Kebijakan Proteksionisme Amerika Serikat terhadap Tiongkok di Era Trump

Thania Kharisma Diputri
Mahasiswa Hubungan Internasional, FISIPOL, Universitas Mulawarman
Konten dari Pengguna
28 November 2022 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Thania Kharisma Diputri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo: Thania Kharisma Diputri
zoom-in-whitePerbesar
Photo: Thania Kharisma Diputri
ADVERTISEMENT

Kebijakan Proteksionisme Ekonomi Amerika Serikat terhadap Tiongkok di Era Trump

Setiap negara pasti menginginkan keuntungan dan menaiknya angka pertumbuhan ekonomi negaranya. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari banyaknya pendapatan yang di hasilkan melalui aktivitas yang dilakukan oleh negara. Aktivitas yang dimaksud bisa bermacam-macam dan salah satunya ialah dengan berdagang.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan angka perekonomian, setiap negara akan melakukan perdagangan. Dalam melakukan perdagangan, negara perlu mencari tahu terlebih dahulu apa yang akan ditawarkan kepada pembeli dan perlu mengetahui apa yang akan di beli dan di edarkan di negaranya. Selain perlu mencari tahu apa yang akan di perjual-belikan, negara juga perlu mengatur harga barang yang masuk dan keluar sehingga negara akan mendapatkan pendapatan dari hasil perdagangan tersebut.
Berbagai usaha telah diupayakan oleh negara dalam mencapai pertumbuhan ekonominya, salah satunya ialah dengan mengikuti perdagangan internasional atau sistem jual-beli dengan negara lain dan dalam hal ini globalisasi menjadi salah satu faktor dari terjalinnya pasar bebas di internasional.
Adanya globalisasi di bidang perdagangan dinilai dapat membantu negara dalam meningkatkan pendapatan ekonominya. Pada masa globalisasi seperti sekarang banyak negara yang menggunakan sistem perekonomian terbuka atau pasar bebas.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai tujuannya tentu negara harus memiliki koneksi atau hubungan dengan negara yang dituju dalam berdagang. Contohnya ialah hubungan dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok. Hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok sudah terjalin lama. Terutama dalam hubungan mengenai perdagangan. Hubungan dagang di antara keduanya pun sangatlah ketat. Hubungan Amerika Serikat dan Tiongkok memang dikenal seperti ‘love and hate’.
Semenjak Trump menjabat Presiden Amerika Serikat, Trump banyak mengeluarkan kebijakan yang kontroversi. Salah satunya ialah dengan penaikkan bea cukai terhadap Tiongkok. Sebelumnya hubungan Amerika Serikat dan Tiongkok memang kurang baik semenjak Trump menduduki bangku kepresidenan Amerika Serikat. Dengan di buatnya kebijakan ini, hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok pun kembali bersitegang hingga memunculkan tanda akan adanya "Perang Dagang" yang terjadi di antara keduanya. Perang dagang di antara Amerika Serikat dan Tiongkok ini diawali dengan Amerika Serikat yang mengeluarkan kebijakan pengenaan kenaikkan tarif bea cukai terhadap barang atau produk dan barang impor dari Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan apa yang seharusnya diterapkan oleh Amerika Serikat mengenai perdagangan internasional yang bersifat pasar bebas, Amerika Serikat malah membuat kebijakan berupa proteksionisme perdagangan terhadap Tiongkok. Di mana seharusnya perdagangan internasional ini lebih menekankan akan kebebasan negara dalam melakukan perdagangan tetapi di sini Amerika Serikat malah mengeluarkan kebijakan proteksionisme.
Dalam cuitan di akun twitter pribadi milik Trump, ia menuliskan bahwa ia akan menaikkan bea impor dari Tiongkok. Kebijakan yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat yaitu dengan menarifkan sebanyak 10% terhadap produk dan barang impor dari Tiongkok dan akan terus naik secara bertahap hingga 25%. Hal ini dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Tiongkok dikarenakan Trump merasa bahwa Tiongkok akan menggantikan posisi Amerika Serikat sebagai negara dengan ekonomi yang kuat yang di mana hal ini merupakan kebalikan dari visi dan misi Trump. Maka dari itu Trump mengeluarkan kebijakan proteksionisme untuk menjaga perekonomian Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Dengan dikeluarkannya kebijakan menaikkan tarif impor ini memunculkan ketegangan di antara kedua belah pihak. Kebijakan proteksionisme ini merupakan salah satu cara yang dilakukan Trump agar perekonomian Amerika Serikat dapat terus berada di atas Tiongkok.
Respons yang diberikan oleh Tiongkok terhadap Amerika Serikat setelah diberlakukannya kebijakan ini ialah di mana Tiongkok juga memberlakukan kebijakan yang sama terhadap barang impor dari Amerika Serikat. Tiongkok melakukan penaikkan tarif terhadap barang impor Amerika Serikat sebagai bentuk respons dari penaikkan harga bea cukai.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat terhadap Tiongkok besifat proteksionisme. Kebijakan proteksionisme yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat ini sangat bertentangan dengan konsep pasar bebas yang dianut oleh Amerika Serikat. Kebijakan proteksionisme ini dapat menghambat aktivitas ekonomi terutama perdagangan. Diberlakukannya kebijakan yang bersifat proteksionisme ini tentu tidak semata – mata membuat semuanya terlihat buruk. Dengan adanya kebijakan proteksionisme ini juga dapat diartikan sebagai upaya perlindungan terhadap kepentingan nasional negara. Dalam kasus ini, Amerika Serikat terutama Trump ingin menjaga agar defisit perekonomiannya tidak turun atau berada di bawah Tiongkok.
ADVERTISEMENT