah kenali diri terlebih dahulu. Ibarat sebuat gunung es, bagian yang terlihat adalah kesuksesan kita dan yang tidak terlihat, alias yang lebih besar dan berada didalam air, adalah faktor penunjang kesuksesan kita.
ADVERTISEMENT
Bagian yang lebih besar dan di bawah permukaan air tersebut adalah faktor-faktor internal diri kita seperti Emotional Quetiont (EQ) dan Spiritual Quetiont (SQ). Selanjutnya, menurut Dandi ada dua faktor esensial dari EQ dan SQ tersebut, yaitu wilayah bakat dan wilayah emosi kita.
Kedua faktor esensial tersebut, menurut Dandi jarang termunculkan dan sedikit yang menyadarinya, sehingga perlu untuk dikenali. Kenali wilayah bakat dan wilayah emosi kita.
Bagaimana cara mengenali wilayah bakat? Sebetulnya memang ada tools khususnya, tapi coba terlebih dahulu telaah diri kita, apa sebetulnya yang menjadi bakat kita. Konsepnya adalah 4 E, yaitu Enjoy, Easy, Excellent, dan Earn. Keempat E tersebut harus terpenuhi jika ingin memunculkan kekuatan dalam diri seseorang.
ADVERTISEMENT
Nah, jika kita sudah mampu memetakan bakat kita, selanjutnya kita akan mampu untuk mengategorikan diri kita
[Penulis: Izzudin] [Editor: Lupi Y]