Vaksinasi untuk Lindungi Diri dan Orang-orang Sekitar

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
Konten dari Pengguna
19 Februari 2020 19:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dr. Ferina saat sedang praktik - dok: Dr. Ferina
zoom-in-whitePerbesar
Dr. Ferina saat sedang praktik - dok: Dr. Ferina
ADVERTISEMENT
Perdebatan tentang vaksinasi dan imunisasi masih ada di masyarakat. Padahal vaksinasi dapat menjadi cara untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Di tengah perdebatan ini, Dr. Ferina di Rumah Vaksinasi (RV) masih berupaya untuk mengadvokasi agar vaksinasi jadi hal normal untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
Dr. Ferina bercerita tentang betapa pentingnya vaksinasi dan imunisasi. Menurutnya, biaya untuk vaksinasi tergolong kecil dengan biaya pengobatan jika terjangkit penyakit-penyakit tertentu. Jika saja terdampak atau terkena virus yang dapat dicegah oleh vaksinasi, akibatnya bukan saja biaya pengobatan lebih mahal nyawa juga jadi taruhannya.
“Biaya imunisasi di RV dimulai dari 25rb (polio oral) s.d 1.8 jt an per kali (vaksin zoster). Untuk vaksinasi anak2 biasanya range 25rb - 950rb per jenis vaksin. Biaya ini terkesan besar, tapi jika dibandingkan RS, biasanya total biaya yang dikeluarkan tetap lebih murah daripada RS,” ujar Dr. Ferina kepada kumparan.com.
Sebagai dokter yang sangat concern dengan vaksinasi dan imunisasi, ketika ada kelompok anti vaksin membuatnya harus memutar kepala. Bukan saja itu menambah pekerjaannya sebagai dokter, hal tersebut juga mengancam kesehatan dan keselamatan sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari vaksinasi sendiri bukan hanya untuk menciptakan kekebalan untuk penyakit-penyakit tertentu, tapi juga untuk membentuk herd immunity (kekebalan kelompok) agar tidak terkena penyakit tersebut. Sehingga bila ada 1 orang dari 10 yang tidak vaksinasi, orang tersebut juga dapat terlindungi.
Dr. Ferina juga sangat menyarankan jika ada yang divaksin saat kecil dan ingin divaksin ketika dewasa. Karena hal tersebut juga sangat membantu untuk menciptakan herb immunity yang ditargetkan tersebut.
“Masih bisa (vaksin saat dewasa), silakan ke dokter nanti dokter akan bantu pilihkan vaksinasi apa saja yang perlu diambil,” ujar Dr. Ferina.
Sebagai penutup, Dr. Ferina mengatakan jika anggap vaksinasi sebagai investasi jangka panjang. Karena dengan vaksinasi setidaknya bisa menyelamatkan diri dan sekitar dari bahaya penyakit-penyakit yang selalu mengintai setiap harinya.
salah satu poster kumparanTALK bersama Dokter Ferina - dok: kumparan.com
Masih mau tahu tentang vaksinasi dan imunisasi? Dr. Ferina sempat mengobrol dengan teman kumparan di kumparanTALK tentang hal tersebut loh. Simak rangkuman obrolannya di bawah ini:
ADVERTISEMENT
Tanya: Dok, untuk bayi usia 7 bulan, vaksin apa yang dianjurkan dan di usia ke berapa bulan? oh iya sama di usia anak 3,5 thn itu perlukah pemberian vaksin wajib dan vaksin influenza?
Jawab: Pastikan vaksinasi dasarnya sudah dilengkapi semua sesuai usianya. BCG 1x, hep B 3x, DPT combo 3x, IPV minimal 1x. sangat baik jika PCV, rotavirus, dan influenza juga sudah diberikan. Selanjutnya jangan lupa untuk imunisasi campak/MR di usia 9 bulan ya.
untuk anak yang usia 3.5 tahun, belum ada jadwal imunisasi lagi. pastikan saja booster DPT combo sudah diberikan saat anak usia 18 bulan. Hepatitis A 2x saat usia 2 tahun dan vaksin typhoid. Vaksin influenza bisa diulang setiap tahun.
ADVERTISEMENT
Tanya: Dok, anak saya sudah pernah kena cacar sebelum sempat imunisasi varicella, apakah perlu diimunisasi lagi?
Jawab: Nggak perlu vaksinasi varicella lagi ya jika sudah punya kekebalan alami dari penyakitnya. Silakan lanjutkan dengan pemberian imunisasi lainnya sesuai usianya.
Tanya: Anak saya saat ini usianya 11 bulan, sudah vaksin wajib pemerintah terakhir campak di usia 9 bulan dan saya belum memberikan vaksin diluar vaksin wajib tersebut, nah apa aja vaksin lain yg perlu saya berikan ke anak saya, Dok?
