Terkait Kematian Ashraf Sinclair, Seberapa Penting Medical Check Up?

Konten Media Partner
19 Februari 2020 9:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Fanny Kusumawardhani/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Fanny Kusumawardhani/Kumparan
ADVERTISEMENT
Ashraf Sinclair mengembuskan napas terakhir pada Selasa (18/02), akibat serangan jantung. Kabar ini pun mengejutkan khalayak. Pasalnya, aktor kelahiran 1979 dikenal sebagai pribadi yang peduli akan kesehatan dan rajin berolahraga. Lantas, berbagai tanggapan muncul dari netizen di media sosial, salah satunya tentang pentingnya melakukan medical check up.
ADVERTISEMENT
Mereka beranggapan bahwa medical check up sangat penting dilakukan untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari tubuh kita. Diutamakan lagi untuk orang yang pernah mengalami gejala-gejala seperti nyeri dada atau sesak napas yang berulang. Namun, benarkah demikian?
Foto: Online Marketing/Unsplash.com
Temali berbincang dengan Shela Putri Sundawa, dokter sekaligus host Relatif Perspektif Podcast, ia mengatakan medical check up (MCU) itu luas dan rangkaian prosedurnya berbeda-beda. Setiap rumah sakit mempunyai metode dan paket sendiri-sendiri. Jadi, bisa dikatakan penting atau tidak penting harus diketahui dulu dari faktor risiko.
"Faktor risiko itu, misalnya, orang dengan obesitas atau orang yang memiliki keturunan keluarga yang pernah meninggal karena penyakit jantung di usia muda. Itu semakin tinggi kepentingannya untuk melakukan medical check up," ucap Shela.
ADVERTISEMENT
Begitupun dengan perokok atau pengguna obat-obatan, mereka juga disarankan untuk melakukan medical check up untuk mengetahui kesehatan tubuhnya.
Sementara itu, untuk waktunya sendiri tidak ada kesepakatan atau ketentuan ilmiah yang mengatur waktu yang tepat untuk melakukan medical check up. Beberapa rumah sakit menyarankan untuk melakukan medical check up satu tahun sekali untuk orang yang mempunyai faktor risiko.
Shela menambahkan, laki-laki di usia muda dan juga perokok lebih disarankan untuk melakukan medical check up. Hal ini karena, untuk perempuan muda dengan kondisi yang sama dan belum menopouse, masih memiliki hormon estrogen yang melindungi tubuh dari penyakit yang sifatnya degeneratif.
"Jadi jarang sekali, perempuan muda yang mengalami serangan jantung mendadak. Beda dengan laki-laki yang dari muda memiliki faktor risiko dan tidak punya hormon yang protektif," tutur Shela lagi.
Foto: Newsbook
Kemudian yang harus menjadi perhatian adalah jenis medical check up yang dijalani oleh si pemilik faktor risiko. Hasil medical check up yang bagus belum tentu bisa mencegah serangan penyakit yang tiba-tiba. Oleh karena itu, tak hanya pemeriksaan biasa seperti cek darah, gula darah, ataupun kolesterol, perlu dilakukan medical check up tambahan. Seperti elektrokardiogram (EKG) untuk mendeteksi adanya kelainan jantung saat kita beraktivitas.
ADVERTISEMENT

Manfaat Medical Check Up

Medical check up sangat bermanfaat untuk mengetahui lebih awal resiko terjadinya penyakit pada tubuh yang memiliki faktor risiko. Namun, tentunya hasil medical check up tersebut harus diimbangi dengan perubahan pola hidup yang lebih baik. Sedangkan untuk kekurangannya adalah dari faktor biaya dan memungkinkan terjadinya overdiagnosis.
"Misalnya mereka yang menjalani rontgen paru-paru tanpa ada keluhan, hasilnya kadang suka ada bintik-bintik dan itu sebenarnya belum tentu tidak normal. Kadang dia yang harusnya tidak terdiagnosis positif, dikatakan bisa positif karena hasilnya tadi. Padahal pada orang normal itu juga bisa ada," jelas Shela.
Shela berpesan agar setiap orang bisa menerapkan gaya hidup yang sehat. Tua ataupun muda, tanpa terkecuali, mereka diharapkan lebih bisa menjaga pola hidup yang teratur seperti memerhatikan makanan yang dikonsumsi dan juga mengatur waktu istirahat dengan baik.
ADVERTISEMENT
Kemudian kelola stres, karena salah satu yang menimbulkan peradangan di pembuluh darah salah satunya adalah stres. Kesehatan psikologis juga perlu diperhatikan untuk menjaga pertahanan tubuh***