Salah Jurusan Bukan Berarti Salah Kehidupan, Ini Hikmah Dibaliknya

Life is choice. Pepatah tersebut banyak diyakini oleh manusia dan memang benar apa adanya. Konsekuensinya adalah kita harus selalu memilih diantara beberapa pilihan yang tersaji dalam kehidupan. Bagi sebagian orang yang beruntung, salah satu pilihan yang harus diambil adalah mau berkuliah di jurusan apa.

Berbeda saat masih di bangku Sekolah Menengah Akhir (SMA) yang mungkin pilihannya hanya sedikit, jurusan kuliah terbagi dalam banyak fokus dan menuntut pertimbangan yang mendalam dalam memilihnya. Hingga akhirnya, timbul istilah “salah jurusan” bagi mereka yang merasa keliru dalam memilih jurusan yang telah diambil.

Biasanya pikiran ‘salah jurusan’ tersebut baru muncul di semester-semester awal perkuliahan. Lalu, apa benar masih ada manfaat yang akan didapat apabila kita tetap bertahan dengan ‘salah jurusan’ tersebut?

Tulisan ini untukmu yang merasa salah jurusan.

Pertama, mari sama-sama kita bersyukur terlebih dahulu akan kesempatan berkuliah yang sudah kamu dapatkan. Karena menurut data terbaru, hanya 32,9 % masyakarat Indonesia yang mendapat kesempatan mengenyam bangku kuliah. Dan kamu adalah salah satu dari segelintir angka tersebut.

Kedua, perasaan salah jurusan melatihmu menerima konsekuensi. Entah dahulu apakah pilihan tersebut diambil oleh dirimu sepenuhnya, atau ada intervensi dari orang lain, tapi tetap saja pada akhirnya keputusan akhir ada pada dirimu. Hingga saat perasaan ‘salah jurusan’ itu datang, bertahanlah, karena salah jurusan bukan berarti salah kehidupan.

Hikmah besarnya, kamu akan lebih berhati-hati dalam menentukan pilihan selepas kuliah nanti.

Ketiga, asal kamu tetap berusaha dan rajin mengasah kemampuan diri (softskill), maka peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan impian masih terbuka lebar.

Jangan dulu berkecil hati dan berpikir otomatis kamu juga tidak akan bisa bekerja sesuai dengan impianmu karena tidak sesuai dengan jurusanmu yang sekarang. Karena banyak pekerjaan saat ini sudah tidak terlalu menjadikan ijazah dengan jurusan tertentu menjadi prasyaratnya. Tetapi justru menginginkan skill khusus yang ada pada calon pegawainya. So, jangan berhenti belajar dan berusaha.

Terlebih untuk kamu yang mau menjadi pengusaha, maka dunia kuliah yang ‘salah jurusan’ akan memberimu banyak pelajaran kehidupan yang bermanfaat kedepannya. Seperti menghadapi berbagai jenis manusia, bernegosiasi, hingga mengusai berbagai macam skill yang dibutuhkan oleh seorang entrepreneur.

Keempat, kalaupun ternyata kamu harus kuliah di jurusan tertentu demi pekerjaan impianmu, maka segera ambil pilihan. Lagi-lagi hidup adalah pilihan. Kalau kamu sudah yakin dengan segala pertimbangannya, maka pindah jurusan bukan suatu hal yang aib. Asalkan kamu berani menanggung resikonya. Ingat, biaya kuliah saat ini tidak lagi murah.