Pesan Setnov ke Ganjar: Jangan Galak-galak soal e-KTP

30 Maret 2017 15:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ganjar dan Agus di Sidang e-KTP (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membenarkan dia pernah bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto dan diberi pesan terkait proyek pengadaan e-KTP. Pertemuan dengan Novanto diakui Ganjar terjadi di Bali antara tahun 2011 sampai 2012.
ADVERTISEMENT
Ganjar menyebut, saat itu dia bertemu dengan Novanto di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. "Saya bertemu (Novanto) secara tidak sengaja waktu itu dan memang beliau bicara demikian, 'jangan galak-galak soal e-KTP'," kata Ganjar saat bersaksi dalam sidang lanjutan dugaan korupsi e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Bungur, Jakarta Pusat, Kamis (30/3).
Ketua majelis hakim John Butarbutar bertanya kepada Ganjar, apakah Novanto pernah pula bertanya "Apa e-KTP sudah beres?" seperti tertuang dalam BAP. Kader PDIP itu membenarkan hal itu. Namun, saat itu dia mengira pertanyaan itu terkait proses pembahasan anggaran e-KTP di Komisi II DPR.
"Yang saya pikirkan ya proses dan penganggarannya sudah selesai, saya pikir ya semua sampai situ saja. Mungkin interpretasinya bisa macam-macam," katanya.
ADVERTISEMENT
Saat pembahasan proyek pengadaan e-KTP tengah berlangsung di DPR, Ganjar Pranowo sedang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II. Pembahasan untuk format baru kartu identitas itu, berlangsung di komisi tersebut.
Sedangkan Setya Novanto, saat itu masih menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR. Saat ini, Novanto sudah menjadi Ketua DPR merangkap ketua umum partai berlambang beringin.
Nama Novanto dalam sidang dugaan korupsi e-KTP, bukan pertama kali disebut. Dalam sidang pembacaan dakwaan, Novanto disebut menerima sejumlah uang guna memuluskan proyek tersebut. Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) mantan anggota Komisi II DPR, Miryam S Hariyani, Ketua Umum Partai Golkar disebut memberikan intimidasi. Meski belakangan, Miryam mencabut BAP-nya.