The Shonet Men Issue Oktober 2019: Jevin Julian, Perjalanan Sebagai Musisi Hingga Para Wanita Tangguh di Hidupnya

The Shonet
The Shonet adalah platform lifestyle untuk perempuan dan millenials di Indonesia. Yuk kenal lebih dekat di theshonet.com
Konten dari Pengguna
1 Oktober 2019 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari The Shonet tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

The Shonet Men Issue Oktober 2019: Jevin Julian, Perjalanan Sebagai Musisi Hingga Para Wanita Tangguh di Hidupnya

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ragam cerita baru mewarnai kehidupan Jevin Julian selama setahun ini. Bukan saja soal peran baru sebagai ayah, namun proyek musik solo selepas Soundwave. The Shonet berbincang dengannya dari mulai album solo perdana sampai kehidupanya yang dikelilingi para wanita tangguh.
The Shonet: Lepas dari Soundwave dan menjalani karier solo sebagai musisi, karya apa yang akan dipersembahkan oleh seorang Jevin Julian kepada industri musik Tanah Air?
Jevin Julian: Di tahun ini lagi ngerjain beberapa project sih, lagi ada produce buat beberapa musician, beberapa singer, dan lagi ngerjain album juga, album untuk tahun ini dan tahun depan. Untuk yang tahun ini, sepertinya akan jadi self titled aja sih, alias nggak berjudul albumya. Jadi ya, cuma nama musisinya aja. 
ADVERTISEMENT
Yang tahun ini juga sudah ada beberapa musisi yang berkolaborasi, beberapanya itu ada Neonomora, Petra Sihombing, ada Kara Chenoa, sama ada Ariel Nayaka. Sebagian sudah pada keluar di YouTube, kecuali satu yang sama Kara Chenoa. Kalau yang Kara Chenoa ada dua, yang satu udah keluar yang berjudul 'No Clue' yang satu lagi, ada lagi nanti tapi bareng sama album.
The Shonet: Ada satu lagu yang liriknya berbeda, karena bercerita tentang laut yang sedang menjadi isu lingkungan saat ini. Boleh diceritakan prosesnya?
Jevin Julian: Oke, jadi 'Save me, Poseidon' judulnya ya kolaborasi dengan Petra Sihombing. Lagunya sebenarnya menceritakan tentang alam, sebenarnya tentang laut. Sebelum lagu itu jadi, gue sempet ketemu sama Petra dan sempet ngobrol-ngobrol sama Petra dan Petra sempet bilang kayak: Jev lo dateng ke Jakarta Aquarium deh, karena disana bagus, kaya experience baru dan lebih baru lagi dari Seaworld dan lumayan beda dari Seaworld.”
ADVERTISEMENT
Jadi akhirnya dateng ke sana dan banyak banget informasi soal kelautan yang gue dapet disana. Terus abis itu nonton Aquaman juga dan kayak sempet ngeliat baca-baca juga soal laut tuh lagi kritis lagi banyak plastik segala macem, lagi banyak sampah-sampah. 
Sampai akhirnya kayak terenyuh sendiri, jadi tersentuh melihat berita-berita itu. Jadi memang dari lagu ini mudah-mudahan bisa menginspirasi orang dari mendengarkan lagu itu. Kayak ada kontribusi untuk at least kalau orang denger lagu itu atau nonton videonya tuh inget lah bahwa kita mesti ngejaga alam.”
The Shonet: Apa yang membedakan proyek album baru ini dengan yang sebelumnya?
Jevin Julian: Sebenarnya sebelumnya itu kayak 2015 gue udah pernah ngeluarin album tapi beratasnamakan JVN. Di mana JVN itu sebenernya kaya alter ego sih. Alter ego di dunia musik gue yang isinya tuh bener-bener dance music banget dan ga bervokal instrumental. Tapi untuk album yang baru ini, gue mengatasnamakan Jevin Julian yang emang gue bedain, gue pisahkan antara JVN dan Jevin Julian. Kalau Jevin Julian ini lagunya tuh bukan lagu dance music dan ada vokal yaitu gue sendiri.
ADVERTISEMENT
The Shonet: Punya sosok wanita tangguh yang menjadi inspirasimu dalam berkarya?
Jevin Julian: Sosok perempuan yang mandiri itu gue selalu ngeliat contohnya itu adalah ibu sih, ibu gue. Ibu gue itu adalah orang yang sangat mandiri. Maksudnya, dulu kan bokap itu kerja dan pulangnya juga yang nggak setiap hari pulang ke rumah. Jadi kalau setiap ngeliat sosok dia tuh, dia yang ngurusin semuanya yang bener-bener tanpa kayak mesti nungguin papa pulang atau apa segala macem, jadi kalau bisa dikerjain sama mama sendiri, pasti dikerjain sendiri. Walaupun dia nggak tau caranya, dia cari tahu caranya sampai akhirnya dia benerin sendiri tuh, kayak Wow!
The Shonet: Terlepas dari musisi, Jevin juga memiliki peran baru sebagai ayah. Bagaimana kamu membagi tugas dan mendukung istri dalam membesarkan anak bersama?
ADVERTISEMENT
Jevin Julian: Ini kayak lagi main Tamagochi ya gue ngerasanya, kayak main Tamagochi tapi di real life kaya main The Sims tapi in real life terus kaya gue sering ngajak dia main ke dalam studio Nord, anak gue ke dalam studio terus banyak banget hal-hal yang baru dalam hidup gue ngeliat anak sekecil itu tiba-tiba prosesnya mereka bisa baca, terus abis itu bisa mulai kenal warna, kenal nada, kenal musik. 
Dia suka sama lagu yang gue bikin, kaya dari awal gue bikin dia tuh ada dalam studio dan masih biasa aja. Tapi mungkin pas karena emang dia selama gue bikin lagu akhirnya dia suka dengerin sampai lagunya jadi tuh dia jadi suka tuh lagu, gitu. Karena mungkin dia tau proses pembuatannya juga, jadi lagu tidurnya dia juga. Banyak banget sih yang seru.
ADVERTISEMENT
Mengarahkan sih udah pasti, pasti diarahkan ke musik  itu juga udah pasti. Tapi untuk kedepannya gue nggak  mau melarang atau memaksa harus ke musik atau ke mana. Gue selalu inget kata Almarhum bokap, dia selalu bilang ikutin apa yang Jevin ingin asal serius. Jadi kalau misalkan emang Nord mungkin ingin jadi dokter atau ingin jadi yang lain segala macam asal serius dan emang suka ngerjainnya, ya jalanin.
Sebenernya kita ga pernah memporsikan sih, kayak kamu nanti gini, aku gini gitu, nggak pernah sama sekali. Jadi emang bener-bener kayak kita bareng-bareng aja. Terus kaya misalkan kita ngajarin buat baca atau ngajarin apa gitu, biasanya bareng-bareng juga.