Terungkap, Alasan Ibu Lebih Suka Gendong Bayi dengan Tangan Kiri

Konten Media Partner
12 Juli 2019 8:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terungkap, Alasan Ibu Lebih Suka Gendong Bayi dengan Tangan Kiri
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Banyak kaum ibu yang menyukai posisi menggendong bayi di sebelah kiri tubuhnya. Ternyata, bukan tanpa alasan. Itu karena buaian di sisi kiri membebaskan tangan kanan untuk melakukan pekerjaan lain. Hal ini pun tidak dipengaruhi apakah seorang ibu kidal atau tidak. Baik ibu dengan tangan dominan kanan atau kiri, sama-sama lebih memilih menggendong bayi di sisi kiri tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan mengapa wanita terbiasa menggendong di sisi kiri ketika menggendong bayi telah membingungkan para psikolog evolusi dan perkembangan selama beberapa dekade. Tetapi sebuah penelitian baru yang muncul dalam jurnal Evolutionary Psychology dapat membawa kita selangkah lebih dekat ke jawabannya.
Sebuah tim psikolog di Universitas Gabriele d'Annunzio Italia, merancang percobaan untuk menguji, apakah wanita yang menggendong bayi mereka di sisi kiri lebih cenderung menampilkan gaya keterikatan yang aman.
Gaya keterikatan sendiri memiliki dua bentuk; aman dan tidak aman. Orang dengan gaya keterikatan yang aman lebih mudah membangun dan mempertahankan hubungan yang konstruktif dan erat (kemungkinan besar karena mereka mengalami hubungan antarpersonal yang sehat dan stabil saat tumbuh dewasa). Di sisi lain, orang-orang dengan gaya keterikatan yang tidak aman, merasa sulit untuk mempertahankan hubungan antarpersonal yang sehat.
ADVERTISEMENT
Para peneliti berhipotesis hubungan antara tempelan kiri dan rasa keterikatan yang aman, berkaitan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bagaimana ayunan kiri memelihara hubungan emosional yang optimal antara ibu dan anak.
Beberapa ilmuwan berpendapat, kemungkinan itu karena spesialisasi hemispheric dalam otak kita. Menggendong di sisi kiri membuat "komunikasi otak ke kanan yang lebih alami". Adalah otak kanan kita yang tampaknya menjadi belahan otak dominan dalam hal keterikatan sosial dan koneksi (terutama pada masa bayi dan anak usia dini).
Untuk menguji hipotesis ini, para peneliti merekrut 288 wanita mulai dari usia 18 hingga 38 untuk mengambil bagian dalam studi singkat. Peserta diminta untuk mengambil dan menggendong boneka enam kali selama 10 detik. Boneka diposisikan secara berbeda setiap kali peserta mengambilnya untuk menghindari bias eksperimental. Para peneliti memantau arah boneka selama setiap buaian dan mengklasifikasikan peserta sebagai buaian kiri atau kanan jika mereka menunjukkan preferensi yang konsisten ke satu sisi.
ADVERTISEMENT
Setelah latihan cradling tersebut, peserta diminta mengisi dua survei. Pertama, mereka mengisi Instrumen Ikatan Orang Tua (PBI). PBI adalah skala 50-item yang mengukur persepsi seseorang tentang hubungan mereka dengan orang tua mereka selama 16 tahun pertama kehidupan mereka. Kedua, peserta mengisi skala Experience in Close Relationships (ECR). ECR mengukur keterikatan dalam hubungan romantis.
Apa yang mereka pelajari? Pertama, mereka mengulangi temuan bahwa wanita yang cenderung lebih suka menggendong kiri. Dalam sampel mereka, 50% peserta menggendong di sisi kiri, 34% menggendong di sisi kanan, dan 16% tidak menunjukkan preferensi untuk menggendong di satu sisi atau di sisi lain.
Sangat penting untuk hipotesis mereka, para peneliti kemudian menguji apakah menggendong di sisi kiri menunjukkan lebih banyak keterikatan antarpribadi yang positif, sebagaimana diukur oleh PBI dan ECR. Menariknya, mereka menemukan bahwa mereka yang menggendong di sisi kiri cenderung memiliki gaya ikatan yang lebih positif dengan ibu mereka dan juga pasangan romantis mereka. Para peneliti menulis, "Gaya keterikatan positif pada ibu atau pasangan romantis [...] meramalkan prevalensi yang lebih tinggi dari bias yang memeluk kiri dalam sampel kami."
ADVERTISEMENT
Para peneliti menyebut bahwa "Memeluk dari sebelah kiri dapat dianggap sebagai perilaku khas pada manusia dan memeluk kanan merupakan perilaku yang tidak biasa." Lebih lanjut, mereka menyatakan, "Preferensi tersebut mungkin terkait dengan berbagai faktor yang berbeda seperti kecemasan, stres, depresi, dan bahkan gaya keterikatan. Disfungsi dalam keadaan sosio-emosional dan gaya keterikatan tampaknya mengurangi kebiasaan menggendong di sisi kiri. Meskipun demikian, pola yang dominan juga terjadi pada wanita dengan gejala sedang, dan masuk akal bahwa hanya ketika disfungsi yang bermakna maka perilaku menggendong secara signifikan dipengaruhi. "
[Penulis : Izzudin|Editor : Nadhira]