#WargaBantuWarga, Inisiatif Bantu Mereka yang Kesulitan Ekonomi Semasa Pandemi

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
Konten dari Pengguna
18 Mei 2020 19:11 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gerakan #WargaBantuWarga. Foto: dok. Bima Marzuki
zoom-in-whitePerbesar
Gerakan #WargaBantuWarga. Foto: dok. Bima Marzuki
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) ataupun dirumahkan. Data Bappenas/PPN mengungkap sebanyak 3,7 juta orang di Indonesia menjadi korban PHK dan dirumahkan karena lesunya ekonomi semasa krisis pandemi.
ADVERTISEMENT
Terlebih, program bantuan dari pemerintah untuk mereka yang terdampak pun mengalami tumpang tindih dan menimbulkan kisruh di lapangan. Pasalnya, aturan dan pendataan menjadi pangkal dari kekisruhan tata kelola bantuan di masa pandemi.
Jika tak bergerak cepat sementara pandemi masih terus berlanjut, maka tak heran apabila timbul banyak masalah sosial baru. Mengingat, permasalahan ini menyangkut pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Melihat kondisi tersebut, Bima Marzuki, CEO Media Buffet Public Relations, memiliki inisiatif untuk membantu mereka yang mengalami kesulitan ekonomi. Dengan mengusung #WargaBantuWarga, Bima berharap gerakannya itu bisa membantu meringankan beban mereka yang kehilangan pekerjaan dan tak memiliki pendapatan.
"#WargaBantuWarga ditujukan untuk menyalurkan bantuan ke orang yang jelas dan membutuhkan. Kita pun sebelumnya mendata calon penerima bantuan terlebih dahulu," ujar Bima kepada kumparan.
Paket bantuan gerakan #WargaBantuWarga. Foto: dok. Bima Marzuki
Mulanya, pada pertengahan April silam, kantor yang dipimpin oleh Bima memberikan paket bantuan kepada mereka yang terdampak COVID-19. Founder Media Buffet PR ini bersama karyawannya menyampaikan langsung paket-paket bantuan kepada mereka yang dilanda kesulitan.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah melihat kondisi langsung di lapangan, Bima tersadar bahwa banyak orang yang kesulitan dan tidak terdistribusi bantuan dari pemerintah. Dia kemudian tergerak untuk melanjutkan gerakan #WargaBantuWarga yang diusungnya itu.
Gerakan ini tak hanya sekadar membagikan paket bantuan kepada mereka yang mengalami kesulitan ekonomi, tetapi juga mendata orang-orang yang benar-benar membutuhkan. Sehingga, bantuan disalurkan kepada orang yang tepat dan tidak salah sasaran.
Pendataan dilakukan untuk menyesuaikan isi dari paket bantuan yang disalurkan. Bima mengatakan, bantuan berupa sembako yang beredar sering kali disamaratakan. Padahal, kebutuhan dari setiap rumah tangga berbeda-beda bergantung pada karakteristik setiap anggota keluarga.
"Bantuan yang beredar sering kali disamaratakan, enggak mengacu sama kebutuhan keluarga," jelas Bima saat diwawancara kumparan.
Salah satu keluarga penerima #WargaBantuWarga. Foto: Bima Marzuki
Melalui media sosial pribadinya, Bima menyebarkan awareness dari gerakan #WargaBantuWarga. Setiap orang bisa terlibat dalam gerakan ini melalui 2 cara, yakni ikut berdonasi atau memberikan data orang-orang yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Melalui data yang terkumpul, per Senin (18/05), Bima berhasil menyebarkan 113 paket bantuan kepada mereka yang terdampak COVID-19 di wilayah Jadetabek, Merak, Cilegon, Serang, dan Yogyakarta.
Cerita dari para penerima bantuan pun beragam. Ada yang pendapatannya hanya cukup untuk makan sehari, janda yang mengontrak dengan anak difabel, hingga tak mampu membeli susu anak-anaknya.
"Punya anak 2 masih dibawah 10 tahun. Penghasilan saat ini hanya dari dagang takjil. Daerah saya belum terjangkau bantuan dari pemerintah," tulis salah satu calon penerima bantuan.
Salah satu cerita penerima bantuan. Foto: Bima Marzuki
Dalam melancarkan gerakan #WargaBantuWarga, Bima dibantu oleh salah satu penerima bantuan. Mereka kakak beradik dari Nias yang juga terdampak COVID-19 dan terpaksa tak bisa mudik. Berniat membalas jasa Bima, kakak beradik itu akhirnya menjadi relawan dalam gerakan #WargaBantuWarga.
ADVERTISEMENT
Setiap 3 kali seminggu, Bima membelanjakan uang hasil donasi untuk dibelikan paket bantuan yang sesuai dengan kondisi masing-masing keluarga yang telah terdata. Proses pengepakan dilakukan oleh relawan di kantor tempat Bima bekerja.
Gerakan ini akan terus dilangsungkan selama pandemi bergulir. Bima mengatakan, penerima bantuan bisa mendapatkan paket sembako secara berkala. Dengan begitu, kebutuhan mereka dapat terpenuhi dan bisa mengurangi beban semasa krisis berlangsung.
(sif)