Teman Curhat Bersama Psikolog Klinis Nago Tejena (14)

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
Konten dari Pengguna
12 April 2021 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Program Teman Curhat Bersama Nago Tejena. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Program Teman Curhat Bersama Nago Tejena. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Kamu punya masalah selama pandemi tetapi bingung untuk cerita ke siapa, teman kumparan? Tenang, di grup teman kumparan kamu bisa curhat secara gratis dengan psikolog, lho. Program Teman Curhat hadir pada hari Selasa di setiap minggunya agar member grup teman kumparan dapat mengungkapkan permasalahannya kepada Psikolog Klinis Nago Tejena secara gratis.
ADVERTISEMENT
Penasaran seperti apa curhatan teman kumparan dan bagaimana Kak Nago menjawabnya? Simak rangkumannya di bawah ini!
Curhatan: Saya merasa tidak berdaya saat bekerja, takut salah, takut gagal, takut tidak perform, sehingga ketika bekerja sulit sekali. Saya mencoba trace back dan menemukan luka masa lalu ketika bekerja dengan bos yang toxic, awal saya merasa hancur. Apa yang harus saya lakukan, ya? Karena bos toxic tersebut, saya banting setir dari finance ke operation, sekarang di operation juga saya nggak perform.
Saya ingin diapresiasi, diakui, dibutuhkan, dan bisa memberi solusi dalam bekerja. Apakah itu wajar? atau berlebihan? Saya juga sulit menerima kritikan. Sekarang saya sedang berpikir untuk banting setir lagi menjadi sekretaris karena tidak merasa perform di operation. Saya juga terpikir untuk kembali ke finance. Saya lagi bingung sekali. Apa yang harus saya lakukan?
ADVERTISEMENT
Jawab: Aku yakin mungkin saat ini kamu sedang kebingungan tentang apa yang harus kamu lakukan. Namun kurasa kalau kita gali secara perlahan, kita bisa menemukan titik terangnya.
Pertama-tama, mungkin yang perlu kamu sadari adalah yang menjadi masalah disini adalah ketakutan akan penilaian tersebut. Mungkin kita takut dinilai jelek oleh orang lain, dinilai tidak kompeten oleh bos, dianggap tidak mampu oleh rekan kerja, dan seterusnya.
Ketakutan inilah yang mungkin sering membuatmu banting setir. Masalahnya adalah, kemanapun kamu banting setir, kamu akan selalu menemukan orang yang mengomentari kamu.
Mungkin dia memang toxic, atau mungkin juga kita memang belum mampu, but that's okay. Kita memang tidak akan pernah lepas dari kesalahan dan kegagalan, tidak akan ada bidang yang bebas dari kegagalan tersebut. Secara perlahan, kita perlu menghadapkan diri akan kenyataan itu
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya adalah, bidang apa yang sebenarnya kamu inginkan? Bidang mana yang menimbulkan ketertarikan atau rasa penasaran kamu? Karena itu faktor yang membuatmu bisa bertahan di jangka panjang, bukan sekedar membuatmu merasa nyaman karena tidak dikomentari.
Proses ini butuh waktu, dan kalau memang masih terganggu, mungkin ada permasalahan lain lebih dari sekedar di dunia pekerjaan saja. Kalau dalam proses konseling, biasanya ditelusuri lebih ke kehidupan pribadi, masa kecil, dan lainnya. Profesional bisa membantu.
Selamat berjuang!
Curhatan: Dewasa ini saya sulit mengutarakan pendapat & emosi. Lebih memilih memendamnya sendiri. Dimulai dari sejak kecil, orang tua terlalu sering membantah saya dan bilang, "kamu ini masih kecil, jadi diam saja," sampai sekarang saya dilarang menyampaikan pendapat.
ADVERTISEMENT
Saya seperti malas atau takut salah bicara di lingkungan, suara yang muncul saat saya mau bercerita terdengar bergetar tidak percaya diri seperti orang yang mau menangis padahal saya tahu itu gugup yang berlebihan. Bagaimana supaya bisa lebih tenang, tidak takut menyuarakan pendapat & menjadi orang yang lebih dihargai?
Jawab: Aku paham bahwa tentu berat berada dalam kondisi seperti ini. Saat kita tidak terbiasa untuk mengungkapkan perasaan dalam diri dan menyampaikannya ke lingkungan
Menurutku, yang penting bukanlah supaya bisa tenang, tidak takut, dan lebih dihargai.
Mengapa? karena bagaimana pun juga kita pasti akan gelisah, takut, ataupun memiliki kemungkinan untuk dikomentari saat melakukannya.
Kamu begitu, aku begitu, banyak orang begitu, dan itu merupakan suatu hal yang wajar.
ADVERTISEMENT
Yang penting untuk kamu lakukan adalah tetap menyuarakan pendapatmu meskipun gelisah, meskipun ada ketakutan, meski ada kemungkinan untuk dikomentari.
