news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

kumparanTALK: Menstimulasi Kecerdasan Anak dengan Dongeng

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
Konten dari Pengguna
19 Maret 2020 13:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kegiatan Mendongeng. Foto: Pexels/Lina Kivaka
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kegiatan Mendongeng. Foto: Pexels/Lina Kivaka
ADVERTISEMENT
Tahukah, Moms? Dongeng ternyata memiliki banyak sekali manfaat untuk perkembangan buah hati, loh. Selain dapat menstimulasi kecerdasan anak, kegiatan mendongeng juga dapat mempererat hubungan ibu dengan anak. Lebih dari itu, dongeng dapat mengenalkan anak dengan kosakata baru, melatih imajinasi anak, dan dapat menstimulasi kreativitas sang anak. Oleh karena itu, kegiatan mendongeng sangat dianjurkan untuk dilakukan secara rutin.
ADVERTISEMENT
Bersama Ariyo Zidni, yang kerap disapa Kak Aio, Teman kumparan berkesempatan berdiskusi membahas bagaimana dongeng dapat menstimulasi kecerdasan anak.
kumparanTALK Mom. Foto: dok. kumparan
Kak Aio merupakan co-Founder dari Ayo Dongeng Indonesia, komunitas yang mendukung gerakan dongeng untuk anak-anak di Tanah Air. Menurut Kak Aio, di tengah merebaknya virus corona sekarang ini, masih terdapat virus baik untuk anak yang bernama dongeng.
Kak Aio, co-Founder Ayo Dongeng Indonesia. Foto: Ariyo Zidni
Bagaimana keseruan diskusi kumparanTALK kali ini? Simak rangkumannya di bawah ini.
Tanya: Bagaimana caranya membuat ibu yg pendiam atau pemalu bisa mendongeng buat anaknya? Cara mengekspresikan cerita harus seperti apa? Media apa saja yg dibutuhkan untuk mendongeng supaya anak tertarik?
Jawab: Sebenarnya tidak ada ibu pendiam dan pemalu bagi anaknya. Ini hanya persepsi terhadap diri sendiri. Jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain, atau jangan bandingkan dengan pendongeng yang bisa dilihat di YouTube dengan pendongeng lain. Pendongeng yang sudah andal itu jelas punya tiga keunggulan: 1. Niat sebagai pendongeng professional; 2. Latihan; 3. Jam terbang mendongeng ke umum.
ADVERTISEMENT
Nah, jadi kalau mau mendongeng, mudahnya adalah ikuti tips berikut.
1. Tentukan niat mendongeng untuk apa?
2. Apa cerita yang digunakan?
3. Anggap saja ibu sedang curhat ke anak. Tapi ceritanya adalah cerita yang kita baca dari buku atau kita ingat.
4. Ingat proses belajar naik sepeda.
Jadi, nggak ada yang pertama kali coba langsung merasa jago, tapi coba terus, coba lagi, jatuh ya bangun, paling ketawa, terus coba lagi sampai lancar. Semua tergantung niat, kalau niatnya bisa naik sepeda supaya bisa jajan ke warung paling dekat ya pasti akan bisa, kalau niatnya bisa sampe kayak pemain sirkus naik sepeda di satu tali tanpa pegangan ya bisa, pasti mengalami jatuh dulu lah sedikit.
ADVERTISEMENT
Tanya: Apa saja hal-hal yg perlu diperhatikan saat memberikan dongeng agar anak terstimulasi?
Jawab: Hal yang seru dan menantang dalam mendongeng adalah menghindari niatan untuk ceramah kepada anak atau memberikan nilai moral tertentu. Hindari memberi kesimpulan dari cerita yang baru selesai. Hindari menyelesaikan cerita dalam satu waktu. Mendongeng itu komunikasi, jadi harus dinikmati. Sambil dongeng, dengarkan anak responnya seperti apa. Kalau dia fokus dan tertarik di satu bagian tertentu, fokuskan lagi ke cerita di bagian itu, supaya seru.
Lihat respon anak ketika ada bagian-bagian menarik dari cerita. Lihat gerakan anak, kalau seperti nggak ngerti, kasih kesempatan untuk nanya lalu bahas bersama. Oh iya, bahas bersama dengan pertanyaan terbuka. Termasuk di akhir, jangan kasih kesimpulan cerita, tetapi bahas bersama dengan pertanyaan terbuka. Proses tersebut akan merangsang anak untuk bertanya, berpendapat, atau kasih komentar.
ADVERTISEMENT
Tugas orang tua itu sebagai fasilitator, pendongeng, penutur ceritanya, bukan orang yang serba tahu. Kenalkan anak dan rangsang anak untuk berpendapat, bertanya, dan kemudian mencari tahu bersama. Hargai semua pendapat anak dan pertanyaannya apapun juga. Jangan disalahkan, tapi coba pahami kenapa bisa merespons itu. Dengan cara itu, kita bisa tahu daya tangkap anak seperti apa. Serta tentunya, ketika membebaskan si anak dalam merespons, hal tersebut akan lebih menstimulasi anak.
Tapi biasanya orang tua akan takut. Takut jawab, takut ga tahu jawabannya apa, takut salah, takut waktunya kelamaan karena banyak ditanya, takut pertanyaannya aneh-aneh. Kuncinya, ingat jawaban saya di atas.
