Sosialisasi MPASI dan Gizi Seimbang oleh BBK 3 UNAIR di Desa Domas

Tiara Maharani
Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
27 Januari 2024 15:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tiara Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stunting adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di dalam masyarakat. Stunting mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan sebab dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. “Semakin banyak masyarakat yang paham stunting, maka semakin siap masyarakat untuk menyiapkan generasi sehat dan berkualitas melalui gizi seimbang”, begitu pernyataan Bu Ida, perawat di Desa Domas, pada saat menyampaikan materi mengenai cara yang benar dalam menimbang dan mengukur berat badan pada anak. Mengukur tinggi dan berat badan secara benar sangat berperan penting dalam pendataan kasus stunting. Melihat masih banyaknya kasus stunting di Indonesia maka upaya-upaya dalam melakukan sosialisasi pencegahan stunting ini menjadi sangat penting. Salah satu upaya mencegah stunting adalah dengan memberikan MPASI.
Rapat Koordinasi Tim Penggerak PKK Desa Domas (26/01/24). Sumber foto: pribadi
Dalam rangka hari gizi nasional yang bertepatan pada tanggal 25 Januari, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa Domas melaksanakan rapat koordinasi. Rapat tersebut dilaksanakan pada 26/01/24 di Balai Desa Domas, Kec. Menganti. Mahasiswa KKN BBK 3 Unair Domas mendapat kesempatan untuk ikut serta berbagi materi kepada ibu-ibu kader posyandu pada saat rapat tersebut. MPASI dan nutrisi keberlanjutan menjadi materi yang dipilih mahasiswa BBK 3 Unair untuk disampaikan saat rapat koordinasi PKK. Materi ini berkaitan erat dengan materi pencegahan stunting sebab MPASI mampu menjadi upaya pencegahan stunting.
ADVERTISEMENT
Apa itu MPASI? MPASI merupakan makanan yang diberikan kepada bayi dari usia 6-24 bulan sebagai pendamping ASI. MPASI berperan penting dalam memberikan nutrisi tambahan sehingga mampu melengkapi kebutuhan gizi bayi. Kapan MPASI dapat mulai diberikan? Pertama, pada saat anak sudah dapat duduk dengan tegak dan mengangkat kepala sendiri. Kedua, saat anak sudah mulai menunjukkan ketertarikan terhadap makanan. Ketiga, kondisi saat anak tetap lapar walaupun ASI sudah diberikan secara rutin. Adapun prinsip pemberian MPASI adalah harus diberikan tepat waktu (yakni dimulai pada usia 6 bulan), mempertimbangkan konsistensi makanan, MPASI disimpan di tempat yang higienis, dan diberikan dengan cara serta porsi yang benar.
Selanjutnya, selain MPASI, juga butuh ketepatan dalam menimbang dan mengukur tinggi badan pada anak. Hal ini untuk menghindari adanya kesalahan dalam pendataan karena kesalahan ini nantinya bisa menyebabkan anak tergolong stunting. Cara yang tepat untuk mengukur tinggi dan berat badan adalah dengan menggunakan timbangan berat badan dan alat ukur tinggi badan berdasarkan usia. Masing-masing memiliki cara yang berbeda dalam hal pengukurannya. Usia dibawah 1,5 tahun berbeda dengan usia diatas 1,5 tahun. Posisi standar dan ketentuan yang diterapkan selama proses pengukuran memainkan peran kunci dalam memastikan akurasi data. Pertama-tama, Anak yang diukur harus berdiri tegak dengan tumit bersentuhan. Selanjutnya, kepala dan bahu bersebelahan dengan stadiometer serta pastikan kepala menghadap ke depan. Setelah penjelasan diatas diharapkan mampu mengukur tinggi dan berat badan dengan benar.
ADVERTISEMENT
Mari penuhi gizi seimbang pada anak untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas.