Koleksi Perdana Hedi Slimane untuk Celine Jadi Kontroversi dan Dikritik Pedas Oleh Para Pencinta Fashion

The Shonet
The Shonet adalah platform lifestyle untuk perempuan dan millenials di Indonesia. Yuk kenal lebih dekat di theshonet.com
Konten dari Pengguna
30 September 2018 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari The Shonet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koleksi Perdana Hedi Slimane untuk Celine Jadi Kontroversi dan Dikritik Pedas Oleh Para Pencinta Fashion
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Menjadi salah satu show paling ditunggu di Paris Fashion Week Spring/Summer 2019, koleksi perdana Hedi Slimane untuk Celine menjadi kontroversi. Label Celine yang semula dikenal akan gaya feminin, modern, dan elegan seketika berubah menjadi rock 'n' roll dan edgy lewat ragam kreasi mini dress dan skinny suit. Kritikan pedas dari para pencinta fashion hingga editor pun tak terelakkan. Akhir dari sebuah era! Namun kontroversi dan kritikan adalah hal yang selalu menyertai Hedi Slimane setiap kali ia berkarya.
ADVERTISEMENT
Akhir dari Sebuah Era
Tak terbantahkan bila, sekilas keseluruhan koleksi Celine dari Hedi Slimane ini mirip dengan rancangannya untuk Saint Laurent. Begitu pula dengan lini menswear dari Celine. Skinny suit, biker jacket, mini dress, baby doll dress, dominasi warna hitam dan putih, serta ankle boots. Sama seperti ketika menerapkan formula ini di Saint Laurent, Hedi banyak menerima kritikan. Meski begitu koleksinya justru laku terjual. Hingga seolah menjadi acuan bagi penerusnya, Anthony Vaccarello. Tengok koleksi Saint Laurent spring/summer 2019, keduanya hampir tidak jauh berbeda.
Namun permasalah utama yang harus dihadapi Hedi Slimane bukanlah kemiripan dengan koleksinya dengan Saint Laurent tapi menyikapi para penggemar garis keras dari Celine era Phoebe Philo. Sesaat setelah Hedi Slimane mempresentasikan koleksinya, muncul akun Instagram seperti @OldCeline yang seolah menjadi visual album dan tribute bagi Phoebe Philo. Reaksi kekecewaan mereka yang masif membuktikan bahwa Celine ditangan Phoebe Philo adalah refleksi dari gambaran fashion yang ideal bagi wanita abad ke-21. Modern, elegan, multidimensional, dan memiliki unsur estetis yang tidak berlebihan namun vibran.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga yang perlu menjadi perhatian Hedi Slimane. Gaya hidup dan preferensi wanita telah jauh berbeda, dibanding sewaktu ia masih menjadi creative director Saint Laurent, sekitar tiga tahun lalu. Begitu pun dengan selera pasar generasi millennials yang kini terobsesi dengan subkultur serta label bergaya streetwear seperti Supreme maupun sneakers lansiran Balenciaga.
Lalu di saat fashion sedang menggemakan spirit empowerment dan diversity, pilihan model super kurus yang selalu menjadi preferensi Hedi Slimane juga rasanya sudah ketinggalan zaman. Mengapa tidak bila selanjutnya, Hedi menampilkan model bertubuh curvy ataupun berusia lanjut? Toh di baris terdepan show-nya duduk aktris senior dan legendaris Catherine Deneuve memberi dukungan. Bukti bahwa rancangannya digemari berbagai kalangan dan usia.
ADVERTISEMENT
Baca juga: artikel fashion lainnya dari Rayoga Akbar Firdaus
Kini kesuksesan seorang desainer tak hanya diukur akan kemampuannya merancang sebuah koleksi tapi utamanya dari penjualan. Sekalipun koleksi perdana Hedi Slimane untuk Celine menjadi koleksi paling kontroversial selama Paris Fashion Week, tapi pada akhirnya angka penjualan lah yang berbicara.