news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sempat Boikot Haji, Iran Kembali Kirim Jemaahnya

30 Juli 2017 23:57 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana ibadah haji. (Foto: Wikipedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana ibadah haji. (Foto: Wikipedia Commons)
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 86 ribu warga Iran akan masuk ke Arab Saudi selama musim haji tahun ini. Iran kembali memperbolehkan warganya melaksanakan ibadah haji setelah melakukan boikot pada tahun lalu menyusul tingginya tensi politik dengan Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Dalam kloter pertama dari Iran yang berangkat pada Minggu (30/7), diketahui terdapat 800 jemaah. Mereka meninggalkan Iran menuju Madinah, Arab saudi, dengan tiga pesawat.
Direktur Urusan Haji Iran, Nasrollah Farahmand, menyebutkan ada 86.500 jemaah asal negaranya yang berangkat menunaikan rukun Islam kelima pada tahun ini. Selain itu, ada 800 petugas yang telah diberangkatkan terlebih dahulu untuk membantu warga Iran selama beribadah di Arab Saudi
Sedangkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan, dia tidak akan melupakan insiden Mina yang menyebabkan ratusan jemaah haji tewas pada 2015. Apalagi, kebanyakan korban tewas adalah warga Iran.
"Masalah serius dan konstan bagi Republik Islam Iran adalah menjaga keamanan, martabat, kesejahteraan dan kenyamanan semua peziarah, khususnya peziarah Iran," kata Khamenei, menurut situs resminya yang dilansir dari Reuters. "Keamanan haji adalah tanggung jawab negara tempat dua tempat suci tersebut ada." tambahnya.
ADVERTISEMENT
Tewasnya sekitar 300 warga Iran dalam insiden Mina 2015, mengawali ketegangan antara dua negara ini. Puncaknya terjadi saat Arab Saudi mengeksekusi mati Nimr Baqr Al-Nimr, seorang ulama syiah kenamaan pada Januari 2016.
Iran yang didominasi syiah menilai eksekusi tersebut sebagai bentuk provokasi. Terlebih, Arab Saudi adalah kerajaan yang didominasi kelompok sunni. Iran pun menyatakan tidak akan mengirimkan jemaahnya untuk pergi haji pada tahun itu.
Ketegangan antara dua negara sebenarnya masih berlanjut hingga kini. Hal itu tampak saat Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Iran malah menyatakan dukungannya ke Qatar dan mengirimkan bantuan makanan.
Kemudian, saat Parlemen Iran mendapat serangan teror pada Juni 2017, Ali Khameini menuding Arab Saudi ada di belakang penembakan yang menewaskan 18 orang tersebut. Tudingan itu dibantah Arab Saudi.
ADVERTISEMENT