Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
10 Label Fashion yang Tidak Menggunakan Bulu Hewan dalam Koleksinya
8 Oktober 2018 16:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari The Shonet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Berbicara kontroversi di dunia fashion, tentu tak lengkap bila tidak menyinggung mengenai isu penggunaan material fur atau bulu hewan. Tiap tahunnya, di ajang fashion week di empat kota fashion dunia yakni New York, London, Milan dan Paris selalu diwarnai akan aksi demonstrasi dari organisasi perlindungan hewan PETA yang menuntut para desainer untuk berhenti menggunakan bulu hewan. Umumnya bulu yang sering digunakan dalam kreasi fashion antara lain mink, kelinci, rubah, dan mohair. Semakin berkembangnya teknologi, desainer kini bisa menyiasatinya bila hendak membuat mantel bulu, yakni dengan menggunakan bahan faux fur. Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya sistem fashion yang ramah terhadap lingkungan dan beretika, termasuk dalam penggunaan bulu hewan, sejumlah label fashion kenamaan pun sepakat untuk tidak lagi menggunakan material ini.
ADVERTISEMENT
Berikut 10 label fashion yang tidak menggunakan material bulu hewan dalam koleksinya.
1. Stella McCartney

Stella McCartney merupakan desainer yang peka dan fokus akan isu lingkungan. Semenjak terjun ke industri fashion pada awal era 2000-an dengan menjadi creative director Chloe dan hingga akhirnya memiliki label sendiri, Stella konsisten untuk tidak menggunakan bulu hewan. Konon, Stella pernah ditawari untuk menjadi desainer di Gucci dan menolak karena rumah mode basis Milan tersebut masih menggunakan bulu hewan. Tak hanya sebatas bulu, untuk kreasi tas dan sepatu, Stella McCartney bahkan menggunakan faux leather ketimbang kulit hewan sebagai material utama.
2. Gucci

Identik dengan gaya glamor, kreasi mantel bulu tentu menjadi salah satu andalan Gucci. Namun, Alessandro Michele selaku creative director mengumumkan bahwa Gucci akan berhenti menggunakan bulu hewan. Sebagai salah satu rumah mode berpengaruh, keputusan Gucci untuk berhenti menjual kreasi bulu hewan yang bila dijual harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah tentu dapat memberi dampak luas dan ikut memengaruhi rumah mode besar lainnya.
ADVERTISEMENT
3. Tom Ford

Mantan creative director Gucci ini di era 90-an ini juga mengumumkan untuk berhenti menggunakan bulu hewan dalam rancangannya. Dalam sebuah wawancara bersama situs Women's Wear Daily, Tom Ford mengaku keputusannya untuk berhenti menggunakan bulu hewan didasari akan perubahan pola gaya hidupnya yang kini menjadi seorang vegetarian.
4. Burberry

Setelah disorot karena membakar koleksinya yang tidak laku terjual, rumah mode asal Inggris, Burberry mulai menaruh perhatian pada isu lingkungan. Hal tersebut dengan akan memberlakukan sistem baru untuk tidak lagi menghancurkan koleksi yang tidak laku serta berhenti menggunakan bulu hewan dalam koleksinya. Kepekaan tersebut nampak terlihat pada koleksi perdana Riccardo Tisci untuk Burberry pada London Fashion Week Spring/Summer 2019 yang menghadirkan T-shirt bertuliskan “Why did they kill Bambi?”
ADVERTISEMENT
5. Versace

Tahun 2018 menandai akan era baru dari Versace. Tidak hanya resmi berpindah kepemilikan dari keluarga Versace ke Michael Kors, rumah mode yang identik dengan gaya seksi ini juga tidak akan merancang koleksi pakaian dan aksesori menggunakan bulu hewan.”Saya tidak ingin membunuh hewan untuk membuat koleksi fashion,” terang Donatella Versace.
6. Michael Kors

Sebagai desainer yang terinspirasi gaya hidup jet-setter, mantel bulu tentu menjadi salah satu item andalan yang ditawarkan Michael Kors untuk konsumennya. Namun mulai tahun 2018, Michael Kors resmi untuk berhenti menggunakan material bulu hewan dalam rancangannya. Bila Versace telah menerapkan aturan ini jauh sebelum dibeli kepemilikannya oleh Michael Kors, kebijakan pemberhentian penggunaan bulu hewan ini diterapkan Michael Kors pada label sepatu Jimmy Choo yang juga dimilikinya.
ADVERTISEMENT
7. Calvin Klein

Label fashion asal Amerika Serikat ini telah berhenti menggunakan material bulu hewan sejak tahun 1994 saat masih dipimpin oleh Calvin Klein sendiri. Kini disupervisi oleh Raf Simons, label Calvin Klein masih konsisten untuk tidak menggunakan bulu hewan dalam rancangannya dan memilih menggunakan faux fur.
8. Giorgio Armani

Desainer Giorgio Armani resmi untuk berhenti menggunakan materia bulu hewan pada tahun 2016. Kebijakan ini tak hanya berlaku pada label utama Giorgio Armani tapi juga lini sekunder Emporio Armani dan lini haute couture Armani Privé.
9. Ralph Lauren

Pada tahun 2006, Ralph Lauren resmi menyatakan untuk berhenti menggunakan materia bulu hewan. Kepada situs British Vogue, Ralph Lauren mengaku bahwa material bulu hewan tidak pernah menjadi bagian dari visi desainnya.
ADVERTISEMENT
10. DVF

Label DVF menjadi yang terbaru untuk berhenti menggunakan material bulu hewan. Tidak hanya itu, label bentukan Diane Von Furstenberg ini juga tidak akan menggunakan kulit ular dalam koleksinya khususnya aksesori.