JK: RI Siapkan Rp 1 Triliun Bantu Negara-negara Kurang Berkembang

20 September 2017 14:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf Kalla di KTT OKI, Astana, Kazakshtan (Foto: Dok. Istana Wakil Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla di KTT OKI, Astana, Kazakshtan (Foto: Dok. Istana Wakil Presiden)
ADVERTISEMENT
Indonesia menunjukkan komitmennya untuk membantu negara-negara kecil. Hal itu menjadi implementasi niat baik Indonesia dalam hubungan internasional.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla di sela-sela agenda sidang Umum PBB menyebut Indonesia akan terus berupaya membantu negara-negara kecil yang sulit berkembang, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kerja sama bilateral.
"Indonesia sudah waktunya itu untuk membantu secara nyata negara yang kurang berkembang dari kita," kata JK di New York, Amerika Serikat, Selasa (19/9) waktu setempat.
Bahkan Indonesia berencana mengalokasikan anggaran untuk bantuan luar negeri dalam APBN. "Tahun depan kita sudah punya dana khusus untuk itu," ujar JK.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menuju kantor PBB (Foto: Dok. Media Wapres)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla menuju kantor PBB (Foto: Dok. Media Wapres)
JK juga mengatakan, bantuan tersebut sebenarnya sudah mulai diberikan sejak tahun ini. Hanya saja, anggarannya masih berasal dari dana cadangan sana-sini.
"Sudah pada waktunya Indonesia tangan di atas. Sementara anggaran APBN tahun depan (untuk bantuan luar negeri -red) sudah ada Rp 1 triliun. Sekarang ini diambil dana cadangan tapi tahun depan sudah dana APBN," terang JK.
ADVERTISEMENT
Di sela-sela sidang umum PBB, Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat bertemu dengan pimpinan negara Comoro. Keduanya sepakat, Indonesia diminta bantuannya menjadikan Comoro mendapatkan posisi di Sekjen IORA, sementara Indonesia juga akan memberikan uluran bantuan.
"Ketentuan. sudah waktunya. Nanti kita tingkatkan sampai betul betul. Negara seperti Turki kan miliaran dolar (uluran bantuannya). Kita masih kecil. Pada waktunya nanti kita akan seperti itu (seperti Turki)," sebut JK..