Mengapa? Karena bagaimanapun juga pendapat dan perasaanmu tetap berharga untuk dikeluarkan
Dicoba secara perlahan saja, selamat berjuang!
Curhatan: Halo Kak, saya sering merasa insecure dengan berat badan saya yang sekitar 70 kg untuk usia remaja 15 tahun. Di sekolah saya sering kali diolok-olok oleh teman-teman, dan rasanya sakit sekali. Saya ingin berubah, ingin membuktikan bahwa saya mampu mengikuti standar yang ada.
Saya sebenarnya sudah beberapa kali mencoba program diet, tapi berat badan saya stuck di situ aja.
Beberapa bulan ini saya mencoba mengurangi makan (makan 1x dalam sehari dan itu porsi sedikit), bom! Saya mengalami perubahan, saya senang sekali. Tapi masih ada saja yang suka merendahkan saya, dan ini masih dalam lingkungan terdekat saya. Saya kesal capek dan tentunya marah kepada diri saya sendiri.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya saya tahu program diet yang saya jalankan tidak sehat, karena saya sering sekali merasa kelaparan dan membuat tubuh lemas tidak berenergi. Tapi saya ngga tau jalan mana lagi yang mau saya tempuh. Jujur saya lelah dengan apa yang sedang saya jalankan tapi mau gimana lagi? seperti ini jalan satu-satunya supaya goals saya tercapai.
Semoga kakak bisa membantu menyelesaikan masalah saya. Saya sangat mengharapkan balasan dari kakak. Terimakasih
Jawab: Haloo.. terima kasih sudah menceritakan perjuanganmu, ya. :)
Aku rasa penting bagi kamu untuk membuat perjalanan diet ini sebagai perjalananmu sendiri. Artinya bagaimana? Kamu melakukan ini bukan untuk menghindari ejekan temanmu, kamu melakukan ini bukan untuk memuaskan orang di sekitarmu, melainkan kamu melakukannya untuk dirimu sendiri, karena kamu tahu yang terbaik buat kamu.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu merasa bisa menjalankan diet yang berat, silahkan!
Kalau kamu merasa itu tidak sehat untuk tubuhmu, dan lebih baik menjalankan diet yang ringan / normal, silakan!
Goals yang terbaik adalah goals yang kamu pegang sendiri, artinya bisa juga fleksibel sesuai dengan kondisi diri. Karena bagaimana, kamu mengendorkan diet pun juga demi kebaikanmu sendiri kan?
Kamu yang paling memahami tubuhmu sendiri beserta perasaanmu sendiri, kamu bisa menyesuaikan kadar diet sesuai dengan kebutuhan, kenyamanan, dan kekuatan kamu.
Ingat bahwa semua proses pengembangan diri (termasuk diet) merupakan proses jangka panjang. Jangan terjebak untuk mencari hasil singkat, yang mungkin malah mengganggu prosesmu di jangka panjang.
Selamat berjuang!
Curhatan: Halo, kak Nago. Sebut saja saya seorang mahasiswa tingkat ujung tanduk (saya S1 Psi). Sekarang saya sudah semester 12 dan membuat saya sangat mual. Sejujurnya, saya mengambil skripsi sejak semester 8, tapi hingga kini tak kunjung usai.
ADVERTISEMENT
Selama beberapa tahun lalu, saya memang malas mengerjakan karena sudah kalah start dengan teman-teman yang lain. Semester pertama mengambil skripsi, saya sangat bersemangat. Tapi apalah daya, ibu tak mengizinkan saya untuk mengambil judul tersebut. Lama tak bimbingan, saya mulai tertarik dengan dunia politik. Jadi saya memutuskan untuk mengambil tema pemilu. Setelah melihat waktu yang tidak memungkinkan, saya dianjurkan mengambil tema pilkada saja oleh pembimbing dan saya mengiyakan.
Ternyata setelah menjalani, saya cukup begah. Saya juga tidak tahu kenapa, yang pastinya sudah mulai merasa low self esteem, menyalahkan diri sendiri, dan merasa semua makhluk di dunia ini hanya tahu menuntut dan menuntut. Hingga pada akhirnya, orang tua saya mencarikan orang yang mau mengerjakan skripsi saya karena skripsi saya tak kunjung selesai. Sejujurnya, saya tidak mau karena saya merasa skripsi ini adalah masterpiece saya di S1. Setelah mengalah, akhirnya skripsi saya dikerjakan sama orang tersebut, tapi hanya menjadi rahasia keluarga kami.
