Akbar Tandjung Terima Laporan Anjloknya Elektabilitas Golkar

23 Juli 2017 22:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Akbar Tandjung. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Akbar Tandjung. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Beberapa lembaga survei menunjukkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas Partai Golkar kian merosot. Kabar itu pun sampai ke mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung setelah Generasi Muda Partai Golkar, organisasi kepemudaan partai beringin, mengadu kepadanya.
ADVERTISEMENT
"Hasil survei yang dilakukan oleh Kompas akhir April atau awal Mei, (elektabilitas -red) Golkar 7,1 persen. PDIP nomor satu, sekitar 20 persen, bahkan Gerindra nomor dua sekitar 13 persen," kata Akbar Tandjung di kediamannya Jalan Purnawarman 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (23/7).
Dalam hasil survei yang disebutkan Akbar, elektabilitas Golkar semakin merosot setelah KPK menetapkan ketua umumnya, Setya Novanto, sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan proyek e-KTP. Elektabilitas Golkar dalam survei paling anyar malah lebih rendah dari partai yang belum pernah ikut pemilihan umum.
"Nomor empat adalah Perindo, kemudian nomor lima adalah Demokrat, kemudian nomor enam adalah Nasdem dan nomor tujuh partai Golkar," jelasnya.
Akbar pun mengatakan jika elektabilitas tersebut tidak berubah maka dalam pemilu legislatif selanjutnya, Golkar terancam tidak memilki anggota di parlemen.
ADVERTISEMENT
"Untuk diketahui menurut hasil daripada survei kali itu, maka format itu 3,5 persen, kalau tiga setengah persen itu kan berarti di bawah 4 persen berarti di bawah threshold. Kalau seandainya ini yang kejadian, kalau pemilu 2019 yang akan datang berarti Golkar tidak punya wakil," terangnya.
Mantan Ketua DPR yang memimpin partai beringin setelah reformasi, mengaku tidak bisa menerima hasil survei tersebut. Selaku Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar berencana melakukan perbaikan internal partai untuk mengembalikan tingkat elektabilitas partainya
"Langkah untuk melakukan berbagai upaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam keorganisasian partai, dalam kaitan dengan soal kepemimpinan partai agar kita bisa memiliki jaminan bahwa kita bisa menaikkan kembali perolehan suara partai kita, sehingga kita bisa meraih posisi setidak-tidaknya dalam posisi dua besar," ujarnya.
ADVERTISEMENT