Penjaga Pintu Air: Busa Berasal dari Limbah Rumah Tangga

14 Januari 2018 17:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Limbah busa di Jalur Banjir Kanal Timur (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Limbah busa di Jalur Banjir Kanal Timur (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Busa putih memenuhi pintu air Weir 2 Marunda, Jakarta Utara. Busa itu muncul tepat setelah pintu air, dan berakhir sekitar 30 meter di saluran Banjir Kanal Timur (BKT).
ADVERTISEMENT
Penjaga pintu air Weir 2 Marunda, Karya (41), menjelaskan busa itu berasal dari sisa cucian rumah warga. Meski, ia tidak menutup kemungkinan ada campuran dari limbah pabrik.
“Kalau limbah (busa) ini asalnya dari semua saluran BKT. Sepanjang kali BLT sampai ke Buaran, sampai ke Bekasi itu ada aliran dari warga. Itu limbah dari warga kaya menyuci pakaian, bukan (cuma) limbah dari pabrik,” ujarnya kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (14/1).
Limbah busa di Jalur Banjir Kanal Timur (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Limbah busa di Jalur Banjir Kanal Timur (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Menurutnya, jumlah busa akan lebih banyak jika titik jatuh air lebih tinggi. “Buihnya semakin banyak kalau debitnya lebih tinggi,” ujar pria yang telah menjaga pintu air tersebut sejak 2007 itu.
Ia juga mengatakan busa timbul hampir di setiap pintu air sepanjang aliran BKT. Meski begitu ia yakin busa itu tidak berbahaya.
ADVERTISEMENT
“Kalau bahaya, orang tidak memancing. Ikannya pada mabuk, tapi tidak masalah. Airnya bagus, limbahnya di atas bukan di bawah. Kalau mungkin limbah dasar itu baru bahaya, itu mematikan Ikan,” ujarnya.