Seorang Korban Tabrakan Maut Ciloto Sudah 27 Tahun Jadi Ketua RT

30 April 2017 23:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suasana rumah korban kecelakaan Puncak. (Foto: Wandha Nur/kumparan)
Kecelakaan maut bus pariwisata Kitrans di Ciloto, Puncak, Bogor, menewaskan empat warga Kebayoran Lama Utara, salah satunya Sudinar (60). Panji, anak pertama Sudinar, mengaku malam sebelumnya keluarga sudah mengizinkan Sudinar untuk mengikuti kegiatan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dari malamnya sih izinnya memang ada acara PPS dari kelurahan, ibaratnya KPU tingkat Kebayoran Lama, entah acara penutupan atau apa tapi izinnya acara PPS dari Kebayoran Lama. Hanya itu aja sih, dan itu yang ikut juga kebanyakan dari pengurus RT sama pengurus RW, dan yang terlibat aktif di PPS kelurahan," kata Panji di rumahnya Jalan Peninggaran Timur II, Kebayoran Lama Utara, Minggu (30/4) malam.
Keluarga tidak memiliki firasat apa pun terkait kejadian nahas itu, sehingga tidak ada alasan untuk melarangnya Sudinar pergi bersama teman-temannya. Menurut Panji, ayahnya sudah biasa mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan RT dan RW di tempatnya tinggal.
"Memang bapak selama ini (ketua) RT dari tahun 90-an, sudah 27 tahun. Jadi sudah banyak aktif terlibat kegiatan RT/RW, itu kayaknya sudah biasa aja. Jadi saya juga enggak mungkin melarang atau apa karena sudah kegiatan dari RT/RW itu sudah biasa," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Panji terakhir kali bertemu dengan bapaknya pada malam Sabtu (29/4). Saat itu Sudinar sehat seperti biasa. Sayangnya, pada Minggu pagi ia tidak sempat bertemu dengan bapaknya.
Suasana rumah korban kecelakaan puncak. (Foto: Wandha Nur/kumparan)
"Jadi enggak ada firasat sama sekali. Sampai ketemu bapak terakhir malam itu ya sehat walafiat. Karena berangkatnya pagi-pagi sekali, habis subuh langsung jalan," tukas Panji.
Pembicaraan pada malam sebelum keberangkatan tur itu menjadi yang terakhir bagi Panji dan bapaknya. Ia baru mengetahui peristiwa kecelakaan sekitar 12.00 WIB.
"Kemarin malam lewat pembicaraan langsung. Masih dalam kondisi sehat walafiat alhamdulillah. Sampai kecelakaan ini," tuturnya.
"Sekitar jam 12an ya, itu dari beberapa teman pengurus kelurahan, atau pengurus RT/RW yang keluarganya ikut rombongan juga. Begitu tahu kabar itu ya syok ya, tapi mau bagaimana lagi, mungkin sudah ditakdirkan yang terbaiklah. Yang penting berdoa aja supaya di sana tenang," tutup Panji.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini diturunkan, rumah duka dipenuhi oleh warga yang membacakan doa untuk Sudinar. Menurut Ketua Karang Taruna RW 09, Fauzan, jenazah akan dimakamkan besok pagi.
"Besok solat jenazah sekitar jam 8 pagi, jadi kemungkinan dimakamkan jam 9. Jadi dari kelurahan ini kan 4 korban, semuanya di TPU Tanah Kusir. Liang lahat sudah dikondisikan, sudah disiapkan," ucap Fauzan.