Waspada Bahaya Saat Pola Tidurmu Terbalik

Konten Media Partner
11 Desember 2019 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Aktivitas yang padat memang kadang tidak bisa kita atur semaunya. Bahkan, kadang-kadang kita merasa kewalahan karenanya. Namun, apa kabar dengan tubuh? Apakah ia mampu menanggung beban saat kita mempunyai aktivitas yang melelahkan?
ADVERTISEMENT
Pola hidup juga kadang membuat badan menjadi tidak optimal. Sekarang, gaya hidup aktif di malam hari atau dikenal dengan urban living lifestyle juga menjadi pilihan sebagian orang. Di mana ia akan mengerjakan aktivitasnya sampai larut.
Misalnya seperti, nongkrong sambil mengerjakan tugas di kafe dengan wifi yang buka 24 jam atau memang ada seseorang yang sengaja membentuk pola hidup terbalik, aktif di malam hari dan tidur di siang hari.
Biasanya hal ini dialami oleh mahasiswa tingkat akhir. Ingat kasus mahasiswa ITB dalam artikel ini?
Foto: Unsplash
Temali mengobrol dengan dokter Nadjwa Zamalek, ahli hematology (ahli darah) dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Ia mengatakan, “Sudah pasti pola hidup demikian tidak baik untuk kesehatan,” katanya kepada Temali.
ADVERTISEMENT
“Tapi sebenarnya, pola hidup terbalik seperti kerja malam dan tidur siang tidak terlalu mempengaruhi kesehatan, asal seluruh kebutuhan tubuh terpenuhi seperti makan dan istirahat yang cukup. Ini dialami oleh orang-orang yang bekerja dengan shift malam, misalnya perawat atau satpam.”
Menurutnya, kasus yang menimpa Jehuda Christ Wahyu, mahasiswa ITB yang tidak tidur 7 hari 7 malam akibat mengerjakan tugas akhir adalah kasus yang disebabkan oleh infeksi kronis. Jika ia memang terkena Anemia of Chronic Disease, seharusnya infeksi atau penyakit awal yang menyebabkan anemia dituntaskan terlebih dahulu.
“Orang normal saja kalau hidupnya tidak teratur bisa sakit, apalagi yang sebelumnya sudah anemia ditambah lagi adanya infeksi kronis,” tambahnya.
Pola hidup yang tidak teratur tersebut juga bisa menyebabkan insomnia. Ditambah lagi jika ada pikiran atau masalah hidup yang tidak terselesaikan. Jadi, masalah pola hidup bisa menjadi rantai yang akan memengaruhi kesehatan bahkan psikis pada diri kita.
ADVERTISEMENT
Temali sering menerima cerita tentang seseorang yang mengalami masalah sulit tidur atau memang pola hidupnya sudah menjadi kebiasaan seperti itu, terbalik. Mungkin salah satu akibatnya juga karena apa yang disebutkan oleh Nadjwa, pola hidup yang tidak teratur dan stres karena masalah yang tidak kunjung selesai.
Maka dari itu, Nadjwa berpesan agar selalu memelihara pola hidup yang baik. Pola hidup yang baik tersebut adalah yang teratur, serasi dan seimbang. Teratur dalam waktu bekerja, dalam waktu istirahat dan jangan lupa untuk berolahraga.
Foto: Unsplash
Serasi juga dalam memilih makanan baik jumlah ataupun jenisnya seperti 4 sehat 5 sempurna. Lalu, hal yang terpenting juga adalah seimbangkan antara kegiatan jasmani dan rohani (kegiatan beribadah).
Ia juga menambahkan bahwa hidup sehat harus menjadi sebuah kebiasaan. Ia berpesan kepada para guru terutama untuk guru tingkat sekolah dasar (SD), untuk selalu mengajarkan atau mengingatkan pola hidup sehat sejak dini pada anak-anak. Sehingga, saat sang anak tumbuh menjadi remaja atau dewasa, mereka sudah teredukasi dan tahu tentang pola hidup sehat.
ADVERTISEMENT
“Sehingga saat remaja atau dewasa mereka tinggal mempraktikkan pola hidup sehat dan menyadari konsekuensi apa yang akan diterima bila pola hidup tidak sehat. Satu lagi, jangan lupa kalau ada penyakit harus diobati secara tuntas,” tutupnya***