news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sering Lupa? Perbanyak Makan Jamur!

Konten Media Partner
27 Maret 2019 9:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Setiap manusia biasanya mengalami penurunan kemampuan kognitif seiring bertambah usianya, seperti mudah lupa dan sulit mengingat. Tapi tahukah kamu ada jenis makanan yang mudah sekali ditemukan dan ternyata bisa membantumu untuk tetap mengoptimalkan fungsi kognitif atau ingatanmu? Yap, jawabannya adalah jamur!
ADVERTISEMENT
Sekelompok tim dari Departemen Kedokteran Psikologis dan Departemen Biokimia di Yong Loo Lin School of Medicine di National University of Singapore (NUS) telah menemukan hal menarik.

Manula yang mengkonsumsi lebih dari dua porsi standar jamur (kurang lebih 150 Gram) setiap minggunya memiliki peluang berkurang 50 persen untuk mengalami gangguan kognitif ringan (MCI) ketimbang yang tidak mengkonsumsinya.

"Korelasi ini mengejutkan dan menggembirakan. Tampaknya bahan tunggal yang tersedia secara umum dapat memiliki efek dramatis pada penurunan kognitif," ujar Asisten Profesor Lei Feng, yang berasal dari Departemen Kedokteran Psikologi NUS, dilansir dari sciencedaily.com
MCI biasanya dipandang sebagai tahap antara penurunan kognitif penuaan normal dan penurunan demensia yang lebih serius. Lansia yang menderita MCI sering menampilkan beberapa bentuk kehilangan memori atau pelupa dan mungkin juga menunjukkan defisit pada fungsi kognitif lainnya seperti bahasa, perhatian dan kemampuan visuospatial.
ADVERTISEMENT
Namun, perubahannya bisa tidak kentara, karena mereka nggak mengalami penonaktifan defisit kognitif yang memengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari, yang merupakan karakteristik Alzheimer dan bentuk demensia lainnya.
Para peneliti percaya alasan berkurangnya prevalensi MCI pada pemakan jamur mungkin karena senyawa khusus yang ditemukan di hampir semua varietas. "Kami sangat tertarik pada senyawa yang disebut ergothioneine (ET)," kata Dr Irwin Cheah, Senior Research Fellow di NUS Department of Biokimia.
"ET adalah antioksidan dan antiinflamasi yang unik yang tidak dapat disintesis oleh manusia sendiri. Tetapi itu dapat diperoleh dari sumber makanan, salah satu yang utama adalah jamur."
Sebuah studi sebelumnya oleh tim pada lansia Singapura mengungkapkan bahwa kadar plasma ET pada peserta dengan MCI, secara signifikan lebih rendah daripada orang sehat dan tak mengalami MCI.
ADVERTISEMENT
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Biochemical and Biophysical Research Communications tahun 2016 ini menyatakan bahwa kekurangan ET dapat menjadi faktor risiko untuk neurodegenerasi, dan peningkatan asupan ET melalui konsumsi jamur dapat meningkatkan kesehatan kognitif.
Senyawa lain yang terkandung dalam jamur juga dapat bermanfaat untuk mengurangi risiko penurunan kognitif. Seperti Hericenone, erinacine, scabronine dan dictyophorine tertentu dapat meningkatkan sintesis faktor pertumbuhan saraf.
Senyawa bioaktif dalam jamur juga dapat melindungi otak dari degenerasi saraf dengan menghambat produksi beta amiloid dan fosforilasi, dan asetilkolinesterase.
Penelitian itu sendiri dilakukan selama enam tahun, dari 2011 hingga 2017, mengumpulkan data dari lebih dari 600 manula Tionghoa di atas usia 60 yang tinggal di Singapura.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini dilakukan dengan dukungan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Alam dan Pusat Ilmu Pengetahuan Pikiran di NUS, serta Dewan Riset Medis Nasional Kementerian Kesehatan Singapura. Hasilnya dipublikasikan secara online di Journal of Alzheimer's Disease pada 12 Maret 2019.
[Penulis: Izzudin | Editor: Nadhira]