KELAS Teman kumparan: Startup di Era Pandemi

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
Konten dari Pengguna
27 Juni 2020 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi startup. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi startup. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Krisis yang disebabkan pandemi Covid-19 telah berdampak pada banyak perusahaan di Indonesia, tak terkecuali perusahaan startup. Tak sedikit perusahaan startup yang mengalami penurunan omzet sebagai akibat dari pandemi corona. Bahkan, beberapa telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawannya.
ADVERTISEMENT
Alasan pemangkasan karyawan pun berkaitan dengan menurunnya permintaan konsumen akan layanan tertentu. Sehingga, berdampak pada menurunnya pendapatan perusahaan.
Lantas, strategi apa yang harus dilakukan oleh perusahaan startup dalam menghadapi kondisi sulit selama pandemi? Akankah bisnis startup dapat bertahan dan kembali normal?
Pada KELAS kali ini, teman kumparan di Grup Telegram berkesempatan berbincang dengan Salsabeela, Co-Founder dan Chief Marketing Officer Storial.co.
Salsabeela yang kerap disapa Llia merupakan penulis 30 buku yang pernah mengalami kesulitan saat menerbitkan buku. Ia kemudian menyadari adanya gap antara jumlah anak muda kreatif di Indonesia dengan jumlah penerbit tradisional yang cukup besar dan aktif menerbitkan buku.
"Ini membuat anak muda Indonesia yang ingin berkarya di bidang penulisan jadi sulit mengekspresikan diri," jelas Llia saat diskusi KELAS berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Saya dan teman-teman membuat Storial.co agar penulis bisa langsung menuliskan dan menerbitkan karyanya secara online bab per bab, dan juga bisa mendapatkan penghasilan dari karyanya," tambahnya.
Penasaran seperti apa keseruan diskusinya? Simak rangkumannya di bawah ini.
KELAS bersama Salsabeela. Foto: dok. kumparan
Tanya: Apa saja yang perlu diperhatikan jika perusahaan terpaksa harus merubah arah perusahaannya? Dan bagaimana dengan nasib karyawannya?
Jawab: Sebenarnya tanpa pandemi pun, startup kebanyakan sudah mengadopsi prinsip Build-Measure-Learn dari lean startup methodology. Sehingga, biasanya founders sudah punya mentalitas untuk beradaptasi dengan situasi dan data-data yang muncul dari lapangan. Saat harus mengubah arah perusahaan, pastikan Anda sudah benar-benar melihat statistik dari kebutuhan pasar yang baru, sehingga Anda bisa mengambil keputusan yang tepat dalam pivot yang Anda lakukan.
ADVERTISEMENT
Diskusikan dengan partner bisnis dan investor Anda saat mengambil keputusan ini dan jelaskan data yang membuat Anda yakin untuk pivot. Moral karyawan juga perlu dijaga dengan menjelaskan kembali nature bisnis perusahaan startup yang harus siap untuk berubah jika diperlukan. Namun yakinkan bahwa visi besar Anda masih sama seperti sebelumnya, yaitu memberi solusi pada masalah yang dihadapi masyarakat.
Tanya: Hal-hal apa saja yang mesti kita perhatikan untuk bisa memulai bisnis startup? Lalu bagaimana tips mendapatkan investor yang mumpuni, sedangkan perekonomian Indonesia saja masih belum pulih pasca pandemi?
Jawab: Startup sejatinya memberikan solusi pada masalah yang sedang terjadi di masyarakat, maka sekarang adalah saat yang paling tepat untuk memulai startup.
Lihat apa yang sedang dibutuhkan, peka terhadap gap yang ada di market. Contoh, saat saya mencoba membantu teman saya yang sedang sakit untuk mendapatkan perawatan, saya baru sadar bahwa belum ada database online jumlah kamar rumah sakit di seluruh Jakarta yang bisa jadi acuan untuk rujuk. Ini bisa jadi ide untuk memulai sebuah app telemedicine yang terhubung dengan database rumah sakit-rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, semua proses memulai startup yang lain sebenarnya sama saja, hanya di saat pandemi, kebanyakan aktivitas harus kita lakukan secara online. Mulai dari mencari co-founder dan tim, membangun Minimum Viable Product (MVP), hingga mencari investor. Perkenalan maupun pitching jadi perlu dilakukan secara online. Pelajari etika-etikanya dalam memperkenalkan diri secara online di LinkedIn atau email dan juga meeting online melalui Zoom.
Investor masih banyak yang aktif berinvestasi, meskipun mereka akan mengutamakan industri-industri yang sedang dibutuhkan sekarang ini seperti logistics, health, food farm, e-commerce, etc. Tips dari saya agar kamu bisa mencari angle yang tepat saat pitching sehingga startup kamu tetap relevan dengan yang mereka butuhkan saat ini. Meminta rekomendasi untuk dikenalkan pada Angel Investor/Venture Capital akan memudahkan Anda untuk mendapatkan jadwal untuk pitch ke mereka.
ADVERTISEMENT
Jika tidak memungkinkan, Anda bisa mencari investor melalui LinkedIn. Pastikan LinkedIn Anda profile-nya lengkap dan sudah punya beberapa rekomendasi/testimoni kerja dari orang-orang yang pernah bekerja bersama Anda, agar para investor yang Anda hubungi melalui LinkedIn bisa mengetahui reputasi baik Anda.