Jawab: Moms bisa kejar untuk pemberian vaksinasi influenza dan PCV nya segera ya.
jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI tahun 2017 - dok: Dokter Ferina Saat
Tanya: Anak saya imunisasinya baru sampai campak karena yang saya imunisasi hanya yang wajib. Usia anak saya 14 bulan. Berarti lanjut aja nanti imunisasi pas 18 bulan ya, dok?
ADVERTISEMENT
Jawab: betul. kalau hanya ingin melanjutkan yang sesuai program, tinggal tunggu usia 18 bulan untuk booster combo DPT dan booster MR.
Tanya: Usia bayi saya 7 bulan saat ini, vaksin campak dulu ya Dok nanti di saat 9 bulan? Setelah bayi saya berusia 1 tahun, vaksinnya pengulangan dari dari awal lagi, begitukah dok jika mengikuti vaksin dasar?
Jawab: iya MR di 9 bulan. selanjutnya baru vaksin lagi usia 18 bulan jika mom hanya ingin ikut imunisasi program pemerintah.
Tanya: untuk imunisasi influenza kebetulan kami sekeluarga belum pernah dan sempet baca kalau ternyata orang dewasa juga disarankan untuk vaksin influenza ya Dok? Rencana dalam waktu dekat akan melakukan vaksin influenza. Apakah bisa dilakukan bersamaan sekeluarga Dok, anakku 4 tahun dan 1 tahun 4 bulan
ADVERTISEMENT
Jawab: vaksin influenza bisa diberikan untuk bayi mulai usia 6 bulan hingga lansia, mom. Bisa berbarengan tentu aja, untuk si adek menggunakan dosis anak, sedangkan kakak sudah ikut dosis dewasa.
sertifikat halal Vaksin rota, rotarix dan rotateq yang dikeluarkan oleh IFANCA Amerika dan Eropa - dok: Dokter Ferina Saat
sertifikat halal Vaksin rota, rotarix dan rotateq yang dikeluarkan oleh IFANCA Amerika dan Eropa - dok: Dokter Ferina Saat
Tanya: sebelumnya saya tidak pernah kasih vaksin influenza ke anak-anak tapi karena salah satu anak ada yang punya riwayat kejang demam 2x, saya jadi agak parno kalau dia udah demam, apa lagi kalau udah kena Commond Cold dan sejenisnya yang bikin dia demam. pertanyaan saya, dosis perdana untuk vaksin influenza bisa dikasih dari umur berapa kah? sedangkan anak saya ini sekarang umurnya sudah 4tahun. setelah vaksin ada efek demam gak ya?
Jawab: vaksin influenza bisa dimulai sejak usia 6 bulan. setelah itu kapan aja bisa diusulkan kalau memang belum pernah diberikan. untuk anak di bawah usia 9 tahun yang belum pernah imunisasi influenza, maka harus diberikan 2 dosis influenza dulu (jarak 4 minggu), baru selanjutnya diulang setahun sekali. Semua vaksin selalu ada risiko timbul demam. Jika anak Anda ada riwayat KD, siapkan paracetamol dan selalu sedia stesolid rectal tube di rumah. Tanya: Jika anak sudah terlewat dari jadwal imunisasinya. Misalkan harusnya 13bulan PCV 3 tapi terlewat dan ortu berubah pikiran untuk memberikan vaksin wajib saja seperti MR & difteri. Bolehkah seperti itu?
ADVERTISEMENT
Jawab: ya boleh saja, itu hak orangtua, tetapi dengan konsekuensi vaksinasi yang sudah diberikan tapi tidak lengkap, tentunya tidak bisa memberikan perlindungan optimal.
Saran saya, sebaiknya tetap lanjutkan imunisasi meskipun sudah terlambat dari jadwal.
Tanya: Kalo anak lagi batuk sebenarnya boleh nggak vaksin? Lalu vaksin yang bersinggungan dengan babi itu sebenarnya dokter spesialis anak (DSA)-nya tahu atau nggak ya, Dok? Sempat punya pengalaman tiba2 anak disuntikkan MMR yang ternyata tertulis "Mengandung Babi". Saya muslim dan saya berhijab. Apa kita sebagai orangtua mesti tanya dulu sebelum anak disuntikkan vaksinnya?
Jawab: anak sakit ringan (batuk, pilek) bukan kontra indikasi vaksinasi. syaratnya tidak demam.
sesuai aturan BPPOM, semua vaksin yang dalam proses pembuatannya bersinggungan dengan babi, HARUS dicantumkan di kemasan luar. jadi sebetulnya kalau diperhatikan dan mau dibaca, ya pasti dokternya tau. Tapi, terkadang kalau di RS, dokter tinggal suntik ya, yang buka kemasan susternya.