Tanya: Saya guru TK. Hampir setiap hari harus bercerita/mendongeng di depan anak-anak. Terkadang masih berfikir apakah cerita/dongeng saya sudah saya sampaikan dengan baik atau belum. Kak Aio, apakah ada rambu-rambu dalam mendongeng?
ADVERTISEMENT
Jawab: Senangnya punya guru yang senang mendongeng. Rambu-rambu itu dasarnya sudah saya sampaikan pada jawaban pertanyaan di atas. Sisanya, lakukan dengan sepenuh hati dan nikmati. Jangan takut, karena anak itu merasa bukan menilai seperti orang dewasa. Kalau dirasa menyenangkan, maka anak akan senang. Jadi dibawa santai dan senang aja. Mendongeng itu mudah dan menyenangkan kok.
Orang tua harus memahami prinsip bahwa orang tua itu bukan orang yang serba tahu, tapi jadi lah sosok yang memfasilitasi anak untuk mencari tahu. Jadi, disini kita bisa menstimulus anak untuk mencari tahu, berproses, mencoba, bertanya, dan mengalami salah.
ADVERTISEMENT
Tanya: Kak Aio, apa pendapat Kakak tentang lomba mendongeng untuk anak-anak?
Jawab: ini tergantung tujuan orang tuanya, boleh saja kok. Tapi mohon orang tua benar-benar mendampingi, apapun hasil berproses dan hasil akhirnya itu diapresiasi. Jangan berorientasi untuk menang, karena itu sulit. Kenapa sulit? Karena semua lomba itu belum ada standarnya, tidak jelas penilaiannya, dan hampir semuanya subjektif.
Jadi, anggap saja media belajar bagi moms. Hitung-hitung mencari pengalaman berkompetisi dalam hal yang disenangi anak, mengajak anak belajar berproses, berjuang, dan menerima hasil.
Tanya: Bagaimana caranya supaya bisa punya beragam suara? Saya merasa kalau lagi mendongeng suaranya flat gitu mas.
Jawab: kalau mau punya beragam suara ya kuncinya cuma satu, latihan. Dengarkan suara apapun, lalu tirukan. Itu saja. Kalau suara flat itu hanya perasaan moms saja. Coba lihat dan dengar respon anak. Lalu coba nikmati dongeng dan momen kita mendongeng. Kita nggak butuh meniru suara sebenarnya, semuanya asal tulus dan dilakukan.
ADVERTISEMENT
Tanya: Bagaimana cara menstimulasi kecerdasan anak melalui dongeng yang bisa diterapkan pada anak-anak TK?
Jawab: Cari dongeng yang sederhana sesuai dengan kebutuhan anak usia itu. Fokuskan dongeng bukan untuk ceramah, tapi untuk memperkenalkan anak ke banyak hal atau menghiburnya.
Waktunya jangan terlalu lama, lalu adakan tanya jawab dengan terbuka, bukan pertanyaan dengan jawaban pilihan. Hal ini dilakukan untuk mengeksplorasi jawaban anak yang lebih kreatif. Jangan lupa, moms perlu menghargai pendapat apapun dari anak dan nikmati.
Tanya: Saat membacakan cerita, lebih baik mengikuti kata-kata di buku dengan hanya merubah kata yg sulit dimengerti, atau ibu membaca terlebih dahulu lalu menceritakan dengan bahasa sehari-hari?
Jawab: Membacakan cerita itu pasti dengan buku, jadi bukan dongeng langsung tanpa teks.
ADVERTISEMENT
nah ini namanya Read A Loud.
Sangat disarankan bagi moms untuk baca dulu untuk mengenali dulu ceritanya. Jangan mengubah kata-kata yang tertulis. Kenapa? Karena disitulah anak akan berkenalan dengan kosakata yang baru. Jadi, kita biasanya bicara dengan dua bahasa, bahasa percakapan sehari-hari dan bahasa baku. Terkadang, bahasa percakapan sehari-hari itu tidak baku.
Contohnya:
Eh, kemana aja? (ini bahasa percakapan sehari-hari)
Hai, dari mana saja kamu? (ini bahasa baku)
Jika anak tidak mengerti, coba lanjut saja dulu. Coba ajak anak untuk mengerti sesuatu dengan menerima konsep penuhnya, menerima seluruh ceritanya terlebih dahulu, kemudian baru nanti dibahas bersama.
Tanya: Seberapa efektifkah manfaat mendongeng secara digital?
Jawab: Seberapa efektif itu tergantung lamanya ‘Screen Time’. Gadget itu kan sebenarnya hanya media, tetapi masih harus dibatasi kalau buat anak. Mungkin moms bisa googling sebaiknya untuk Screen Time anak itu berapa lama. Efektif atau nggaknya itu sama saja dengan dongeng pakai buku atau langsung. Faktor utama adalah kehadiran orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Buat orang tua, sebenarnya tidak ada teori pasti untuk mendongeng. Jangan jadi orang lain, anak tidak akan menilai kok. Untuk mulai mendongeng, siapkan niatnya, siapkan ceritanya, dan lakukan sepenuh hati. Lalu yang terakhir, jangan mencari waktu luang, tetapi luangkan waktu untuk anak.
kumparanTALK Mom akan membahas topik menarik lainnya loh, Moms. Tertarik ikut keseruannya? Yuk, join grup WhatsApp Teman kumparan Mom.