ADVERTISEMENT
Terakhir, saya mendapati banyak paragraf yang hanya copy-paste dari blog tanpa sitasi dan itu membuat saya semakin terbebani. Maka dari itu, saya belum mengumpulkan revisian saja sejak 2 bulan lalu. Kemarin adalah bom waktunya. Orang tua saya selalu menanyakan progres skripsi saya (mereka tidak tahu bahwa saya belum mengirimnya yang terakhir). Orang tua saya bahkan mencari kontak pembimbing saya. Yah memang saya salah, tapi saya juga tidak tahu kenapa motivasi saya sangat tidak berpihak pada saya dan semakin membuat saya merasa meng-underestimate diri saya sendiri. 😭
Jawab: Haloo.. terima kasih sudah bercerita ya. Satu hal yang kurasa penting bisa ditarik dari kejadian ini adalah "When you are not taking over your life, your life will take over you". Ketika kita tidak mulai mengambil peran aktif dalam hidup kita, maka hidup kita lah yang akan mengatur kita. Mungkin ini tidak akan menjadi masalah ketika skripsi ini tidaklah merupakan hal yang penting untuk dirimu. Karena kamu bisa saja menerima dan melanjutkan skripsi buatan orang lain itu atau mungkin meminta dia untuk mempertanggungjawabkannya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, jika kamu tidak bisa melakukannya berarti kamu sendiri masih berharap agar kamu membuat skripsi ini menjadi karyamu sendiri. Jika itu benar yang kamu rasakan maka tidak ada pilihan lain selain secara perlahan memperbaikinya sesuai dengan apa yang kamu rasa puas dan tidak membiarkan orang lain merebut kesempatanmu untuk bertumbuh dari tugas yang berat ini. Pertanyaannya, kapan kamu mau memulai? Selamat mencoba.
Curhatan: Cara meng-handle agar tidak mudah ke trigger. Setiap mendengar berita covid atau kematian mendadak saya selalu ingin muntah, pusing, jantung berdebar, dan linglung. Karena saya baru saja kehilangan ayah tiri saya secara mendadak. Bagaimana agar bisa tetap tenang walau ada trigger, Kak Nago?
Jawab: Take your time, luangkan waktumu sendiri untuk melakukan berbagai hal yang membuatmu nyaman. Mungkin kamu ingin membatasi dirimu dengan media terlebih dahulu, tidak masalah. Kita membutuhkan waktu untuk kembali merasa nyaman dan siap menghadapi dunia.. Akan tetapi lama kelamaan kita perlu menyadari bahwa dunia memang dipenuhi berbagai trigger, permasalahan, serta kejadian yang tidak mengenakkan. Hanya dengan secara perlahan menghadapinya lah pelan-pelan diri kita bisa mulai lebih kuat.. selamat berjuang!
ADVERTISEMENT
Curhatan: Mau nanya Kak, aku sering sekali overthinking dan cemas akan masa depan terkait nanti pekerjaan dan lainnya. Terus merasa nggak punya tujuan hidup gitu, seolah-olah mempertanyakan masalah hidup aku tuh apa ya? Saat ini juga lagi skripsian, udah stres sama ngerjain skripsi, terus teman-teman sudah pada lulus bahkan ada yang sudah dapat kerja. Rasa minder, insecure dan sering bandingin diri sendiri sama orang lain. Aku jadi bingung harus gimana ya?
Jawab: Pertama-tama kamu perlu untuk merenungkan dan mengeksplorasi sendiri. Apa yang kamu kejar dalam hidup ini? Meski mungkin saat ini masih tidak begitu jelas dan jauh di depan, kita membutuhkan sesuatu untuk mengarahkan diri kita. Buatlah tujuanmu secara personal yang spesifik untuk dirimu dan hidupmu, sehingga kita tidak lagi merasa perlu membandingkan dengan orang lain. Setelah kamu coba buat, itulah yang akan kita jalani secara perlahan. Memang dalam prosesnya perasaan insecure maupun overthinking akan mengganggu, namun selama tujuan yang kamu miliki merupakan sesuatu yang penting untukmu, kamu akan mampu menumbuhkan keberanian untuk tetap bertahan. Selamat berjuang!
ADVERTISEMENT
Program Teman Curhat dibuat khusus untuk member yang tergabung di grup online resmi komunitas teman kumparan. Lewat Teman Curhat, teman kumparan bisa berkonsultasi, diskusi, dan curhat dengan Nago Tejena, Psikolog Klinis yang sedang bekerja di Biro Psikologi Universitas Udayana. Psikolog Klinis lulusan Universitas Padjajaran tahun 2018 ini juga sedang aktif memberikan edukasi lewat beberapa webinar.
Pria yang kerap disapa Kak Nago ini berfokus mendalami psikologi klinis, pengembangan diri, dan psikologi anomali (penjelasan psikologi mengenai fenomena supranatural). Bagi teman kumparan yang aktif di media sosial Twitter, pasti enggak asing lagi dengan thread yang membahas isu psikologi dan cerita supra natural dari akun @nagotejena.
(tan)
====================
Teman curhat merupakan program khusus yang diadakan di grup teman kumparan. Lewat Teman Curhat, teman kumparan bisa berkonsultasi, diskusi, dan curhat dengan para expert yang ahli di bidangnya. Yuk, gabung ke grup teman kumparan di Telegram melalui kum.pr/Temankumparan. Jangan lewatkan keseruannya, ya!
ADVERTISEMENT