news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Yuk, Hindari Tujuh Kesalahan Penggunaan LinkedIn!

Konten Media Partner
8 Januari 2020 16:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yuk, Hindari Tujuh Kesalahan Penggunaan LinkedIn!
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Banyak perusahaan yang membuka lamaran pekerjaan melalui dunia dalam jaringan (online). Hal ini sangat berguna bagi kamu yang baru menyelesaikan studi maupun menginginkan karir yang baru. Apalagi ada media sosial bernama LinkedIn. Kamu bisa menggunakan LinkedIn untuk memasarkan diri kamu agar terlihat oleh perusahaan atau para profesional yang ada di sana.
ADVERTISEMENT
LinkedIn didirikan oleh Reid Hoffman pada tahun 2002. LinkedIn adalah sebuah media sosial yang ditujukan untuk kalangan profesional dari beragam latar belakang. Penggunanya mulai dari mahasiswa, fresh graduate, karyawan, pengusaha, hingga perusahaan yang memanfaatkan untuk merekrut karyawan baru.
Tentunya, LinkedIn berguna untuk membangun citra diri dengan menampilkan profil, kemampuan, dan keahlian yang kita miliki. Citra diri yang telah dibentuk berguna agar rekrutmen dari sebuah perusahaan bisa melihat apakah kemampuan dan keahlian kamu sesuai kriteria atau tidak.
Selain itu, kamu juga bisa memperluas relasi untuk mendukung perkembangan karirmu, lho. Melalui LinkedIn, kamu dapat menambah koneksi dan berinteraksi dengan orang yang memiliki ketertarikan atau bekerja di bidang yang sama.
Kamu bebas “menjual” diri kamu dengan caramu sendiri. Akan tetapi, kamu harus ingat bahwa LinkedIn sangat berbeda dengan media sosial lainnya yang bersifat lebih santai. Mengutip dari entrepreneur.com, hindari tujuh kesalahan penggunaan LinkedIn bagi kamu yang sedang atau akan menggunakan media sosial ini.
ADVERTISEMENT

1 - Spam ke Orang Asing

Pernah nggak kamu mengirim pesan yang sama ke semua orang yang terhubung di akun LinkedIn mu? Apakah tindakan spam itu berhasil menarik perhatian? Jangan pernah kamu melakukan spam di LinkedIn dengan tujuan untuk menerima pesan balasan. Ketika kamu spam ke orang asing, jangan pernah berharap kalau pesanmu akan dijawab. Apalagi, pesan itu tidak terlalu penting dan tidak ada hubungan bahkan kepentingan baginya. Jadi, hindari untuk melakukan spam yah.

2 - Berekspektasi lebih

Cobalah meluangkan waktu untuk membangun sebuah hubungan yang baik di LinkedIn. Perluaslah jaringan relasi kamu secara perlahan di sana. Jangan pernah merasa ada waktu seseorang yang bisa kamu ganggu atas dasar kepentingan kamu. Contohnya, kamu sudah memberikan Curriculum Vitae (CV) kepada perekrut. Sudah beberapa hari kamu mendapatkan jawaban. Hal itu membuat kamu menghubunginya untuk bertanya-tanya. Sikap yang kamu ambil itu seolah-olah berhak atas waktu yang mereka punya. Waktu mereka bukan untuk kamu. Jadi, jangan pernah berekspektasi lebih hanya untuk merespon kamu.
ADVERTISEMENT

3 - Nonconsensual Submission

Harrison membuat istilah “nonconsensual submission” yang berarti penyerahan non konsensual. Menurutnya, kita semua (pengguna LinkedIn) berpikir bahwa “produk” kita itu adalah yang terbaik. Akan tetapi, terkadang cara kita malah terlihat “memaksa”. Hal itu akan merugikan kita sendiri, yang artinya kemungkinan tidak akan direspon oleh orang lain.
Harrison merekomendasikan untuk menciptakan hubungan yang sehat dibangun secara perlahan-lahan. Ada baiknya kamu mengutamakan kenyamanan dalam membangun sebuah relasi. Jangan sampai kamu membuat individu atau kelompok tertentu menjadi tidak nyaman.

4 - Trolling

Ketika melihat posting-an yang menarik, kamu akan ikut berkomentar. Mulai dari sekadar menyukai sampai bertukar pendapat di kolom komentar. Hal itu tidak ada yang salah kecuali kamu memanfaatkan post orang lain hanyak untuk tujuan pribadi kamu sendiri. Misalnya, menumpang memasarkan dirimu sendiri.
ADVERTISEMENT
Besikaplah ramah dan sopan. Hindari penggunaan kata-kata yag tidak sopan. Hal itu bisa membuat orang lain tidak ingin ada memiliki hubungan pekerjaan denganmu ketika melihat apa yang kamu tulis di kolom komentar. Ingat yah, kamu boleh berpendapat bahwa kamu tidak setuju terhadap pendapat seseorang, tapi tetap selektif dalam pemilihan kata yang akan digunakan.

5 - Terlihat Membutuhkan

Berusahalah memiliki kepercayaan diri walaupun sangat mendapatkan sebuah tawaran pekerjaan. Hindari ekspresi bahwa kamu sangat membutuhkan pertolongan. Kamu bisa memulai membangun hubungan baik dengan koneksi orang baru di LinkedIn. Ciptakanlah relasi yang baik secara perlahan. Tidak harus terburu-buru.
Dalam tulisannya, Stephen Key mengatakan bahwa jangan mengirim sebuah pesan untuk kedua kalinya setelah pesan pertama kamu tidak ditanggapi. Hal itu menurutnya menjadi salah satu cara untuk menghormati waktu dan ruang orang lain.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah cara efektif membangun fondasi untuk memulai hubungan bisnis yang produktif,” tulis Stephen Key.

6 - Terlalu Pribadi

Sebaiknya kamu menghindari penyalahgunaan media LinkedIn ini. Jangan membuat akun LinkedIn mu menjadi oversharing. Kamu harus memisahkan mana urusan profesional dan pribadi yang bisa kamu bagikan di akun LinkedIn mu. Ada banyak platform lain yang bisa kamu gunakan untuk mengunggah foto atau video yang tidak profesional. LinkedIn adalah media branding kamu. Cobalah lebih selektif unggahan di LinkedIn agar menarik perhatian teman relasimu.

7 - Kesalahan Mengetik

Poin ketujuh ini mungkin dianggap remeh, tapi ini penting ketika kamu sedang berkomunikasi dengan teman relasimu di LinkedIn. LinkedIn adalah wadah yang sangat berguna untuk mendapatkan peluang baru di kehidupan kamu. Akan tetapi, kamu harus melakukannya dengan cara yang benar. Salah satunya adalah memperhatikan ejaan yang kamu gunakan.
ADVERTISEMENT
Tata bahasa bisa memperlihatkan tentang kamu, lho. Jadi, sebaiknya luangkan waktumu untuk memeriksa ulang kalimatmu sebelum dikirim. Hal itu berguna untuk menimalisir adanya kesalahan ketik dalam kalimat yang akan kamu sampaikan.
Itulah tujuh hal yang bisa kamu hindari saat menggunakan LinkedIn menurut Stephen Key. Jadi, apa kabar akun LinkedIn kamu?***
[Penulis: Risky Aprilia]