ADVERTISEMENT
mengenai disampaikan atau nggak, kembali lagi ke dokternya sih, Moms... kadang dokter juga melihat dulu, kira2 ini tipe pasien yang perlu ditunjukkan keterangan tersebut atau tidak atau memang murni terlupa aja. Jika memang Moms concern permasalahan ini, langsung aja to the point tanya ke dokternya. Tapi sebagai info saja, setiap produk akhir vaksin yang akan disuntikkan, sebetulnya tidak ada yang terdeteksi mengandung DNA babi.
Tanya: saya pernah tanya dengan DSA kalau sebagian vaksin terbuat dari perisa babi contohnya salah satunya seperti vaksin rotavirus. Apakah benar itu, Dok ? Lalu bagaimana dengan kehalalan vaksin tersebut ?
Jawab: bukan perisa ya mommm.. hihi. Beberapa vaksin menggunakan enzim tripsin dari babi sebagai katalisator pada proses pembuatannya. Dalam islam sebetulnya ada istilah, istihalah dan istihlak, intinya suatu zat haram jika bercampur dengan zat yang tidak haram dalam jumlah yang jauh lebih besar, maka sudah tidak bersifat haram dan juga ada proses pencucian jutaan kali dalam proses pembuatan vaksin hingga produk akhir tidak mengandung babi.
ADVERTISEMENT
Tapi di mazhab syafii yang dianut sebagian besar muslim di Indonesia, memang hukum seperti ini tidak berlaku, akibatnya sampai kapanpun vaksin yang menggunakan unsur haram diproses pembuatannya, tidak akan pernah dapat sertifikat halal.
Tapi kedua jenis vaksin rota, rotarix dan rotateq, keduanya PUNYA sertifikat halal yang dikeluarkan oleh IFANCA amerika dan eropa. Wallahualam.
Q: Dulu pernah ada isu vaksin palsu di Bekasi dan anak saya salah satu pasien RSnya yang sempat imunisasi. Bagaimana untuk tau kalo anak saya kena vaksin palsu itu ya, Dok? Apa akan ada efeknya masa depan atau ada yang lebih baik vaksin ulang atau gimana?
Jawab: saat ada kejadian vaksin palsu itu, sebetulnya sudah langsung ada program imunisasi gratis untuk mereka yang terindikasi dapat vaksin palsu tersebut, Moms.
ADVERTISEMENT
untuk tau secara pasti sebetulnya sulit, kecuali memang kita pegang kedua vaksin asli dan palsu secara bersamaan, dan bandingkan label vaksinnya.
Efek berbahaya, apalagi jangka panjang, sebetulnya tidak ada. Bahayanya adalah karena anak yang kita pikir sudah terlindungi dengan vaksin, ternyata belum jadi sebaiknya memang diulang lagi pemberian imunisasinya tersebut.
Tanya: Dok, seberapa penting ya Dok untuk imunisasi tambahan? Karena mindset keluarga saya atau suami itu imunisasi wajib yang di puskesmas saja yang diberikan ke anak. Sedangkan saya sudah sering bilang ke suami kalau imunisasi tambahan itu juga penting tapi dijawab "toh orang-orang dulu sehat-sehat saja". Saya sampai putus asa memilih diam dan akhirnya anak saya usia 8bulan baru imunisasi wajib yang di puskesmas. Misal ingin imunisasi tambahan itu apa aja yang terlewat?
ADVERTISEMENT
Jawab: imunisasi itu sebetulnya tidak ada istilah wajib atau tidak wajib ya.. lebih tepat dikatakan imunisasi program pemerintah atau non program. Bisa juga dikatakan imunisasi subsidi dan non-subsidi. menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) semua imunisasi yang ada dalam jadwal imunisasi, maka semuanya DIREKOMENDASIKAN untuk diberikan secara lengkap.
bukan hanya orang dulu kok, tapi orang sekarang juga sehat-sehat aja selama tidak terinfeksi penyakit menular, tidak ada wabah dan lain seterusnya 😊
ragam virus pun saat ini lebih banyak, jaman dulu belum ada COVID-19, sekarang ada. Ilmu kedokteran juga berkembang terus, dulu tidak ada vaksin untuk mencegah flu, sekarang ada. dst.
Jika memang ingin memberikan imunisasi di luar program, silakan langsung ke dokter untuk menentukan vaksin apa saja yg masih bisa diberikan dan bagaimana penjadwalannya ya mom. acuan kita adalah jadwal imunisasi IDAI 2017.
ADVERTISEMENT
Tertarik ikut keseruan di dalam Whatsapp Grup Teman kumparanMOM?
Ayo gabung di sini!