Sudah Punya Anak Jadi Susah Traveling? Nggak, Tuh!

Konten Media Partner
14 November 2019 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Travelling menjadi pilihan sebagian besar orang untuk mengalihkan stres dari rutinitas yang penat. Semua serba praktis, dari mulai pemesanan tiket, booking hotel dan lain-lain yang sudah dapat didukung dengan teknologi. Lalu, kamu juga bisa melakukan packing secara cepat dan mudah. Namun, apa jadinya bila kamu sudah menikah? Punya keluarga dan juga anak-anak yang masih kecil?
ADVERTISEMENT
Tak sedikit orang memandang travelling bersama anak menjadi satu hal yang repot. Harus menyediakan keperluan anak yang kadang lebih banyak dari orang dewasa. Belum lagi banyak yang harus diperhatikan dan dipersiapkan agar sang anak tidak rewel. Hal itu kadang membuat sebagian orang memutuskan untuk tidak melakukannya bersama sang anak.
Berbeda dengan salah satu seleb tweet dan influencer @pinotsky, cita-citanya untuk pergi travelling ke luar negeri belum tersampaikan sewaktu dia belum berkeluarga. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk melakukanny setelah mempunyai anak. Keseruannya ia ceritakan dalam satu utas tweet di akun Twitter pribadinya.
Pinot menjelaskan, travelling bersama keluarga sebenarnya tidak repot. Iya sih repot, hal itu karena mindset kita hanya tertuju pada kesenangan pribadi.
ADVERTISEMENT
“Tapi kalau bisa berpikir untuk sesuatu yg lebih besar, misal untuk jiwa lain, maka ngga ada yg repot," katanya.
Ia menambahkan, memang cara pengasuhan setiap oramg terhadap anak berbeda-beda. Namun, ia yakin dibalik kesan merepotkan yang diberikan oleh anak, sebenarnya itu membuka kesempatan kepada orang tua untuk melaksanakan perannya sebagai orang tua. Dalam hal ini, bisa mencakup berbagai sisi baik dari kasih sayang, pendidikan maupun memberikan hiburan untuk mengikat hubungan antara orang tua dan anak.
"Travelling sendirian, travelling berdua, travelling dengan anak-anak, doesn't matter mana yang mendingan. Semua tentang petualangan serta memperkaya diri dengan pengalaman dan wawasan. Semua ada kiatnya, semua ada strateginya," jelas Pinot.
Foto: Twitter/@@pinotsky
Menurutnya, travelling dengan anak juga tentang bagaimana mengatur ekspektasi. Jangan sampai orang tuanya pengen ke mana-mana tapi anaknya sudah capek dan dipaksa ikut. Nah di sini, orang tua harus siap siaga memperhatikan mood anak di mana pun dan kapan pun.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa juga untuk melakukan riset di setiap tempat tentang toilet di mana, tempat makannya sepertu apa dan perjalanannya berapa lama. Hal ini karena anak bisa saja bosen, lapar, ngantuk atau ingin ke kamar mandi saat perjalanan.
Nah, sebelum berangkat, Pinot dan istrinya memberika pengetahuan awal kepada anak tentang tempat yang akan dikunjungi. Nanti mereka akan eksplor sendiri dan memjnta ingin mengunjungi tempat seperti apa. Hal ini nantinya akan menaikkan mood anak saat di perjalanan. Mereka jadi semangat menemukan apa-apa yang mereka cari sebelumnya.
Dengan seperti ini, anak-anak kan terbiasa mandiri dan akan mulai melatih adaptasi dengan lingkungam baru. Mereka juga akan peka terhadap sekitar seperti menaruh empati dan simpati pada lingkungan sosial.
ADVERTISEMENT
"Semakin besar anak-anak, semakin terbiasa mereka menjelajah, akan semakin terlatih ketika travelling. Selain bisa ngurus diri sendiri, mereka bisa ikut support saudara kandungnya, bahkan ikut bantu orang tuanya," jelasnya lagi.
Hal yang kemudian menjadi penting adalah dapat memberi bekal untuk masa depan mereka kelak. Bukan hanya bekal dalam kemandirian dan pengetahuan, tapi kuga bekal untuk mengingatkan bahwa mereka dekat dengan orang tua dan ikatanya terjalin lebih kuat lagi.
Foto: Unsplash.com
Beberapa komentar pun bermunculan, berikut diantaranya
"Kami juga belum kesampean travelling-an papin, anak udah keburu 2 huhu. Doakan kami biar segera kyak papin sekeluarga ya. Amin" tulis @siillviiaaa
"Jalan-jalan full team satu anggota keluarga lebih asyik, tapi budget biayanya otomatis jadi lebih mahal. Ada plus minusnya, tapi kalau memang bisa dan mampu, anak-anak sejak kecil mulai dikenalkan juga pada kultur dan habit di negara-negara lain. Supaya wawasannya bisa terbuka dan berkembang luas" tulis @Small_Stuff_
ADVERTISEMENT
Terus ada juga nih yang mau langsung pergi bulan depan.
"Baca trit ini gue makin semangat mengenalkan lingkungan-lingkunhan baru ke anak gue. Traveling ke yogya yg tertunda dan di refund pas hamil istri, bakal digantiin bulan depan, yeay!" tulis @ginank11***