Djan Faridz : Katanya Partai Islam, Kok Main Serbu

23 Juli 2017 21:11 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapimnas PPP Kubu Djan Faridz. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rapimnas PPP Kubu Djan Faridz. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz, mempertanyakan sikap dari PPP hasil Muktamar Islah, Romahurmuziy, yang menyerang kantornya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Menurut Djan, tindakan pendukung Romahurmuziy tidak mencerminkan sikap partai Islam.
ADVERTISEMENT
"Mereka berani melakukan tindakan penyerangan di kantor kita. Pernah mereka merusak masjid kita. Katanya umat Islam, partai Islam kok masjid dihancurin, kok PPP dihancurin. Kok diserbu, katanya Islam," kata Djan dalam jumpa pers usai rapat pimpinan nasional di DPP PPP, Minggu (23/7).
Selain mempermasalahkan penyerangan ke kantor PPP kubunya, Djan Faridz juga mempertanyakan pergantian motto partai oleh Romi, sapaan Romahurmuziy. Kubu Romi mengganti motto PPP yang awalnya adalah 'Islam Agamaku dan Kakbah Kiblatku' menjadi 'Bergerak Bersama Rakyat'.
"Kita tidak ingin seperti itu. Kita siap mati hidup untuk umat Islam," sebut Djan.
Djan menilai motto tersebut tidak jelas dan tidak menggambarkan citra dari PPP yang sebenarnya. "Nah, karena mottonya berbeda itulah yang kita (anggap -red) tidak jelas. Rakyat yang mana. Ini mana? Tidak jelas," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Terkait penyerangan yang terjadi pekan lalu, dianggap Djan harus masuk ke ranah hukum. Dia mengaku sudah menyerahkan bukti kamera pengintai kepada polisi.
Meski demikian, Djan meminta pengurus PPP kubunya mau memaafkan penyerang kantor mereka. "Ampuni mereka dan maafkan mereka. Mereka sahabat kita yang diprovokasi oleh satu atau dua orang untuk mengubah sikap kita," ujarnya.
Sebagai informasi, sempat terjadi dualisme kepempimpinan di dalam PPP, kubu Djan Faridz dan Romahurmuziy. Kubu Djan menempati kantor yang berada di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, yang merupakan kantor DPP PPP sebelum dualisme terjadi. Sedangkan kubu Romi berkantor sementara di Tebet, Jakarta Selatan.