Teman Curhat: Mengatasi Hati yang Gelisah

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
Konten dari Pengguna
1 September 2021 18:06 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Program Teman Curhat Bersama Nago Tejena. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Program Teman Curhat Bersama Nago Tejena. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Menjalani pandemi sendirian memang nggak mudah, teman kumparan. Di masa sulit seperti sekarang, tak jarang hati kita merasa gelisah. Untuk mengatasinya tak perlu bingung. Salah satu keuntungan bergabung di grup teman kumparan adalah bisa curhat ke psikolog secara gratis.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu butuh teman cerita tapi bingung mau cerita ke siapa, kamu bisa curhat di grup teman kumparan. Program Teman Curhat hadir setiap hari Selasa agar member grup teman kumparan dapat mengungkapkan permasalahannya kepada Psikolog Klinis Nago Tejena. Yang pasti, program ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Jika teman-teman mau bergabung, bisa klik link berikut untuk join ke grup teman kumparan: kum.pr/Temankumparan.
Penasaran seperti apa curhatan teman kumparan dan bagaimana Kak Nago menjawabnya? Simak rangkumannya di bawah ini!
Curhatan: Kak, mimpi saya waktu kecil dan hingga lulus SMA adalah menjadi seorang Dokter, tapi karna beberapa alasan saya tidak bisa mewujudkan mimpi itu dan banting stir berkuliah di Ilmu Lingkungan. Alhamdulillah, saat ini sudah bekerja di tempat yang mungkin banyak diimpikan orang di luar sana, tapi semakin ke sini saya masih merasa ada perasaan kurang menerima dengan apa yang saya capai hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Mimpi saya menjadi Dokter itu seperti masih terngiang dan membuat ada beberapa penyesalan dan peng"andai"an yang berkali-kali saya tanyakan kepada diri saya, hal itu membuat saya tidak produktif dan berkerja hanya dengan mengandai-andai saja, bagaimana ya kak caranya agar saya bisa belajar mengikhlaskan mimpi yang dulu dan berfokus sama apa yang sudah saya capai hingga saat ini?
Jawaban dari Kak Nago: Memang benar, merelakan apa yang kita cita-citakan sebelumnya itu memang sulit
Akan tetapi, ada hal yang masih bisa kita lakukan
Coba berkaca kembali ke belakang, tanyakan kepada diri ini, sebenarnya apa yang membuatmu begitu tertarik dengan posisi dokter?
Apakah karena pekerjaan ini berkaitan dengan banyak orang? Atau mungkin karena ini membuatmu berkenalan dengan berbagai istilah biologi yang kamu suka? Atau mungkin karena kamu suka membantu orang?
ADVERTISEMENT
Temukan aspek yang membuatmu suka tersebut, dan coba terapkan di pekerjaanmu yang sekarang
Selamat mencoba!
Curhatan: Kak Nago, sebenarnya saya ingin bertanya. Kenapa ya perasaan saya tidak enak terutama saat marah, saya tuh merasa kesal banget, kesalnya tuh kesal banget, padahal kita udah mikirin kemungkinan baiknya dan juga udah konfirmasi serta di jawab dengan baik sama orang yang ada issue sama kita. Tapi, rasanya tuh masih kesal banget, sampe mau nangis, gemeter dan tangan keringet dingin kadang. Kalau di tahan itu rasanya berasa sesaknya gitu, jadi agak susah napasnya.
Kadang suka tiba-tiba gelisah, nggak enak perasaannya, terus kayak panik gitu, deg-degan banget, aneh rasanya.. Itu kenapa ya Kak? Nggak enak banget kalo gitu. Kadang kalau galau juga sampai ngilu dada rasanya terus bangun masih berasa sesaknya, jadi kaya orang kaget. Kenapa ya itu Kak?
ADVERTISEMENT
Terus akhir-akhir ini juga lagi kayak capek banget, kepala rasanya mau meledak, kaya hampir nyerah, nggak mau ngapa-ngapain. Sudah hampir setahun saya merasa ilang aja, suka nggak mood ngapa-ngapain tapi saya paksa aja, jadi rasanya flat gitu.
Jawaban dari Kak Nago: Halo.. thank you udah cerita ya
Satu hal yang sebaiknyaa kita pahami adalah wajar bagi kita merasa tidak nyaman atau marah. Mungkin memang betul masalah itu terjadi karena kesalahpahaman, atau mungkin kamu sudah mendapat solusinya, akan tetapi yang namanya perasaan tidak nyaman atau marah akan tetap ada di hidup ini
Aku rasa apabila kamu memiliki ruang dan waktu yang nyaman, kamu bisa luapkan perasaan tersebut. It's okay to feel upset, powerless, and it's also okay to cry sometimes.
ADVERTISEMENT
Justru berusaha menekan perasaan-perasaan seperti ini yang akan menimbulkan rasa sesak, atau bahkan mati rasa.
