Mengenal Mari Berkarya, Komunitas Bisnis Bagi Para Entrepreneur Muda

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
Konten dari Pengguna
12 Agustus 2020 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Komunitas entrepreneur muda Mari Berkarya. Foto: dok. Komunitas Mari Berkarya
zoom-in-whitePerbesar
Komunitas entrepreneur muda Mari Berkarya. Foto: dok. Komunitas Mari Berkarya
ADVERTISEMENT
Siapa bilang bisnis tak bisa dirintis sejak muda?
Bagi sebagian anak muda, menjadi pengusaha adalah salah satu impian yang layak untuk diwujudkan. Dengan dibarengi tekad dan usaha yang sepadan, segala impian untuk bisa menjadi entrepreneur muda pun bisa menjadi kenyataan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dialami Jody Baharizki, Founder Komunitas Mari Berkarya, yang telah merintis usahanya sejak mengenyam pendidikan sarjana. Pria asal Sidoarjo ini memulai bisnis snack sus kering @emmh.snack ketika ia masih berkuliah di Jakarta.
Setelah berhasil mendapat gelar sarjana, ia kembali ke kota asalnya, Sidoarjo, untuk melanjutkan bisnis di sana. Pada saat itulah Jody menyadari di kota asalnya belum banyak terbentuk komunitas ataupun coworking space seperti yang ia temukan saat merantau di Ibu Kota. Menurut Jody, untuk mengikuti kegiatan semacam itu, mereka biasanya pergi ke Kota Malang ataupun Surabaya.
Jody kemudian terpikir untuk menciptakan ekosistem yang bisa menampung para entrepreneur muda untuk berbagi dan mengembangkan bisnis di kota asalnya sendiri. Mulai Maret 2018, ia mendirikan Mari Berkarya sebagai komunitas bagi para pengusaha muda untuk saling berbagi dan terus berkarya.
ADVERTISEMENT
“Saya merasa belum ada komunitas dan tempat kumpul seperti coworking space di Sidoarjo. Mereka biasanya kalau mau datang ke acara komunitas harus ke Surabaya atau Malang. Akhirnya saya berpikir, kenapa nggak bikin ekosistem di kota sendiri,” tutur Jody kepada kumparan.
Sesi diskusi pada saat workshop. Foto: dok. Komunitas Mari Berkarya
Ketika awal terbentuk, Mari Berkarya mengadakan workshop entrepreneur yang hanya dihadiri oleh 5 orang peserta. Keseluruhannya merupakan teman-teman pengusaha yang Jody kenal. Namun seiring berkembangnya komunitas, Mari Berkarya rutin melakukan sharing bisnis dari kafe ke kafe, mendatangkan sesama pebisnis untuk berbagi success story maupun materi seputar kewirausahaan.
Hingga saat ini, member Mari Berkarya mencapai lebih dari 500 orang yang tergabung di Grup Telegram dan tak hanya berasal dari Sidoarjo saja.
Sesi sharing yang diadakan sebelum pandemi. Foto: dok. Komunitas Mari Berkarya
Menurut Jody, ada banyak kegiatan komunitas yang tertunda selama pandemi. Ia dan tim Mari Berkarya menyiasatinya dengan melakukan live sharing di Instagram dan diskusi online di Grup Telegram. Bahasannya seputar digital marketing, media sosial, desain produk, hingga success story dari para entrepreneur lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Mari Berkarya bahkan pernah mengadakan lomba pitching. Pemenang dari lomba tersebut kemudian diberi kesempatan untuk dikenalkan kepada investor yang bisa mendorong bisnis mereka.
Sesi networking yang diberikan kepada para member. Foto: dok. Komunitas Mari Berkarya
Mari Berkarya dan segala kegiatan komunitas yang dilakukan sebenarnya merupakan bentuk dari tanggung jawab sosial usaha yang dijalankan Jody. Supaya bisa bermanfaat dan mendorong entrepreneur muda untuk berani berbisnis, ia memulai Mari Berkarya dan berencana untuk meresmikan organisasinya secara legal. Dengan begitu, Mari Berkarya bisa berkembang lebih luas lagi dan menjangkau entrepreneur di setiap daerah di Indonesia.
Lebih lanjut tentang Mari Berkarya, teman kumparan bisa mengunjungi Instagramnya di @mariberkarya_id.
(sif)