Tujuh Kebiasaan Ini Akan Menumbuhkan Sikap Asertif Pada Dirimu

Konten Media Partner
16 Desember 2019 19:34 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Tough Love merupakan salah satu bentuk mencintai dengan ketegasan di dalamnya. Tegas tersebut tentunya dengan alasan karena cinta. Temali pernah menceritakannya dalam kisah cinta Ernest Prakarsa dan Meira Anastasia dalam buku Imperfect.
ADVERTISEMENT
Penyampaian kritik Ernest pada istrinya, tidak serta merta membuahkan rasa kekesalan yang panjang di hati Meira tapi menghasilkan kesadaran dan perubahan atas kemauan dirinya sendiri. Perilaku Ernest dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk perilaku asertif.
Di mana Ernest tidak menjadi pribadi yang pasif (tidak peduli) atau malah agresif yang terlalu menggebu-gebu sampai tidak memikirkan perasaan orang lain. Ernest menyampaikan maksudnya dengan baik, mengajak Meira berdiskusi hingga ditemukan solusi terbaik antar keduanya.
Lalu, bagaimana sih agar kita bisa menjadi pribadi yang asertif?
Dilansir dari inch.com, hal-hal di bawah ini akan membuatmu menjadi pribadi yang asertif:
foto: Unsplash

Pahami apa itu asertif.

Asertif sendiri merupakan komunikasi antarpersonal di mana seseorang mampu menyampaikan rasa percaya dirinya dengan sehat. Tahu bagaimana caranya membela diri dengan hak-hak yang dimiliki tanpa menyakiti orang lain, sekaligus bisa menghormati hak orang lain.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang asertif tidak akan berbuat pasif ataupun agresif tapi dia jujur dan langsung pada intinya. Ketika seorang asertif menyampaikan pendapat, ia tidak memiliki ekspektasi bahwa apa yang ia komentari harus berubah sesuai dengan keinginannya. Tapi ia hanya ingin menyampaikan pendapatnya dengan tenang dan penuh dengan kepercayaan diri.

Hormati Orang Lain

Ketika kamu mencoba menyampaikan pendapat hal yang paling penting adalah hormati orang yang menjadi lawan bicaramu. Pertimbangkan kata-kata dan bahasa tubuh yang akan disampaikan. Jangan membaca pikiran lawan bicaramu, jika ada yang ingin disampaikan, sampaikanlah dengan baik.

Pahami dan terima perbedaan.

Menjadi seseorang yang asertif bukan berarti mengabaikan sudut pandang orang lain. Tapi di sini kamu berdiri menyampaikan opini kamu, untuk mencoba memahami apa yang mereka maksud.
ADVERTISEMENT
Jangan sampai perbedaan membuatmu marah, coba mintalah penjelasan dari mereka, dengarkan pendapatnya dan jangan menyela saat mereka sedang berbicara.

Berbicara secara langsung dan sederhana.

Ketika kamu menyampaikan jangan membuatnya rumit sehingga lawan bicaramu merasa tertekan dan juga merasa bersalah. Bicaralah secara langsung, ringkas dan sederhana. Nyatakan hal-hal yang benar-benar ingin kamu sampaikan tanpa bertele-tele.

Gunakan kekuatan kata "Saya"

Biasakan untuk menggunakan kalimat dengan awalan "Saya merasa..." atau "Saya pikir...", jangan sampai kata-kata yang keluar terdengar agresif dan menuduh seperti "Kamu tidak pernah mengerjakan..." atau "Kamu selalu...".
Kalimat agresif hanya akan menutup pembicaraan dan memicu rasa frustrasi pada lawan bicara. Dengan kata "Saya", memungkinkan kamu untuk tegas tapi tidak menyakiti orang lain.
ADVERTISEMENT

Tetap tenang

Belajarlah untuk tenang saat mengekspresikan diri, perhatikan bahasa tubuh dan kontak mata. Ketika kamu tenang bukan hanya kepercayaan dirimu yang akan muncul, tapi juga dapat membuat orang lain untuk tetap tenang,

Ketahui batas saat kita berbicara

Batas dan aturan akan membuatmu tahu tentang apa hal yang boleh dan tidak boleh kamu katakan. Perhatikanlah batasan dan aturan tersebut.
Kamu memang tidak ingin orang lain berjalan ke jalan yang salah tapi jangan biarkan orang lain merasa terganggu akan sikapmu. Dengan perimbangan batasan, kamu bisa mengetahui sampai mana kamu boleh bertindak.
Asertif enggak cuma bisa kamu praktekan kepada pasanganmu, tapi juga ke seluruh lawan bicara saat kamu sedang berinteraksi dengannya***
ADVERTISEMENT