Tanya: Bagaimana menemukan partner yang tepat saat merintis startup?
Jawab: Saya menyarankan untuk berpartner dengan orang-orang yang satu visi dengan Anda dan Anda sudah pernah pengalaman bekerja bareng bersamanya. Anda juga bisa mencari melalui acara networking baik online maupun offline dan juga media sosial seperti LinkedIn untuk mencari calon partner yang menurut Anda paling kompeten di bidang yang Anda rintis.
Tanya: Teknologi web apa yang digunakan Storial untuk melindungi aset konten agar tidak diagregasi web lain?
ADVERTISEMENT
Jawab: Kami encrypt karakter di platform dan juga protect agar tidak bisa di-copypaste. Selain tidak bisa di-copy, saat discrap juga kalimat di htmlnya selalu disisipkan special character. Kalau aggregate, dengan partner resmi, kami malah memberikan Feed kami.
Tanya: Apa tantangan terbesar yang dialami Mbak Lia di Storial selama pandemi? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Jawab: Kami sekarang sedang fundraising, sehingga tantangan terbesar saat ini untuk bisa meyakinkan investor melalui meeting Zoom online, dan juga mencari investor yang siap untuk berinvestasi. Cara mengatasinya, dengan keep going, menghubungi investor melalui LinkedIn, meminta rekomendasi untuk dikenalkan ke investor-investor dan terus update berita perkembangan Storial baik di media online maupun media sosial.
Tanya: Bagaimana startup ini bertahan di kondisi pandemi ini? Siapa yang menjadi role model dalam hidup mbak Lia hingga bisa besar seperti ini?
ADVERTISEMENT
Jawab: Kondisi setiap startup berbeda-beda. Seperti yang sudah saya sampaikan di artikel, Storial.co sendiri mengalami pertumbuhan yang sehat selama pandemi. Untuk teman-teman yang startupnya sedang terdampak pandemi, saya sarankan untuk beradaptasi, fokus pada hal-hal yang secara statistik masih banyak diminati orang.
Role model saya berbeda-beda untuk setiap kondisi/kebutuhan. Saya suka Sara Blakely, founder Spanx. Saya juga suka Jacinda Ardern Perdana Menteri Selandia Baru. Mereka perempuan yang super sukses di usia muda tapi juga hangat dan santai.
Tanya: Jika inovasi yang kita lakukan ternyata tidak membuahkan hasil, apa yang harus kita lakukan demi mencegah kerugian yang lebih besar? Terus berinovasi & mencari investor baru atau berubah haluan?
Jawab: Bisa pivot dengan menarget segment customers group yang baru. Jika investor-investor masih percaya dengan visi kamu, mereka akan mendukung dengan dana tambahan untuk mendanai arah baru bisnis kamu ini. Jika tidak, keputusan di tangan kamu, apakah terus mencari investor lain atau berhenti sebelum kerugian semakin melebar.
ADVERTISEMENT
Tanya: Apakah storial membangun kurasi khusus bagi sharer dan apa tips kurasi yang efektif dan saling menguntungkan bagi sharer dan storial?
Jawab: Storial.co bersifat User Generated Content (UGC), sehingga kami menerima cerita-cerita fiksi dari semua penulis. Namun, kami juga punya program Cerita Premium, penulis premium akan kami kurasi dan kami edit ceritanya. Proses kurasi kami dimulai dengan data popularitas dan engagement dari sebuah cerita, selanjutnya editor kami akan membaca ceritanya secara manual sebelum diputuskan untuk menjadi penulis premium atau tidak.
Kami mencari cerita untuk anak muda usia 18-25 tahun, unik dan memicu penasaran dalam setiap bab yang dibaca. Penulis premium berhak mendapatkan royalti untuk penjualan cerita premiumnya di Storial bab per bab.
ADVERTISEMENT
Tanya: Apa rencana yang sebaiknya sudah dipersiapkan dari awal untuk meminimalisir kerugian akibat kegagalan startup di kemudian hari?
Jawab: Edukasi diri kamu sendiri, banyak membaca artikel maupun buku-buku startup terutama cerita hidup startup founder. Saya sarankan membaca buku Lost & Founder by Rand Fishkin. Buat juga rencana bisnis dan financial projection yang jelas dari awal untuk mengetahui berapa biaya yang kamu butuhkan per bulan untuk mengoperasikan startup-mu dan perkiraan revenue yang masuk dalam 3 tahun.
Akhir kata, Llia menyarankan untuk berfokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol yaitu cara kita berpikir dan melihat situasi. Sebab, masa pandemi ini menyebabkan ketidakpastian dan banyak hal yang terjadi di luar kontrol.
"Semoga teman-teman bisa terus semangat untuk belajar dan berkarya sambil tak lupa saling membantu dan berkolaborasi," pesan Llia kepada teman kumparan.
ADVERTISEMENT
Jika teman kumparan ingin berdiskusi lebih lanjut dengan Llia, dapat menghubunginya lewat Instagram @salsabeela.
===================
KELAS merupakan diskusi online yang diadakan di grup teman kumparan. Di KELAS, kamu bisa berdiskusi dengan para pakar di bidangnya secara gratis. Tertarik ikuti keseruannya? Yuk join Grup Telegram Teman kumparan di kum.pr/temankumparan.