Jadi leluasakan perasaanmu sambil berusaha mencari jalan terbaik akan permasalahan yang kamu miliki. Jangan ragu untuk menghubungi teman atau profesional apabila diperlukan.
Selamat berjuang!
Curhatan: Hai Kak Nago, belakangan ini hati aku gelisah, karena masalah dengan keluarga angkat, yang berhubungan dengan hutang piutang pakai atas nama suamiku jadi panjang. Bahkan sampai aku di usir dan saudara-saudara juga jadi ikut-ikutan marah denganku. Saat ini aku tinggal bersama suami, dan keluarganya.
Aku bingung apa yang harus aku lakukan, di satu sisi aku juga masih punya ibu kandung yang sudah tua, sedangkan aku diurus sejak bayi oleh keluarga angkatku, dan karena masalah hutang itu, mereka menganggapku orang yang tidak tahu rasa terima kasih dan balas Budi. Mohon pencerahannya Kak Nago, apa yang harus saya lakukan dan mulai darimana. Terima kasih.
ADVERTISEMENT
Jawaban dari Kak Nago: Aku rasa wajar bagi kamu merasa bersalah, ibaratnya kamu merasa telah menyakiti keluarga yang mungkin telah berperan banyak dalam hidup. Rasa bersalah itu merupakan pengingat bahwa mungkin kamu bertanggungjawab untuk sebagian dari permasalahan ini
Akan tetapi jangan sampai berlebihan. Menyalahkan diri secara berlebihan justru hanya akan membuat masalah baru. Cukup batasi sampai mana tanggung jawabmu untuk memperbaiki situasi ini, dan lakukan apa yang bisa kamu lakukan
Semoga mendapat titik terang, selamat mencoba!
Curhatan: Saya merasa saya adalah orang yang toxic dan sensitif, segala hal sepele seperti teman yang menyentuh sengaja atau tidak dengan kaki saya marah, orang lewat menyenggol saya tapi tidak minta maaf saya marah, sesuatu hal yang menurut saya tidak sesuai dengan standar atau keinginan saya membuat saya marah.
ADVERTISEMENT
Marahnya saya itu diam tidak bicara, ekspresi wajah yang tidak bisa disembunyikan, karena ketika saya bicara nada bicara dan isi pembicaraan yang nyelekit yang menyakiti hati orang lain dan nantinya juga membuat saya menyesal, hal ini yang membuat saya diam walaupun tidak bisa menyembunyikan.
Sekarang saya merantau dan hidup bersama banyak teman dikontrakan, tapi kalau hal itu terjadi di rumah, saya bisa tidak keluar kamar sampai 3 hari lebih, tidak makan tidak minum. Alasannya karena saya tidak ingin bicara dengan siapapun, tapi jika membicarakan kepada orang rumah jika saya tidak mau keluar kamar karena ada perasaan yang saya namakan marah, itu juga merupakan bukan hal yang mudah.
Apakah apa yang saya rasakan masih normal?
ADVERTISEMENT
Jawaban dari Kak Nago: Apabila seseorang mudah marah akan hal-hal kecil, kemungkinan ada alasan tertentu yang melandasi.
Mungkin kamu memendam masalah yang sangat mengganggumu, mungkin kamu merasa frustrasi akan kehidupanmu, atau mungkin kamu memiliki beberapa penyesalan yang membebanimu
Penting bagi kita untuk menemukan dan mengakui ini, sehingga kita bisa lebih memahami akar emosi dari diri kita pribadi. Ke depannya, kesadaran akan ini diharapkan tidak membuat emosi kita mudah meluap ke berbagai hal yang mungkin sepele dalam hidup ini
Kalau dibutuhkan, bantuan profesional juga bisa membantumu.
Selamat mencoba.
Program Teman Curhat dibuat khusus untuk member yang tergabung di grup online resmi komunitas teman kumparan. Lewat Teman Curhat, teman kumparan bisa berkonsultasi, diskusi, dan curhat dengan Nago Tejena, Psikolog Klinis yang sedang bekerja di Biro Psikologi Universitas Udayana. Psikolog Klinis lulusan Universitas Padjajaran tahun 2018 ini juga sedang aktif memberikan edukasi lewat beberapa webinar.
ADVERTISEMENT
Pria yang kerap disapa Kak Nago ini berfokus mendalami psikologi klinis, pengembangan diri, dan psikologi anomali (penjelasan psikologi mengenai fenomena supranatural). Bagi teman kumparan yang aktif di media sosial Twitter, pasti enggak asing lagi dengan thread yang membahas isu psikologi dan cerita supra natural dari akun @nagotejena.
(tan)
====================
Teman curhat merupakan program khusus yang diadakan di grup teman kumparan. Lewat Teman Curhat, teman kumparan bisa berkonsultasi, diskusi, dan curhat dengan para expert yang ahli di bidangnya. Yuk, gabung ke grup teman kumparan di Telegram melalui kum.pr/Temankumparan. Jangan lewatkan keseruannya, ya!