news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Yansen Bayar Rp 20 Juta hingga Rp 120 Juta untuk Bakar SD di Kalteng

6 September 2017 18:35 WIB
Yansen Binti, politisi Gerindra di Kalteng (Foto: dok DPRD Kalteng)
zoom-in-whitePerbesar
Yansen Binti, politisi Gerindra di Kalteng (Foto: dok DPRD Kalteng)
ADVERTISEMENT
Bareskrim Polri telah menetapkan anggota DPRD Kalimantan Tengah, Yansen Binti, sebagai aktor intelektual pembakaran tujuh sekolah dasar. Yansen diduga menyuruh sembilan orang membakar sekolah agar mendapat perhatian dari Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran.
ADVERTISEMENT
Sembilan orang yang membakar sekolah di Palangkaraya ikut ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Mereka diduga menerima uang hingga ratusan juta rupiah dalam setiap kali beraksi.
"Bagi eksekutor yang melaksanakan tugas akan diberi imbalan senilai Rp 20 juta hingga Rp 120 juta untuk satu sekolah," kata Kabag Penum Divhumas Polri, Kombes Martinus Sitompul, Rabu (6/9).
Besaran uang untuk pembakaran setiap sekolah berbeda. Biaya membakar sekolah dibahas Yansen dan para eksekutor dalam sebuah rapat di Gedung KONI Palangkaraya. Saat ini, Yansen juga menjabat sebagai Ketua Harian KONI di Palangkaraya.
"Gubernur saat ini sudah tidak memperhatikan lagi kita. Agar kita diperhatikan, maka harus melakukan pembakaran," ujar Martinus mengulangi perkataan Yansen dalam rapat tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat itu, semula Yansen merencanakan ada 10 sekolah yang ingin mereka hanguskan. Namun, hingga mereka ditangkap polisi hanya sembilan sekolah yang terbakar.
Martinus juga menyebutkan, setelah rapat di Kantor KONI Palangkaraya rampung, para eksekutor mendatangi sekolah yang sudah ditentukan oleh tersangka AG alias N. Kemudian, mereka mulai menyalakan titik api di berbagai lokasi di sekitar sekolah saat suasana sepi.
Para eksekutor menggunakan kain atau handuk kecil yang digulung dan disiram dengan bahan bakar untuk menyalakan api. Kain tersebut kemudian dilempar ke dalam ruang kelas melalui jendela, ditusuk menggunakan kayu ke plafon, dan ditempelkan ke rak-rak buku atau ke bahan yang mudah terbakar lainnya agar api cepat menjalar.
ADVERTISEMENT